Latest News

Alat Dan Sistem Pencernaan Pada Ternak Unggas

Ciri Khas Alat Pencernaan Unggas. Unggas tidak mempunyai gigi atau pinggiran paruh yang bergerigi sehingga pada lisan (paruh) tidak terjadi pencernaan secara mekanik (Anggorodi,1994). Lidah unggas berbentuk runcing dan keras ibarat ujung panah dengan arah kedepan serta berbentuk ibarat kail pada bab belakang lidah. Lidah pada unggas berfungsi membantu pada waktu makan alasannya ialah ada bab dari pengecap yang bercabang pada bab belakang yang mendorong masakan turun kedalam kerongkongan. Saliva atau kelenjar ludah dalam jumlah sedikit dikeluakan dalam lisan untuk membantu menelan masakan untuk melicinkan masakan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ketembolok (Akoso, 1998).
Unggas yang memakan biji-bijian sanggup mempunyai dua sekum yang besar, sedangkan pada jenis unggas lainnya hanya terdapat kantung sekum yang rudimter bahkan pada beberapa unggas tidak mempunyai sekum sama sekali
Alat-alat Pencernaan Pada Ternak Unggas
Pencernaan ialah penguraian materi masakan ke dalam zat-zat masakan dalam kanal pencernaan untuk sanggup diserap dan dipakai oleh jaringan-jaringan tubuh.
Organ pencernaan ayam terdiri atas mulut, esofhagus, crop (tembolok), proventrikulus, ventrikulus, gizzard (empedal), kanal empedu, hati, pars ascendens, pars descendens, pankreas, usus halus (deudenum, jeujenum, ileum), mackel divertikulum, mesentrium, illeo cecal junction, ceca (usus buntu), rectum, kloaka, vent (anus).

Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat tersebut ialah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.

Dari empedal masakan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas ibarat pada spesies-spesies lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang mengandung enzim-enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang mengandung amilase, memasuki pula duodenum.
Fungsi utama crop ialah sebagai organ penyimpan pakan. Pakan yang berupa serat agresif dan bijian tinggal di dalam crop selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman
Bahan masakan bergerak melalui usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula. Erepsin menyempurnakan pencernaan protein, dan menghasilkan asam-asam amino, enzim yang memecah gula mengubah disakarida ke dalam gula-gula sederhana (monosakarida) yang kemudian sanggup diasimilasi tubuh. Penyerapan dilaksanakan melalui villi usus halus.

Unggas tidak mengeluarkan urin cair. Urin pada unggas mengalir kedalam kloaka dan dikeluarkan gotong royong feses. Warna putih yang terdapat dalam kotoran ayam sebagian besar ialah asam urat. Saluran pencernaan yang relatif pendek pada unggas digambarkan pada proses pencernaan yang cepat (kurang lebih empat jam).

Prinsip pencernaan pada ayam ada tiga macam

1. Pencernaan Secara Mekanik

Pencernaan ini dilakukan oleh kontraksi otot polos, terutama terjadi di empedal (gizzard) yang dibantu oleh bebatuan (grit). Pencernaan ini banyak terjadi pada ayam yang dipelihara secara umbaran sehingga mendapat grit lebih banyak daripada ayam yang dipelihara secara terkurung.

2. Pencernaan secara kimia dilakukan oleh enzim pencernaan yang dihasilkan :
  • kelenjar saliva di mulut
  • enzim yang dihasilkan oleh proventrikulus
  • enzim dari pancreas
  • enzim empedu dari hati
  • enzim dari usus halus.
Peranan enzim-enzim tersebut sebagai pemecah ikatan protein, lemak, dan karbohidrat
.Pencernaan secara mikrobiologik (jumlahnya sedikit sekali) dan terjadi di sekum dan kolon. Secara umum pencernaan pada unggas mencakup aspek : Digesti yang terjadi pada paruh, tembolok, proventrikulus, ventrikulus (empedal/gizzard), usus halus, usus besar, dan ceca. Absorpsi yang terjadi pada usus halus (small intestinum) melalui vili-vili (jonjot usus). Metabolisme yang terjadi pada sel tubuh yang kemudian disintesis menjadi protein, glukosa, dan hasil lain untuk pertumbuhan badan, produksi telur atau daging, pertumbuhan bulu, penimbunan lemak, dan menjaga/memelihara tubuh pada proses kehidupannya.
Organ pencernaan ayam terdiri atas mulut, esofhagus, crop (tembolok), proventrikulus, ventrikulus, gizzard (empedal), kanal empedu, hati, pars ascendens, pars descendens, pankreas, usus halus (deudenum, jeujenum, ileum), mackel divertikulum, mesentrium, illeo cecal junction, ceca (usus buntu), rectum, kloaka, vent (anus). Berikut penjelasannya :

Mulut

Mulut ayam tidak mempunyai bibir dan gigi. Peranan bibir dan gigi pada ayam digantikan oleh rahang yang menanduk dan membentuk paruh. Lidahnya runcing dan keras ibarat ujung panah dengan arah ke depan. Bentukan ibarat kail pada bab belakang pengecap berfungsi untuk mendorong pakan menuju oeshophagus sewaktu pengecap digerakkan dari depan ke belakang. Kelenjar saliva mengeluarkan sejenis mukosa yang berfungsi sebagai pelumas masakan supaya masuk kedalam oesophagus yang akan diteruskan ke tembolok. Air diambil dengan cara menyendok ketika minum dengan memakai paruh dan masuk kedalam oesophagus sehabis kepala menengadah dan memanfaatkan gaya grafitasi.

