Kicau-Burung.com | Cendet madura kepala hitam hingga dikala ini memang masih menjadi primadona dan paling banyak dicari oleh para kicau mania khususnya cendet mania, lantaran cendet madura terbukti memiliki kualitas yang baik, mental tempur yang baik, bunyi yang keras, gacor, dan cerdas dalam menirukan suara-suara burung lainnya, hal tersebut merupakan Keliru satu ciri cendet madura kepala hitam.
Banyak yang beranggapan bahwa cendet blangkon kepala hitam asal madura ialah cendet terbaik, tapi berdasarkan aku itu tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak pula cendet kepala hitam alias blangkon berkualitas yang bukan berasal dari madura. Banyak sekali cendet kepala hitam produk luar madura, contohnya menyerupai cendet jatim (jember, bondowoso, situbondo, lumajang, tuban, pacitan) dan cendet jogja gunung kidul, serta beberapa wilayah lainnya di indonesia yang juga menghasilkan cendet blangkon kepala hitam.
Namun tidak dipungkiri bahwa cendet madura kepala hitam tetap menjadi intrikn para pemain cendet, bahkan ada yang khusus tiba ke Bangkalan madura hanya untuk hunting cendet kepala hitam orisinil madura. Karena cendet kepala hitam yang mengatas namakan KTP madura, padahal cendet tersebut bukan berasal dari madura. Hal tersebutlah yang mendasari para pemain cendet menentukan hunting eksklusif ke madura.
Setrik sepintas ciri cendet kepala hitam madura dengan cendet kepala hitam jawa memang sama, tapi jikalau anda jeli, bahwasanya terdapat beberapa perbedaan antara cendet kepala hitam madura tersebut dengan cendet kepala hitam jawa, adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:
1. Cendet madura memiliki ukuran tubuh yang lebih ramping dan panjang alias tinggi, meskipun ada jenis cendet madura yang bongsor, tetapi akhirnya tetap proporsional.
2. Cendet madura memiliki ekor yang lebih panjang dan hitam legam, sangat berbeda jikalau dibandingkan dengan cendet kepala hitam jatim atau kota lainnya.
3. Kepala hitam full hingga tengkuk alias gondrong, sering disebut dengan istilah cendet blangkon kepala hitam, sehingga membuat cendet madura terkesan lebih sangar dan garang.
4. Bulu dada berwarna putih higienis menyerupai kapas.
5. Sayap berwarna hitam pekat, sedangkan punggung berwarna abu-abu.
6. Warna cokelat dibagian bawah sayap terkesan pudar.
7. Paruh berwarna hitam mengkilap dan sorot mata lebih tajam.
8. Warna bulu-bulu tampak kontras dan lebih banyak didominasi warna hitam dan putih.
Itulah beberapa ciri cendet madura kepala hitam yang membedakan dengan cendet kepala hitam asal kawasan lain. Jika anda ingin mencari cendet kepala hitam madura yang prospek baik untuk lomba atau untuk kicauan, silahkan anda pilih cendet madura yang memiliki ciri menyerupai dibawah ini:
1. Kepala besar dan berbentuk cepak
2. Paruh tebal
3. Mata lingkar, melotot tajam dan sedikit agak menonjol keluar.
4. Lubang hidung tembus dan sedekat mungkin dengan mata dan pangkal paruh.
5. Memiliki fisik yang normal tanpa cacat
6. Bulu-bulu tersusun rapi, dan kedua sayap saling mengapit.
Pencarian:
Banyak yang beranggapan bahwa cendet blangkon kepala hitam asal madura ialah cendet terbaik, tapi berdasarkan aku itu tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak pula cendet kepala hitam alias blangkon berkualitas yang bukan berasal dari madura. Banyak sekali cendet kepala hitam produk luar madura, contohnya menyerupai cendet jatim (jember, bondowoso, situbondo, lumajang, tuban, pacitan) dan cendet jogja gunung kidul, serta beberapa wilayah lainnya di indonesia yang juga menghasilkan cendet blangkon kepala hitam.
Namun tidak dipungkiri bahwa cendet madura kepala hitam tetap menjadi intrikn para pemain cendet, bahkan ada yang khusus tiba ke Bangkalan madura hanya untuk hunting cendet kepala hitam orisinil madura. Karena cendet kepala hitam yang mengatas namakan KTP madura, padahal cendet tersebut bukan berasal dari madura. Hal tersebutlah yang mendasari para pemain cendet menentukan hunting eksklusif ke madura.
Setrik sepintas ciri cendet kepala hitam madura dengan cendet kepala hitam jawa memang sama, tapi jikalau anda jeli, bahwasanya terdapat beberapa perbedaan antara cendet kepala hitam madura tersebut dengan cendet kepala hitam jawa, adapun ciri-cirinya ialah sebagai berikut:
Ciri-ciri cendet kepala hitam madura
1. Cendet madura memiliki ukuran tubuh yang lebih ramping dan panjang alias tinggi, meskipun ada jenis cendet madura yang bongsor, tetapi akhirnya tetap proporsional.
2. Cendet madura memiliki ekor yang lebih panjang dan hitam legam, sangat berbeda jikalau dibandingkan dengan cendet kepala hitam jatim atau kota lainnya.
3. Kepala hitam full hingga tengkuk alias gondrong, sering disebut dengan istilah cendet blangkon kepala hitam, sehingga membuat cendet madura terkesan lebih sangar dan garang.
4. Bulu dada berwarna putih higienis menyerupai kapas.
5. Sayap berwarna hitam pekat, sedangkan punggung berwarna abu-abu.
6. Warna cokelat dibagian bawah sayap terkesan pudar.
7. Paruh berwarna hitam mengkilap dan sorot mata lebih tajam.
8. Warna bulu-bulu tampak kontras dan lebih banyak didominasi warna hitam dan putih.
Itulah beberapa ciri cendet madura kepala hitam yang membedakan dengan cendet kepala hitam asal kawasan lain. Jika anda ingin mencari cendet kepala hitam madura yang prospek baik untuk lomba atau untuk kicauan, silahkan anda pilih cendet madura yang memiliki ciri menyerupai dibawah ini:
1. Kepala besar dan berbentuk cepak
2. Paruh tebal
3. Mata lingkar, melotot tajam dan sedikit agak menonjol keluar.
4. Lubang hidung tembus dan sedekat mungkin dengan mata dan pangkal paruh.
5. Memiliki fisik yang normal tanpa cacat
6. Bulu-bulu tersusun rapi, dan kedua sayap saling mengapit.
Baca: Caranya menentukan trotolan cendet yang baikBagaimana, kini anda sudah tahu kan ciri-ciri cendet madura kepala hitam yang asli? Jika anda memiliki cendet madura menyerupai ciri diatas, sayangi dan rawatlah dengan sepenuh hati, lantaran jikalau menjadi jawara tentu harganya bakal lebih tinggi jikalau dijual.
Pencarian:
- Ciri-ciri cendet madura
- Ciri cendet blangkon
- Ciri cendet kepala hitam
- Ciri cendet gondrong
- Cendet dada putih
0 Response to "Ciri-Ciri Cendet Madura Kepala Hitam Blangkon Gondrong"