Selama dua tahun lebih, Kusumo menjadi satu-satunya burung yang konslet dan tak terkalahkan. Hal yang membuat namanya melesat dan fans-nya pun tersebar di mana-mana. Di mana Kusumo lomba, mereka tiba mengerubungi, mengikuti di belakangnya ketika Kusumo dibawa hendak digantang atau usai digantang.
“Sudah saatnya masuk kandang, ini memang bukan keputusan mudah. Kita pernah mencicipi masa-masa jaya, kini harus mau mendapatkan keadaan jikalau para penerusnya sudah banyak berdatangan, Kusumo harus mau memperlihatkan kawasan kepada generasi yang lebih muda, lebih gagah.
Masuk sangkar breeding yakni pilihan yang berdasarkan aku sempurna ya kini ini, selagi masih mau tampil. Jangan hingga terlambat Setelah benar-benar tak mau tampil gres kita masukkan kandang,” ujar H Sigit.
Kepada sejumlah sahabatnya, H. Sigit memang sudah menyatakan jikalau Solo Vaganza bakal jadi lomba bersejarah bagi Kusumo, jadi ajang terakhir untuk melombakannya. “Sepulang dari Solo Vaganza pribadi masuk sangkar breeding. Kebetulan jodohnya sudah siap,” ungkapnya ketika itu.
Sejumlah sobat dan penggemar Kusumo bahu-membahu masih merasa eman alias sayang, mengingat hingga kini Kusumo masih mau tampil cukup stabil. Kendati tidak selalu juara 1, tapi masih tetap sanggup jadi tontonan yang memikat.
Kusumo yakni love bird pertama yang tampil paling rajin, dengan durasi panjang, dan konsisten. Model yang kini kemudian dikenal sebagai konslet. Bila love bird-love bird konslet kini umumnya dari jenis jantan, Kusumo yakni betina.
Di sangkar bukan berMakna tak sanggup menghibur pak Haji. “Masih sanggup menikmati Kusumo ketika di sangkar breeding sembari ngopi-ngopi kok.” Yach, Kusumo di breeding di kawasan asal H. Sigit, Jambakan, Bayat, Klaten. Di sinilah kini H. Sigit lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga tercinta.
“Kemarin siang si jantan ada di luar, tapi semalam tidur bareng di glodok semua. Yang menata sarang sebelum digunakan tidur Kusumo,” imbuhnya. Setrik setengah berkelakar, sudah banyak sahabat-sahabat yang pribadi memesan anakannya. H. Sigit pun menan ggapinya dengan tertawa.
Seperti ketika lomba H. Sigit setia dan percaya dengan produk Superkicau Grup Moncer1, kini Setelah masuk sangkar breeding pun tetap disertai dengan asupan pendukung ibarat Teluro dan Super Breeding.
Agar menginspirasi
disunting dari burungnews.com
0 Response to "Duh, Solo Vaganza Ternyata Jadi Ajang Lomba Terakhir Kusumo Sang Legenda Lovebird"