Habbatussauda. Jintan hitam (black seed) atau biasa dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai habbatussauda sudah usang dipakai secara luas sebagai obat herba. Biji-bijian yang dalam bahasa latin disebut Nigella sativa ini biasa diolah untuk dijadikan bumbu kuliner atau diambil ekstraksinya. Penelitian memperlihatkan tumbuhan ini mungkin sanggup bermanfaat bagi penderita asma.
Sejak beratus tahun yang kemudian telah lebih dari 200 kajian dan artikel yang dikeluarkan oleh aneka macam universitas dan forum kedokteran maupun kesehatan, yang mengkaji wacana manfaat dari Habbatussauda'. Yang juga telah diperkuat oleh sabda Nabi Muhammad SAW 14 era yang lalu.
Berikut ini yaitu beberapa kajian wacana manfaat Habbatussauda bagi kesehatan:
Ibnu Sina - Habbatussauda merangsang tenaga dan membantu memulihkan kepenatan dan semangat. (Buku Ibnu Sina "Canon of Medicines")
Ibnu Qayyim - Habbatussauda sanggup membantu memulihkan penyakit menyerupai batuk, "bronchitis", dilema perut, cacingan, dilema kulit menyerupai jerawat, sakit senggugut dan haid, menambah anutan air liur dan sebagainya. (Buku Ibnu Qayyim "Medicine of the Prophet")
Dr Ahmad Elkadi juga menciptakan kajian dan mendapat bahwa Habbatussauda sanggup meningkatkan daya tahan tubuh (immune system). Kandungan dari Habbatussauda ialah Fixed Oil (saturated dan unsaturated), minyak-minyak Asas (sterol, thymohydroquinone, carvone, limonine, cymene), Alkaloids, Saponin dan Asid Amino.
Professor G. Rietmuller - Bahan ekstrak Habbatussauda memperlihatkan kesan amat positif terhadap sistem immunisasi tubuh dan boleh dipakai sebagai "bio-regulator". (Professor G. Rietmuller, Director of Institute of Immunology, University of Munich, Germany)
Kajian oleh Dr. Haq terhadap sukarelawan penderita AIDS di Department of Biological and Medical Research Centre, Rilyadh memperlihatkan bahwa Habbatussauda berupaya meningkatkan kadar diantara 'helper T-cells' dan 'suppresser T-cells' sebanyak 55%. Aktiviti 'natural killer cells' juga memperlihatkan peningkatan purata sebanyak 30%.
Dr. Peter Schleicher, seorang pakar immunisasi (immunologist) di Munich mendapati Habbatussauda berhasil menyembuhkan sebanyak 420 orang daripada 600 orang sukarelawan penderita allergik. Kebanyakan penderita ini mengidap allergik terhadap 'pollen' dan habuk, jerawat dan saraf kulit, serta yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. (Nota: Dr. Peter Schleicher telah dipilih sebagai jago paling muda di World Academy of Scientist).
Penyelidik Amerika menulis laporan pertama di dunia mengenai kesan 'anti-tumor' yang ditunjukkan oleh Habbatussauda. ("Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans")
Professor Michael Meurer - Habbatussauda berupaya menghentikan 'inflammations' dan dilema saraf kulit (neurodermitis) (Professor Michael Meurer, Dermatology Clinic of Munich, Germany)
Saintis-saintis di Cancer and Immuno-Biological Laboratory of Germany mengesahkan Habbatussauda berupaya meransang 'bone marrow' dan sel-sel immuniti, meningkatkan penghasilan 'interferon' dan mempertahankan sel-sel biasa terhadap kesan kemusnahan sel oleh virus. Habbatussauda juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor dan meningkatkan bilangan antibodi yang menghasilkan "B cells".
Dr. Ahmad El-Qadi (Islamabad, Pakistan) dan Dr. Usama Qandil (Florida, USA) mendapati pengambilan 1 gram Habbatussauda sebanyak dua kali sehari mempunyai kesan peningkatan yang mengagumkan terhadap fungsi immuniti badan. Penemuan ini dianggap penting untuk memungkinkan penggunaan Habbatus Sauda sebagai materi peningkatan immuniti semula jadi tubuh untuk rawatan kanser, AIDS dan penyakit-penyakit yang lain berkaitan kekurangan immuniti badan. [habbatsonline.com]
Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy dan rekan-rekannya melaksanakan penelitian di Amerika wacana imbas habatussauda terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia. Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic sebanyak 30%.
Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18 suka- relawan yang tubuh mereka terlihat sehat dan segar. Mereka dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatussauda setiap harinya, dan kelompok lain diberi karbon.
