Burung ini bisa disebut juga dengan burung eksentrik karena kepiawaian nya serta gaya Telernya dalam mengalunkan irama ocehannya, serta lagu yang dibawakannyapun sangat bervariatif sebab burung ini sangat berakal menirukan aneka macam macam bunyi burung.
Burung Anis Merah atau bisa juga disebut Punglor Merah atau Anis Cacing yaitu maskot dari segala burung ocehan dikelasnya, sebab burung ini mempunyai nilai seni yang sangat indah, dan tak heran burung ini paling banyak diburu oleh para kicau mania, bisa di katakan jikalau pehobi burung belum mempunyai Punglor merah ini belum dikatakan pehobi burung sejati.
Ya sebab gaya yang eksentrik inilah dalam membawakan lagu irama ocehannya burung ini sangat mahal harganya.
Mengapa Burung Anis Merah ini bisa dikatakan eksentrik? sebab dengan gaya Telernya kekanan dan kekiri sambil mengalunkan lagu yang sangat variatif sungguh sangat menawan burung jenis ini.
Anis merah atau punglor merah atau punglor cacing, yang sering juga disebut anis bata atau punglor bata (Zoothera citrina) tak pelak lagi merupakan burung yang sangat terkenal di antara para penghobi kicauan.
Dengan gaya telernya, anis merah bisa memberi pesona dan daya pikat tinggi.
Anis Merah di Bali
Saat ini anis merah merupakan salah satu jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di Indonesia. Menurut hasil penelitian tim peneliti dari BURUNG INDONESIA, anis merah menempati urutan ketiga dari jenis-jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, dan Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006 melalui wawancara terhadap 1781 keluarga.
Popularitas anis merah sebagai burung peliharaan tidak lepas dari maraknya lomba burung berkicau yang dikala ini diselenggarakan minimal setiap satu bulan sekali dan latihan bersama (latber) yang diselenggarakan minimal setiap satu ahad sekali di setiap kota. Selain volume, variasi, dan irama suara, sikap “teler” merupakan salah satu faktor utama yang dinilai dalam lomba burung.
Persebaran dan tempat hidup
Secara administratif, berdasarkan informasi dari aneka macam sumber, survey cepat dan wawancara tidak terstruktur yang dilakukan selama 10 hari berkeliling Bali, anis merah sanggup ditemukan di empat kabupaten yaitu Jembrana, Buleleng, Tabanan, dan Karangasem.
Anis merah sering terlihat di kebun-kebun kopi dan hutan (alas gedhe) yang berada di akrab fatwa sungai, termasuk sungai-sungai kecil dan di lembah-lembah yang jarang terkena sinar matahari langsung. Meski demikian tidak di semua kebun kopi dan tidak di semua hutan terdapat sarang anis merah.
Di beberapa kawasan menyerupai Labuanaji, Telage, Kekeran, dan Pelapuan yang juga terdapat sedikit perkebunan kopi dan di areal berhutan disebelah barat daya Penataranbujak tidak ditemukan sarang anis merah. Satu kesamaan yang dimiliki daerah-daerah ini yaitu terletak pada ketinggian kurang dari 400 meter di atas permukaan laut.
Ciri jantan dan betina
Karena anis merah yaitu burung monomorfik, maka perbedaan jantan dan betina tidak bisa dibedakan dengan melihat ciri-ciri fisik yang terlihat.
Banyak “mitos” yang menyebutkan ciri fisik tertentu yaitu mengambarkan jenis kelamin anis merah. Namun bekerjsama sangat sulit menentukan jenis kelamin anis merah cukup umur hanya berdasar pengamatan.
Meski demikian ada patokan yang sering dipakai orang untuk memilihnya meski tidak akurat 100%. Misalnya, anis merah jantan mempunyai warna merah yang lebih terperinci dan tajam ketimbang anis merah betina. demikian pula dengan warna hitamnya lebih legam.
Ada juga cara menentukan jenis kelamin anis merah dengan meraba kloaka untuk mengetahui kerapatan tulang supitnya. Jika rapat dan terasa runcing, jantan. Jika agak lebar dan lembek, betina.
Sementara perbedaan lain bisa dilihat dari perilakunya. Anis merah jantan akan terluhat mendongak-dongakkan kepala jikalau bertemu anis merah lain. Sedangkan anis merah betina tidak mengatakan sikap demikian. Kalau anis merah betina sedang birahi, maka jikalau bertemu anis merah jantan yang sedang bernyanyi atau teler, ia akan mengetar-getarkan sayap dan mendongak sembari bersiul ciiirrr….
Habitat Burung Anis
Anis Merah tidak hanya sanggup ditemukan di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain, menyerupai Bangladesh, Bhutan, Cambodia, China, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Pakistan, SriLanka, Thailand, dan Vietnam.
