Cendet atau juga sering disebut Pentet merupakan burung predator dikala dialam bebas. Burung ini memangsa hewan-hewan kecil ibarat serangga, katak, burung kecil, tikus, ulat ataupun yang lainnya.
Cendet hidup di tempat yang bersuhu panas ini sangat suka sekali berjemur di terik matahari pribadi berjam-jam. Habitat orisinil burung cendet berada di dataran rendah yaitu didaerah yang lapang dan luas ibarat persawahan dan perkebunan. Mereka hidup sendiri-sendiri atau tidak bergerombol. Daerah kekuasaannya pun tidak mengecewakan luas. Musim penghujan atau antara bulan Agustus-Desember merupakan animo kawinnya. Oleh lantaran itu pada bulan-bulan tersebut di setiap pasar burung ataupun kios burung stoknya akan berlimpah, baik yang masih cukup umur ataupun yang sudah cukup umur (Muda Hutan).
Burung cendet termasuk burung yang sangat pandai, burung ini sanggup menirukan bunyi apa saja yang pernah diperdengarkan setrik kontinyu dan berulang-ulang. Oleh lantaran itu banyak cah kicau mania yang doyan memelihara burung satu ini. Dari segi warna bulu pun sudah sangat manis tetapi sangar dalam hal tampilannya.
Burung cendet termasuk burung yang sangat simpel birahi, oleh lantaran itu apabila melihat burung sejenis ataupun lawan jenis akanya pribadi bereaksi, baik melawan ataupun untuk mengawininnya apabila lawan jenisnya. Burung cendet sanggup dikatakan burung yang susah-susah gampang, lantaran karakternya yang simpel birahi, manja dan simpel stres. Burung ini apabila santunan makannya dengan trik disuapi akan manja sangat manja yaitu dengan miyik layaknya bayi yang kelaparan. Apabila stres ia akan sering banget salto layaknya orang lagi akrobat atau sirkus.
Bagi master cendet akan sangat simpel dalam mengatasi semua duduk perkara karakterdari burung ini, tetapi berbeda bagi pemula akan sangat kesulitan dalam mencetak cendet juara. Burung ini populer sebagai burungnya orang sabar. Karena perlakuan bergairah sedikit saja akan meenambah tingkat kesetresannya sehingga tidak akan bersuara sedikitpun.
Macam jenis burung cendet juga sangat banyak, baik yang habitatnya di luar negeri ataupun didalam negeri. Tetapi untuk cendet mania tempat asal yang paling banyak digemari berasal dari madura. Berikut ini merupakan habitat dari cendet yang sering di cari ahkicau mania.
1. Cendet Madura
Cendet madura populer dengan tampilan fisiknya yang sangat sangar. Ciri cendet madura salah satunya ialah yang berkepala blangkon walaupun dari tempat lain juga ada yang berkepala blangkon. Burung cendet madura populer dengan fighternya dikala berhadapan dengan cendet lain. Mental cendet madura ini memang sanggup dikatakan terbentuk dari habitat aslinya yang memang dataran rendah pinggir pantai ataupun persawahan.
2. Cendet Jawa Timur
Cendet JatIm juga menjadi primadona bagi pecinta cendet. Layaknya cendet madura, cendet jatim sering dikatakan cah kicau merupakan cendet kelas dua lantaran kalah pamor dari cendet madura. Cendet jatim juga banyak yang mempunyai mental yang bagus dan berjiwa fighter layaknya cendet madura. Harga cendet jatim juga berada di bawah harga cendet madura. Walaupun demikian cendet Jatim juga banyak yang menjadi juara dikala dilapangan. Bisa dikatakan asal tempat cendet belum tentu memilih pemenang dikala di lapangan.
3. Cendet Blora
Cendet Blora habitatnya di tempat persawahan, perkebunan, ataupun di hutan jati. Cendet ini juga termasuk cendet yang istimewa. Walaupun memang kalah pamor dengan cendet Jawa Timuran. Ciri fisik yang kami temui dikala melancong ke pasar burung yaitu, tubuh yang lebih pendek dari pada cendet jawa timur, warna coklat yang lebih memudar di di area punggung dan kebanyakan bulu hitam di kepala hanya membentu garis (Zoro).
4. Cendet Jawa Barat
Cendet Jawa Barat mempunyai ciri fisik yang hampir sama dengan cendet dari Blora atau Jateng. Kisaran cendet Jabar juga relatif lebih murah dari pada cendet Jatim atau Madura. Cendet Jabar hidup di tempat perkebunan dan persawahan. Dari segi bunyi memang kalah kristal daripada cendet Madura ataupun Jatim.
0 Response to "Asal Tempat Cendet/ Pentet Yang Paling Banyak Digemari Di Arena Lomba"