Selama empat pekan mereka mengkonsumsi habatus dan karbon yang sudah dikemas dalam butir-butir kapsul.
Hasilnya, habatus menguat- kan tugas-tugas imuniti dengan perhiasan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor cell-ts. Jadi, sistem kerja habatatussauda dalam tubuh insan yaitu dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh insan terhadap aneka macam penyakit.
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, habatussauda yaitu satu-satunya tatanan yang mempunyai senjata khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, sesudah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa kuman antigenic ke permukaannya, kemudian melekat dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, kemudian memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya yaitu antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.
Dinding sel B-Lymphocytes mempunyai kurang lebih 100 ribu molekul dari antibodies yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodies menyatu dengan sel T- Lymhocytes, kemudian tolong-menolong dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak sanggup berkerja dan sekaligus bisa menghancur- kannya.
Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap binatang absurd yang masuk ke dalam tubuh. Karena, habatussauda mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang mempunyai kemampuan berbentuk antibodies dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap binatang absurd yang masuk dan menimbulkan penyakit.
Menurut Dr. Al Qadhy, habatusaudah juga mempunyai kemampuan lain, menyerupai untuk melawan majemuk virus, kuman dan kuman yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Pada masa kini, habbatussauda dipakai masyarakat sebagai salah satu langkah menangani kondisi medis yang terjadi pada jalan masuk pencernaan, menyerupai hemorrhoid (ambeyen) atau pembengkakan pembuluh darah vena pada dubur serpihan bawah, diare, disentri, konstipasi, kembung, serta kolik. Selain itu, jintan hitam juga kerap dipakai untuk menangani kondisi medis pada pernapasan, menyerupai bronkitis, sesak napas, asma, alergi, batuk, flu, serta flu babi. Di samping itu, masyarakat memakai jintan hitam untuk mengatasi kondisi yang lebih serius, menyerupai untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengobati kanker.
Dengan peruntukkannya yang banyak ini, jintan hitam memperlihatkan kesan sebagai obat super. Bagaimanakah hal tersebut dipandang dari sisi medis?
Habbatussauda Kemungkinan Efektif untuk Penyakit Asma
Asma merupakan peradangan jangka panjang pada jalan masuk napas yang sanggup menimbulkan penderitanya sulit bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Habbatussauda sampai ketika ini mempunyai beberapa bukti klinis yang mendukung penggunaannya untuk penyakit ini. Menurut penelitian, ekstrak herba ini apabila diminum sanggup meredakan mengi dan batuk-batuk serta meningkatkan fungsi paru-paru.
Walau kemungkinan bermanfaat bagi penderita asma, habbatussauda kemungkinan tidak seefektif salbutamol dan teofilin dalam penanganan penyakit asma. Herba ini masih memerlukan bukti ilmiah berkualitas tinggi lainnya semoga sanggup direkomendasikan bagi kebanyakan penderita asma.
Potensi lain yang Terkandung pada Habbatussauda
Ada beberapa bukti ilmiah yang menyatakan bahwa habbatussauda sanggup membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan kanker, serta mengurangi reaksi alergi sebagai imbas antihistamin, namun belum ada cukup isu mengenai bagaimana efeknya pada manusia.
Thymoquinone merupakan senyawa berpengaruh aktif yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai imbas antikanker. Pada beberapa penelitian pada hewan, thymoquinone sanggup mengurangi ukuran tumor-tumor ganas. Selain itu, uji laboratorium memperlihatkan bahwa thymoquinone secara efektif sanggup menghambat pertumbuhan kanker darah (leukima) dan sel limfoma mieloid.
Penelitian lainnya terhadap binatang juga mengindikasikan bahwa habbatussauda berpotensi untuk meringankan imbas penyakit alzheimer. Hal ini didukung oleh penelitian lain yang memperlihatkan bahwa habbatussauda sanggup memulihkan ingatan, kemampuan berpikir, serta perhatian.
Selain itu, sebuah penelitian besar juga mendukung pemakaian habbatussauda untuk penanganan rinitis alergi. Penyakit ini terjadi oleh alasannya peradangan pada hidung akhir reaksi alergi. Gejala penyakit ini meliputi hidung basah atau tersumbat, bersin-bersin, dan pembengkakan jalan masuk di hidung. Gejala-gejala tersebut sanggup dikurangi oleh habbatussauda, berdasarkan sebuah penelitian lain.