Jumlah Anis Merah di seluruh tempat hidupnya diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30% dalam 10 tahun terakhir, sehingga salah satu forum pelestari burung internasional (Birdlife international) masih merekomendasikan burung ini dicatat dengan status belum terancam punah (Least Concern) pada daftar burung-burung terancam punah di seluruh dunia (IUCN Red List) tahun 2008.
Jumlah Anis Merah di seluruh tempat hidupnya diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30% dalam 10 tahun terakhir, sehingga salah satu forum pelestari burung internasional (Birdlife international) masih merekomendasikan burung ini dicatat dengan status belum terancam punah (Least Concern) pada daftar burung-burung terancam punah di seluruh dunia (IUCN Red List) tahun 2008.
Meski demikian, jumlah Anis Merah di Jawa diperkirakan telah menurun dengan sangat tajam akhir maraknya penjaringan burung untuk dijual sebagai burung peliharaan.
Burung Anis Merah atau Punglor Merah, harus diakui merupakan salah satu burung primadona sebab kicauannya dan gaya telernya yang sangat digemari oleh para pencinta burung ocehan. Tak mengherankan kalau burung ini sangat banyak penggemarnya. Konon, merawat AM merupakan pekerjaan yang melahkan.
Tentunya itu berlaku untuk penghobi yang gres saja terjun ke dunia kicauan, atau penghobi usang tetapi belum secara intens memelihara anis merah.
Padahal, berdasarkan sebagian penghobi yang telah usang berkutat dengan AM, burung ini cukup gampang penanganannya. Tentu saja jikalau kita telah mengetahui dan memahami abjad atau sifat dasar dari burung tersebut. Apa abjad dasar anis merah?
KARAKTER BURUNG ANIS MERAH
Sensitif dan perlu waktu untuk bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan psikis. Perlakuan bergairah serta perubahan ornamen pada sangkar misalnya, atau perubahan suasana lingkungan yang drastis, bisa menciptakan anis merah stres.
Pembosan dan selalu butuh suasana baru. Apabila berada di satu tempat dengan waktu yang relatif lama, maka burung ini menjadi malas untuk berkicau lagi. Cobalah secara terencana selalu memindahkan tempat gantangannya. Misalnya: Selama ini digantang di depan rumah, kemudian digantang di samping rumah. Ini merupakan salah satu misteri pada burung tersebut.
Birahi yang cenderung gampang naik. Burung anis merah sangat gampang naik birahinya, banyak penyebab yang sanggup menciptakan naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang berlebihan (over), penjemuran yang berlebih dan melihat burung anis merah lain, sanggup dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
Sangat manja. Hampir rata-rata burung anis merah tidak akan mau bunyi dan tidak akan mau teler apabila ia melihat orang yang sehari-hari merawatnya. Karena burung tersebut secara psikologis telah menganggap perawat atau pemiliknya sebagai pasangan. Aneh memang, tapi itulah kenyataannya.
Biasanya pada waktu kontes atau lomba pada burung kelas anis merah, joki yang menggantang burung dan joki lapangan yaitu orang yang tidak pernah bekerjasama atau terlibat dalam perawatan harian pada burung tersebut.
Praktis jinak. Karena sifat manjanya yang tinggi, maka burung ini gampang jinak kepada perawat atau pemiliknya.
Anis merah mencari makan di atas tanah dengan tanaman bawah pohon yang rapat. Sangat aktif mencari makan di bawah bayang-bayang sinar matahari dengan membongkar-bongkar seresah dedaunan untuk mencari serangga, laba-laba, cacing dan buah-buahan yang telah jatuh di tanah. Di Malaysia, anis merah sering teramati memakan buah beringin.
Sarang anis merah berbentuk menyerupai mangkuk yang dangkal dan tersusun dari akar pohon, daun, dan seresah. Kedua induk aktif membangun sarang yang seringkali dibangun pada ketinggian lebih dari 4,5 meter dan diletakkan pada pohon kecil atau semak. Telur sebanyak dua hingga empat, seringkali tiga, dierami selama 13-14 hari hingga menetas. Setelah menetas, anak dirawat sekitar 12 hari hingga sanggup keluar dari sarang. (http://www.reference.com/browse/all/Orange-headed).
Terry Gonsolvis (seorang penangkar di Bristol, Inggris) telah berhasil menangkarkan anis merah dari ras Zoothera citrina cyanotus. Arkum (seorang penangkar di Depok, Bogor) telah berhasil menangkarkan anis merah dengan menitipkan telurnya pada burung anis kembang (http://www.kicaumania.org)
Artikel dikuti dari : omkicau & smart mastering
0 Response to "Burung Anis Merah Lebih Disukai Gaya Telernya"