Oesophagus

Oesophagus merupakan kanal berbentuk ibarat tabung yang licin pada permukaan dalamnya sehingga mempermudah makananan ketika melewatinya menuju ke tembolok.

Crop(Tembolok)

Crop ialah pelebaran dari oesophagus yang berbentuk ibarat kantong. Proses pencernaan di crop sangat kecil terjadi kadang tidak sama sekali. Bagian dindingnya mengandung banyak kelenjar mukosa yang menghasilkan getah yang berfungsi untuk melembekkan makanan. Fungsi utama crop ialah sebagai organ penyimpan pakan. Pakan yang berupa serat agresif dan bijian tinggal di dalam crop selama beberapa jam untuk proses pelunakan dan pengasaman

Proventrikulus (lambung sejati)

Proventrikulus atau perut kelenjar ialah penebalan dan perbesaran terakhir dari oesophagus. Asam hidroklorit, getah lambung dan enzim pepsin yang dihasilkan oleh dinding proventrikulus berfungsi untuk membantu proses mencerna protein. Sewaktu masakan melewatinya, sel kelenjar secara mekanis akan berkerut dan mengakibatkan keluarnya cairan kelenjar perut. Pencernaan secara enzimtis pada proventrikulus sedikit terjadi alasannya ialah masakan berjalan cepat di dalam proventrikulus.

Ventrikulus
Di ventrikulus partikel pakan akan di giling menjadi partikel kecil yang bisa melalui kanal usus.

Gizzard (Empedal)

Empedal terdiri atas serabut otot yang padat dan kuat. Bentuknya oval dengan dua lubang kanal di ujung-ujungnya. Di bab depan berafiliasi dengan perut kelenjar dan bab yang lain dengan usus halus. Fungsi utama empedal ialah menggiling dan meremas pakan yang keras. Perototan empedal melaksanakan gerakan meremas kurang lebih empat kali setiap menit. Di dalam empedal ini sanggup dihasilkan asam hidroklorit. Proses mencerna masakan secara normal sanggup dibantu oleh adanya kerikil yang biasa di ambil dan ditelan melalui mulut. Ukuran empedal dipengaruhi oleh aktivitasnya. Apabila unggas secara rutin diberi pakan yang sudah siap tergiling maka empedal akan menjadi lingsut

.
Saluran Empedu

Ayam mempunyai dua kanal empedu yang berfungsi menyalurkan empedu dari hati ke intestinum. Saluran sebelah kanan membesar membentuk kantung empedu dimana sebagian besar empedu dilewatkan dan sementra disimpan. Saluran bab kiri tidak membesar dan lebih sedikit empedu yang melewatinya.

Hati

Hati terletak di antara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri dari dua lobus yaitu lobus dexter dan lobus sinester. Hati berfungsi menyaring darah dan menyimpan glikogen yang dibagikan ke seluruh tubuh melalui fatwa darah. Salah satu peranan terpenting hati dalam pencernaan ialah menghasilkan cairan empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak.

Pars Ascendens

Pars ascendens ialah bab dari bentuk U duodenum yang bab naik. Duodenum sendiri merupakan bab dari small intestinum bab depan. Pencernan dan penyerapan pakan utamanya terjadi di small intestinum.

Pars Descendens

Pars ascendens ialah bab dari bentuk U duodenum yang bab turun. Duodenum sendiri merupakan bagiab dari small intestinum bab depan.

Pankreas

Pankreas ialah organ yang terletak di tengah duodenum yang berfungsi mensekresikan enzim pemecah polimer hati, lemak dan protein yaitu amylase, lipase, dan tripsin.