Beberapa penelitian awal juga mengindikasikan manfaat jintan hitam pada beberapa kondisi kesehatan lainnya. Sebuah temuan dini menemukan manfaat jintan hitam mengurangi tanda-tanda putus obat opiat (salah satu narkotika) jika dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari selama 12 hari. Selain itu, temuan dini lain menemukan konsumsi ekstrak jintan hitam dua kali sehari selama delapan ahad berkemungkinan sanggup mengurangi tekanan darah tinggi pada sebagian kasus. Temuan dini lainnya yaitu meminum ekstrak jintan hitam tiap delapan jam selama empat ahad kemungkinan sanggup mengurangi jumlah kejadian kejang pada pasien epilepsi anak-anak.
Perlu diingat bahwa manfaat jintan hitam untuk kanker, alzheimer, rinitis alergi, mengurangi tanda-tanda putus obat opiat, tekanan darah tinggi, dan kejang, gres didukung oleh sedikit bukti ilmiah. Artinya, masih diperlukan lebih banyak penelitian medis lainnya untuk menandakan kemanjuran jintan hitam pada kondisi-kondisi tersebut. Begitu pula dengan klaim bahwa jintan hitam sanggup menangani sakit sepala, nyeri sendi, gangguan menstruasi, meningkatkan jumlah air susu ibu (ASI), mencegah kehamilan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, hidung tersumbat, flu, bronkitis, batuk, serta aneka macam dilema pencernaan.
Sumber:alodokter dan sumber lainnya
Sejak beratus tahun yang kemudian telah lebih dari 200 kajian dan artikel yang dikeluarkan oleh aneka macam universitas dan forum kedokteran maupun kesehatan, yang mengkaji wacana manfaat dari Habbatussauda'. Yang juga telah diperkuat oleh sabda Nabi Muhammad SAW 14 era yang lalu.
Berikut ini yaitu beberapa kajian wacana manfaat Habbatussauda bagi kesehatan:
Ibnu Sina - Habbatussauda merangsang tenaga dan membantu memulihkan kepenatan dan semangat. (Buku Ibnu Sina "Canon of Medicines")
Ibnu Qayyim - Habbatussauda sanggup membantu memulihkan penyakit menyerupai batuk, "bronchitis", dilema perut, cacingan, dilema kulit menyerupai jerawat, sakit senggugut dan haid, menambah anutan air liur dan sebagainya. (Buku Ibnu Qayyim "Medicine of the Prophet")
Dr Ahmad Elkadi juga menciptakan kajian dan mendapat bahwa Habbatussauda sanggup meningkatkan daya tahan tubuh (immune system). Kandungan dari Habbatussauda ialah Fixed Oil (saturated dan unsaturated), minyak-minyak Asas (sterol, thymohydroquinone, carvone, limonine, cymene), Alkaloids, Saponin dan Asid Amino.
Professor G. Rietmuller - Bahan ekstrak Habbatussauda memperlihatkan kesan amat positif terhadap sistem immunisasi tubuh dan boleh dipakai sebagai "bio-regulator". (Professor G. Rietmuller, Director of Institute of Immunology, University of Munich, Germany)
Kajian oleh Dr. Haq terhadap sukarelawan penderita AIDS di Department of Biological and Medical Research Centre, Rilyadh memperlihatkan bahwa Habbatussauda berupaya meningkatkan kadar diantara 'helper T-cells' dan 'suppresser T-cells' sebanyak 55%. Aktiviti 'natural killer cells' juga memperlihatkan peningkatan purata sebanyak 30%.
Dr. Peter Schleicher, seorang pakar immunisasi (immunologist) di Munich mendapati Habbatussauda berhasil menyembuhkan sebanyak 420 orang daripada 600 orang sukarelawan penderita allergik. Kebanyakan penderita ini mengidap allergik terhadap 'pollen' dan habuk, jerawat dan saraf kulit, serta yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. (Nota: Dr. Peter Schleicher telah dipilih sebagai jago paling muda di World Academy of Scientist).
Penyelidik Amerika menulis laporan pertama di dunia mengenai kesan 'anti-tumor' yang ditunjukkan oleh Habbatussauda. ("Study of the Effects of Nigella Sativa on Humans")
Professor Michael Meurer - Habbatussauda berupaya menghentikan 'inflammations' dan dilema saraf kulit (neurodermitis) (Professor Michael Meurer, Dermatology Clinic of Munich, Germany)
Saintis-saintis di Cancer and Immuno-Biological Laboratory of Germany mengesahkan Habbatussauda berupaya meransang 'bone marrow' dan sel-sel immuniti, meningkatkan penghasilan 'interferon' dan mempertahankan sel-sel biasa terhadap kesan kemusnahan sel oleh virus. Habbatussauda juga berupaya memusnahkan sel-sel tumor dan meningkatkan bilangan antibodi yang menghasilkan "B cells".
