Latest News

Tips Merawat Murai Kerikil Lomba Yang Beda Karakternya Dalam Satu Rumah


Cara merawat murai batu juara memang gampang-gampang susah. Selain tergantung dari kualitas bahan burungnya, sang pemilik atau perawat juga harus memahami huruf dari setiap individu murai kerikil tersebut.

Om Awi dari Laskar 212 SF Cinere, Depok, akan mengembangkan tips wacana cara merawat murai kerikil sampai moncer di lapangan. Selama ini Om Awi dikenal seorang andal pengorbit murai kerikil juara, sekaligus penyedia murai kerikil prospek atau unggulan.

Hampir semua murai kerikil yang  ada di kiosnya merupakan pilihan, burung siap lomba, dengan bermacam-macam isian. Durasi kerja dan mentalnya di lapangan juga sudah terseleksi dan di atas rata-rata.

Sudah ada puluhan murai batu yang moncer di lapangan berkat tangan dinginnya. Sebagian besar sudah dibeli rekan-rekan pemain, khususnya di Jabodetabek. Misalnya Army, Jibril, Kopral, TR, dan Silet.
Namun masih ada beberapa murai kerikil jawara yang masih disimpannya, menyerupai Demit, AK-47, dan Jalu. Ketiganya termasuk burung sarat prestasi. Demit, misalnya, sukses menjuarai even THR Juri-Juri JBI BnR di Rusun BCI Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (11/6).

Cara merawat murai kerikil AK-47

Karena AK-27 dan Demit ketika ini masih aktif dilombakan, Om Awi pun menempatkan keduanya dalam rumah yang berbeda. Hal ini untuk menjaga semoga keduanya tidak sering sahut-sahutan ketika berada di rumah yang sama, alasannya yaitu akan menghabiskan energi dan salah satunya dapat ngedrop.
Bahkan, kata Om Awi, cara merawat murai kerikil AK-48 dan Demit pun tidak sama, alasannya yaitu kedua jawara ini mempunyai huruf dan kebiasaan yang berbeda.
Sesuai dengan namanya, murai kerikil AK-47 mempunyai ciri khas tembakan yang tajam dan tembus. Burung non-ring atau hasil tangkapan hutan ini mempunyai bahan isian yang didominasi bunyi tembakan cililin.
“Kalau sudah nembak, bunyi tembakan cililin itu dapat dikeluarkannya sampai empat atau lima kali secara nyusun-menyusun. Selain tembakan cililin, AK-48 juga punya bahan isian lagu kenari dan cucak jenggot  dengan volume tembus,” jelasnya.
Setiap pagi, begitu kerodongnya dibuka, murai kerikil AK-47 pribadi dimasukkan ke sangkar umbaran, sambil diberi jangkrik (5 ekor) dan kroto segar yang menjadi pakan utamanya. AK-47 dibiarkan dalam sangkar umbaran sampai 5 jam,sambil dijemur 1-2 jam, tergantung kondisi cuaca dan keadaan burung.
Dari sangkar umbaran, AK-47 masuk keramba mandi. Selesai mandi, burung diangin-anginkan sejenak, kemudian diberik jangkrik lagu sebanyak 5 ekor. Selanjutnya, burung dikerodong dan diistirahatkan.

Cara merawat murai kerikil Demit

Perawatan murai kerikil Demit sedikit berbeda, alasannya yaitu burung ini sepanjang hari (sejak pagi sampai sore) selalu berada di sangkar umbaran sepanjang 3 meter.
Murai kerikil ring ini mempunyai bunyi tembakan yang didominasi cucak jenggot dan burung gereja tarung. Tapi tembakan cililin tetap menjadi andalannya, bahkan dikeluarkannya secara fasih.
Untuk perawatan kesehariannya, burung rutin dijemur selama 1-2 jam, namun tidak memerlukan mandi rutin menyerupai AK-47. “Berdasarkan pengalaman, Demit menjadi kurang maksimal di lapangan bila aku mandikan setiap hari. Dengan alasan itulah, Demit hanya dimandikan dua ahad sekali,” tutur Om Awi.
Porsi jangkriknya juga lebih sedikit daripada AK-47, yakni 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor lagi pada sore hari. Pakan utama sama, yakni full kroto segar. Menjelang petang, burung dikerodong full dan disimpan dalam ruangan sampai esok hari.
Itulah pengalaman Om Awi dalam merawat murai kerikil juara. Melalui pengenalan huruf dan kebiasaan masing-masing burung, gaco-gaco orbitannya selalu tampil stabil di lapangan

semoga bermanfaat
sumber www.omkicau.com

0 Response to "Tips Merawat Murai Kerikil Lomba Yang Beda Karakternya Dalam Satu Rumah"

Total Pageviews