Deudenum

Duodenum merupakan bab pertama dari usus halus dimana kelenjar pankreas menempel sejajar pada bab ini.
Jejenum

Jejunum merupakan bab dari small intestinum yang paling panjang.selaput lendir dari small intestinum mempunyai jonjot yang lembut dan menonjol ibarat jari. Fungsinya selain sebagai pelopor fatwa pakan dalam usus juga untuk menaikkan permukaan penyerapan sari makanan.
Meckel Divertikulum

Meckel Divertikulum ialah tonjolan kecil di usus yang merupakan pembatas antara jejunum dan ileum. Meckel Divertikulum ini dulunya ialah kanal pakan utama ketika ayam dalam tahap embrio.
Mesentrium

Mesentrium ialah otot lembut ditengah jejunum dan ileum yang berfungsi sebagai otot penggantung.
Illeum

Ileum merupakan bab terakhir dari small intestinum.
Ileo Cecal Junction

Ileo cecal junction ialah percabangan atau pertemuan antara ileum, ceca, dan rectum.
Ceca (Usus Buntu)

Pada persambungan usus bab bawah dan rectum terdapat dua bentukan cabang usus yang buntu sehingga disebut usus buntu atau ceca. Didalam ceca terdapat pencernaan karbohidrat,protein, absorbsi airserta sintesis vitamin A. Ceca membantu mencerna pakan yang mempunyai susunan serat agresif yang tinggi melalui agresi jasad renik atau mikroorganisme.
Rectum (last intestinum)

Usus besar merupakan Rectum, bab dari large intestinum yang paling belakang dan berakhir di kloaka. berfungsi sebagai reabsorbsi air untuk meningkatkan kandungan air pada sel tubuh dan mengatur keseimbangan air pada unggas.

Kloaka

Kloaka merupakan bab selesai dari kanal pencernaan. Kloaka merupakan lubang pelepasan sisa digesti (coprodeum), urin, dan muara kanal reproduksi (Urodeum) serta lubang keluar yang berafiliasi dengan udara luar (Vent).

Vent (anus)

Lubang bab luar kloaka.

Unggas tidak mempunyai gigi atau pinggiran paruh yang bergerigi sehingga pada lisan (paruh) tidak terjadi pencernaan secara mekanik (Anggorodi,1994). Lidah unggas berbentuk runcing dan keras ibarat ujung panah dengan arah kedepan serta berbentuk ibarat kail pada bab belakang lidah. Lidah pada unggas berfungsi membantu pada waktu makan alasannya ialah ada bab dari pengecap yang bercabang pada bab belakang yang mendorong masakan turun kedalam kerongkongan. Saliva atau kelenjar ludah dalam jumlah sedikit dikeluakan dalam lisan untuk membantu menelan masakan untuk melicinkan masakan yang masuk menuju esophagus dan diteruskan ketembolok (Akoso, 1998).
Proses Pencernaan Makanan pada Ayam

Sistem pencernaan unggas berbeda dengan pencernaan binatang lainnya. Unggas tidak mempunyai gigi sehingga tidak terjadi pencernaan mekanik di dalam beak. Makanan akan eksklusif melewati esophagus dan selanjutnya menuju tembolok yang disertai dengan sekresi mukus oleh tembolok yang berfungsi sebagai pelumas untuk menghaluskan makanan. Tembolok merupakan organ penyimpanan masakan sementara, kapasitas tembolok bisa menampung bolus sampai 250 g.

Organ ini banyak terdapat saraf yang berafiliasi dengan sentra lapar-kenyang di hipotalamus sehingga banyak sedikitnya pakan di dalam tembolok mempengaruhi tindakan makan atau menghentikan makan. Setelah melewati pelumasan di dalam tembolok, selanjutnya masakan akan menuju pada lambung kelenjar atau proventriculus serta disekresikan enzim pepsin dan amilase oleh organ tersebut. Makanan berlanjut pada tahap pencernaan di gizzard yaitu lambung yang tersusun oleh otot yang berpengaruh berisi pasir atau bebatuan yang akan menghancurkan makanan.

Proses penyerapan terjadi di dalam usus halus yang terdiri dari duodenum, jejenum, dan ileum. Menurut Soeharsono (2010), hubungan relatif antara usus halus dengan tubuh pada unggas lebih pendek daripada mamalia, tetapi terdapat variasi panjang, yang dipengaruhi oleh kebiasaan makan (eating habits). Usus halus akan lebih panjang pada unggas pemakan hijauan dan butiran sedangkan pada unggas pemakan daging lebih pendek. Disimpulkan bahwa pencernaan untuk pakan hijauan atau biji-bijian lebih usang dibandingkan dengan unggas pemakan daging hal ini dilihat dari perbandingan panjangnya usus halus pada unggas.

Setelah melewati pencernaan di usus halus, masakan akan menuju ke usus besar, dan kloaka. Unggas yang memakan biji-bijian sanggup mempunyai dua sekum yang besar, sedangkan pada jenis unggas lainnya hanya terdapat kantung sekum yang rudimter bahkan pada beberapa unggas tidak mempunyai sekum sama sekali. Saluran terakhir dari pencernaan unggas ialah kloaka yang merupakan tempat pembentukan feces. kloaka pada unggas betina ialah kawasan pertemuan antara kanal telur, urine, serta feces. Sedangkan pada unggas jantan sebagai pengganti oviduct ialah vasa deferentiae.

0 Response to "Alat Dan Sistem Pencernaan Pada Ternak Unggas"

Total Pageviews