Dr. Ahmad El-Qadi (Islamabad, Pakistan) dan Dr. Usama Qandil (Florida, USA) mendapati pengambilan 1 gram Habbatussauda sebanyak dua kali sehari mempunyai kesan peningkatan yang mengagumkan terhadap fungsi immuniti badan. Penemuan ini dianggap penting untuk memungkinkan penggunaan Habbatus Sauda sebagai materi peningkatan immuniti semula jadi tubuh untuk rawatan kanser, AIDS dan penyakit-penyakit yang lain berkaitan kekurangan immuniti badan. [habbatsonline.com]
Pada tahun 1986, Dr. Ahmad Al Qadhy dan rekan-rekannya melaksanakan penelitian di Amerika wacana imbas habatussauda terhadap sistem kekebalan tubuh (imuniti) manusia. Penelitian yang dilakukan dalam dua tahap itu menghasilkan kesimpulan pertama: Kelebihan prosentase The Helper T-Cell atas suppresor cells ts mencapai 55% dan ada sedikit kelebihan atas killer cell orcytoxic sebanyak 30%.
Penelitian tahap kedua dengan melibatkan 18 suka- relawan yang tubuh mereka terlihat sehat dan segar. Mereka dibagi dalam dua kelompok, satu kelompok diberi satu gram habatussauda setiap harinya, dan kelompok lain diberi karbon.
Selama empat pekan mereka mengkonsumsi habatus dan karbon yang sudah dikemas dalam butir-butir kapsul.
Hasilnya, habatus menguat- kan tugas-tugas imuniti dengan perhiasan prosentase The Helper T-lymphocytes cell atas supressor cell-ts. Jadi, sistem kerja habatatussauda dalam tubuh insan yaitu dengan memperbaiki, menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh insan terhadap aneka macam penyakit.
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, habatussauda yaitu satu-satunya tatanan yang mempunyai senjata khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, sesudah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa kuman antigenic ke permukaannya, kemudian melekat dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, kemudian memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya yaitu antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi.
Dinding sel B-Lymphocytes mempunyai kurang lebih 100 ribu molekul dari antibodies yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodies menyatu dengan sel T- Lymhocytes, kemudian tolong-menolong dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak sanggup berkerja dan sekaligus bisa menghancur- kannya.
Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap binatang absurd yang masuk ke dalam tubuh. Karena, habatussauda mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang mempunyai kemampuan berbentuk antibodies dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap binatang absurd yang masuk dan menimbulkan penyakit.
Menurut Dr. Al Qadhy, habatusaudah juga mempunyai kemampuan lain, menyerupai untuk melawan majemuk virus, kuman dan kuman yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Jangan Keliru, Efek Sampingnya Tetap Ada. Minyak jintan hitam maupun ekstrak jintan hitam kemungkinan kondusif dikonsumsi ketika dipakai dalam jangka pendek. Saat ini belum ada cukup isu wacana konsumsi dalam takaran yang besar dan dalam jangka panjang. Jintan hitam atau habbatussauda sanggup menimbulkan alergi jika diaplikasikan pada kulit pada sebagian orang. Selain itu, jintan hitam berkemungkinan memperlambat pembekuan darah, meningkatkan resiko perdarahan, menciptakan tekanan darah turun, dan menciptakan gula darah turun. Oleh alasannya itu, sebelum mengonsumsi jintan hitam ada baiknya untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu, terutama jika Anda mempunyai kondisi medis tertentu. Berhati-hati dalam mengonsumsi herba ini yaitu perilaku yang bijak alasannya produk-produk alami tidak selalu aman. Hingga ketika ini, belum ada isu ilmiah yang cukup untuk memilih kisaran takaran yang sempurna untuk jintan hitam.Sejak masa lampau, habbatussauda telah dipakai untuk menangani aneka macam penyakit, antara lain sakit gigi, sakit kepala, hidung mampet, cacingan, abses, radang mata, dan infeksi parasit.
Pada masa kini, habbatussauda dipakai masyarakat sebagai salah satu langkah menangani kondisi medis yang terjadi pada jalan masuk pencernaan, menyerupai hemorrhoid (ambeyen) atau pembengkakan pembuluh darah vena pada dubur serpihan bawah, diare, disentri, konstipasi, kembung, serta kolik. Selain itu, jintan hitam juga kerap dipakai untuk menangani kondisi medis pada pernapasan, menyerupai bronkitis, sesak napas, asma, alergi, batuk, flu, serta flu babi. Di samping itu, masyarakat memakai jintan hitam untuk mengatasi kondisi yang lebih serius, menyerupai untuk menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, serta mengobati kanker.
