Latest News

Burung Cucak Rawa Langka Di Habitat Alamnya

 burung ini pastinya ada dan banyak temukan di bab rawa Burung Cucak Rawa Langka Di Habitat Alamnya
Sesuai dengan namanya Burung Cucak Rawa, burung ini pastinya ada dan banyak temukan di bab rawa-rawa atau disekitar sungai dan di tepian hutan, alasannya ialah burung ini seringkali bersembunyi di antara daun-daun semak belukar, dan kalau dihutan sering kali hanya mendengar suaranya saja yang khas dan nyaring.

Burung Cucak Rawa ialah jenis burung berkicau dari keluarga Pycnonotidae, atau lebih dikenal dengan sebutan Cucakrowo ( bahasa Jawa ), atau orang Sunda biasa menyebutnya dengan Cangkurawah, yang dalam bahasa Inggrisnya di sebut Strawheaded Bulbul alasannya ialah mengacu kepada warna kepalanya yang berwarna Kuning Jerami pucat.

Burung cucakrawa termasuk kedalam suku Merbah, atau cucak-cucakan dan kata Merbah aslinya dalam bahasa Melayu merujuk kepada beberapa jenis burung pengicau yang berbulu suram di semak belukar, termasuk pula jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain, selain di sebut sebagai suku dari merbah, burung-burung dari suku ini mempunyai beberapa sebutan umum yang lain menyerupai cucak (Jawa); tempuruk, empuruk; tempulu’, empulu’, pampulu, empuloh (aneka bahasa Melayu di Sumatera dan Kalimantan); dan lain-lain.

Beberapa pola anggota suku merbah ini selain cucak rowo (Pycnonotus zeylanicus) ialah Cucak kuning (P. melanicterus), Cucak kutilang (P. aurigaster), Cucak gunung (P bimaculatus), Merbah cerukcuk (P. goiavier), Merbah belukar (P. plumosus) dan Empuloh janggut (Alophoixus bres).

Menurut Informasi konon katanya burung cuckarawa ini berasal dari Asia Tenggara, tempat penyebarannya di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan dan Jawa Barat, sedangkan di tempat jawa barat sendiri cucak rawa ini banyak terdapat di ketinggian 1000m dpl, itu dahulu,  ketika ini sudah sangat jarang sekali di temukannya di alam bebas sana dikarenakan adanya perburuan liar besar-besaran.

Makanan di alamnya burung cucak rawa ini biasa memangsa aneka serangga, siput air dan macam-macam buah-buahan yang lunak menyerupai buah jenis beringin dan cucak rawa mempunyai bunyi kicauan yang keras, jelas, bertalun, turun naik sembarangan, tetapi berirama baku, sahut-menyahut atau dalam koor namun kini kita lebih sering mendengarkan ratapan cucak rawa yang terperangkap di dalam kandang ketimbang mendengarkan kicauan riang burung cucak rawa di alam.

JANTAN DAN BETINA

Cucakrowo ialah termasuk burung monomorfik di mana tidak ada perbedaan secara fisik yang terlihat dari luar yang membedakan antara burung jantan dan burung betina, namun demikian, ada beberapa patokan yang sanggup dipakai untuk menentukan jenis kelamin burung cucakrowo oleh penangkar.

  • Cucakrawa Jantan :  Kepala bulat, dengan bulu berwarna lebih tua, tampak ada semacam bagian bulu; Bulu rahang lebih putih dan tampak higienis cerah; Bulu punggung dan sayap lebih abu-abu, garis-garis hitam putih lebih nyata; Ekor lebih panjang dan menyatu paruh tampak lebih kokoh berpengaruh dan tebal serta agak melengking; Garis hitam di bawah mata tampak lebih jelas.
  • Cucakrawa Betina :  Kepala lebih datar, dengan bulu berwarna lebih ringan, dan tidak ada bagian bulu; Bulu rahang lebih kotor, tampak putih keabu-abuan; Garis-garis hitam putih kurang jelas; Ekor lebih pendek dan sedikit agak mengembang; Paruh lebih pipih dan cenderung tampak lebih cantik; Garis hitam di bawah mata dengan warna lebih ringan.
Dari suaranya pun cucakrawa sanggup dibedakan kalau kita paham dan teliti :

Jantan: Lebih sering memberikan nada panggil tinggi, keras dan melengking; banyak variasi nada dan irama yang sering diperdengarkan, bila berkicau bersama atau berpasangan akan memimpin irama lagunya.

Betina: Suara terdengar besar dan dalam, seakan akan memberi balasan kicauan burung jantan; Variasi bunyi lebih monoton dan seolah olah hanya mengikuti saja; Perbandingan ini akan nampak terang lagi bila dua burung, jantan dan betina, sedang berkicau bersaut sautan saling didekatkan. namun ada juga di antarnya burung betina yang mempunyai bunyi doble atau ropel, sehingga dalam hal ini akan sulit untuk menentukan atau menentukan antara jantan dan betina.

Burung Cucak Rawa ialah merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, alasannya ialah kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya alasannya ialah perburuan yang ramai semenjak tahun '80an. Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan. Kini di banyak bab Pulau Sumatra (misalnya di Jambi, di sepanjang Batang Bungo) pun populasinya terus menyurut. Collar dkk. (1994, dalam MacKinnon dkk. 2000) menggolongkan populasi cucak rawa ke dalam status rentan. Demikian pula IUCN menyatakan bahwa burung ini berstatus Rentan (VU, Vulnerable).
Jika tidak ada langkah evakuasi yang lebih baik dari sekarang, barangkali beberapa tahun ke depan burung ini hanya tinggal kenangan, tinggal disebut-sebut dalam nyanyian menyerupai dalam lagu Manuk Cucakrowo di Jawa.

Artikel dari banyak sekali sumber

0 Response to "Burung Cucak Rawa Langka Di Habitat Alamnya"

Total Pageviews