Dengan peruntukkannya yang banyak ini, jintan hitam memperlihatkan kesan sebagai obat super. Bagaimanakah hal tersebut dipandang dari sisi medis?
Habbatussauda Kemungkinan Efektif untuk Penyakit Asma
Asma merupakan peradangan jangka panjang pada jalan masuk napas yang sanggup menimbulkan penderitanya sulit bernapas, batuk-batuk, dan mengalami mengi ketika kambuh. Habbatussauda sampai ketika ini mempunyai beberapa bukti klinis yang mendukung penggunaannya untuk penyakit ini. Menurut penelitian, ekstrak herba ini apabila diminum sanggup meredakan mengi dan batuk-batuk serta meningkatkan fungsi paru-paru.
Walau kemungkinan bermanfaat bagi penderita asma, habbatussauda kemungkinan tidak seefektif salbutamol dan teofilin dalam penanganan penyakit asma. Herba ini masih memerlukan bukti ilmiah berkualitas tinggi lainnya semoga sanggup direkomendasikan bagi kebanyakan penderita asma.
Potensi lain yang Terkandung pada Habbatussauda
Ada beberapa bukti ilmiah yang menyatakan bahwa habbatussauda sanggup membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan kanker, serta mengurangi reaksi alergi sebagai imbas antihistamin, namun belum ada cukup isu mengenai bagaimana efeknya pada manusia.
Thymoquinone merupakan senyawa berpengaruh aktif yang terkandung di dalam biji jintan hitam. Senyawa ini dikatakan mempunyai imbas antikanker. Pada beberapa penelitian pada hewan, thymoquinone sanggup mengurangi ukuran tumor-tumor ganas. Selain itu, uji laboratorium memperlihatkan bahwa thymoquinone secara efektif sanggup menghambat pertumbuhan kanker darah (leukima) dan sel limfoma mieloid.
Penelitian lainnya terhadap binatang juga mengindikasikan bahwa habbatussauda berpotensi untuk meringankan imbas penyakit alzheimer. Hal ini didukung oleh penelitian lain yang memperlihatkan bahwa habbatussauda sanggup memulihkan ingatan, kemampuan berpikir, serta perhatian.
Selain itu, sebuah penelitian besar juga mendukung pemakaian habbatussauda untuk penanganan rinitis alergi. Penyakit ini terjadi oleh alasannya peradangan pada hidung akhir reaksi alergi. Gejala penyakit ini meliputi hidung basah atau tersumbat, bersin-bersin, dan pembengkakan jalan masuk di hidung. Gejala-gejala tersebut sanggup dikurangi oleh habbatussauda, berdasarkan sebuah penelitian lain.
Beberapa penelitian awal juga mengindikasikan manfaat jintan hitam pada beberapa kondisi kesehatan lainnya. Sebuah temuan dini menemukan manfaat jintan hitam mengurangi tanda-tanda putus obat opiat (salah satu narkotika) jika dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari selama 12 hari. Selain itu, temuan dini lain menemukan konsumsi ekstrak jintan hitam dua kali sehari selama delapan ahad berkemungkinan sanggup mengurangi tekanan darah tinggi pada sebagian kasus. Temuan dini lainnya yaitu meminum ekstrak jintan hitam tiap delapan jam selama empat ahad kemungkinan sanggup mengurangi jumlah kejadian kejang pada pasien epilepsi anak-anak.
Perlu diingat bahwa manfaat jintan hitam untuk kanker, alzheimer, rinitis alergi, mengurangi tanda-tanda putus obat opiat, tekanan darah tinggi, dan kejang, gres didukung oleh sedikit bukti ilmiah. Artinya, masih diperlukan lebih banyak penelitian medis lainnya untuk menandakan kemanjuran jintan hitam pada kondisi-kondisi tersebut. Begitu pula dengan klaim bahwa jintan hitam sanggup menangani sakit sepala, nyeri sendi, gangguan menstruasi, meningkatkan jumlah air susu ibu (ASI), mencegah kehamilan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, hidung tersumbat, flu, bronkitis, batuk, serta aneka macam dilema pencernaan.
Sumber:alodokter dan sumber lainnya
0 Response to "Bukti Ilmiah Manfaat Jintan Hitam (Habbatussauda) Untuk Pengobatan Dan Kesehatan"