Analisis Kandungan Nutrisi dan Zat Aktif Bawang Merah
Dari 100 gram umbi Allium cepa L. dilaporkan mengandung :
Efek biologi Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan diketahui bahwa bawang merah mempunyai imbas antidiabetik dan anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan acara fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis binatang uji. Efek hipoglikemik dan hipolipidemik bawang merah telah dibuktikan pula pada pasien dengan diabetes melitus yang terawat baik dengan kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap hari selama 7 hari dibandingkan dengan tanpa kombinasi dengan bawang merah selama 7 hari. Penurunan kadar gula darah penderita yang menerima bawang merah sebesar 10,72 mg%.6)
Komponen yang diduga mempunyai imbas hipoglikemik ialah senyawa amino (difenilamin) dan senyawa yang berupa sulfida (allilpropil-disulfida).
Pada penggunaan per-oral perasan Allium cepa sanggup menurunkan kadar gula darah binatang percobaan maupun sukarelawan.
Fraksi petroleum eter dari ekstrak dietil eter "yellow and red cultivar" berturut-turut sanggup menurunkan kadar gula darah sebesar 34,8% dan 50,33% (Produk Sintetik golongan Difenilamin sanggup menurunkan 24,95%), sedangkan fraksi ekstrak kloroform "yellow and red cultivar" (menghasilkan penurunan kadar gula darah sebesar 21,71% dan 33,47%).4,7)
Pada pengenceran allisin 1:100.000 masih mempunyai acara menghambat pertumbuhan mikroba Gram(+) dan Gram(-) (1 mg allicin setara dengan 10 g penisillin).
Batang: kecil, 0,5 - 1 cm.
Daun: Tunggal lebih pendek dari tangkai karangan bunga, roset akar, pelepah pangkalnya membentuk umbi lapis, di bawah tanah, helaian daun bentuk silindris-berongga (tistular) 0,3 - 0,4 m, berlilin, putih, urat daun sejajar, 14 - 19 buah, pelepah diatas umbi membentuk batang semu. Umbi lapis bundar telur, bulat, bundar pipih, putih, coklat kekuningan, merah atau ungu kemerahan.
Bunga: susunan beragam payung, sederhana, 1-3 daun pelindung (spathe), ibarat selaput. Tangkai bunga: rata-rata 3 kali panjang perhiasan, sering lebih. Tenda bunga (perhiasan): 6 daun tenda bunga , bebas, bentuk bundar telur - bundar memanjang, tumpul, dengan garis median hijau - putih kehijauan atau ungu, 0.4 - 0.6 cm.
Benang sari: 6, tertancap di pangkal perhiasan, tangkai sari berbentuk paku dengan pangkal melebar, 3 lingkaran dalam pangkal sangat melebar, kepala sari agak tergoyang.
Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik ibarat rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga pecahan (lobus), 3 sekat.
Biji : hitam.
Asal -usul : Asia pecahan barat
Waktu berbunga : Januari, April, Agustus, Oktober
Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Di Jawa di tanam pada elevasi 1000 - 1800 m dpl. Tetapi banyak budidaya di dataran rendah (5 - 100 m dpl.) Bawang merah termasuk jenis tumbuhan yang tidak menyukai air hujan, tidak suka tempat-tempat yang airnya menggenang dan becek, tetapi pada pertumbuhannya, tumbuhan ini membutuhkan banyak air, terutama pada masa pembentukan umbi dan perlu lingkungan yang beriklim kering, suhu yang hangat. Karenanya tumbuhan ini paling cocok ditanam di animo kemarau dengan sistem pengairan yang memadai.
Bibit yang lazim digunakan yaitu dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tumbuhan yang sehat, subur dan cukup bau tanah (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih dihentikan pribadi ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu pecahan kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, lalu kira-kira seperempat pecahan ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu dinantikan beberapa ketika sampai bekas sayatan mengering, gres ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-bedeng berparit) dalam jarak 15x20 cm.
Hal-hal yang perlu dilakukan secara periodik selama pemeliharaan tumbuhan adalah:
1. Pengapuran tanah: Ini untuk menjaga keasaman tanah (pH tanah dijaga sekitar 6,0 - 7,0).
2. Penyiangan dan penggemburan tanah.
3. Pemupukan: paling baik digunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk kandang, kompos.
4. Pemberantasan gulma, hama dan penyakit
5. Pemberian stimulan (misalnya Atonik, Metalik, atau Gandasil, Vitabloom dan sebagainya).9)
Keanekaragaman
Variasi morfologi sangat besar terutama pada ukuran daun, ketebalan daun, warna kulit umbsari agak tergoyang. Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik ibarat rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga pecahan (lobus), 3 sekat. Biji: hitam.
Bibit yang lazim digunakan yaitu dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tumbuhan yang sehat, subur dan cukup bau tanah (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih dihentikan pribadi ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu pecahan kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, lalu kira-kira seperempat pecahan ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu dinantikan beberapa ketika sampai bekas sayatan mengering, gres ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-i lapis, dan rasa. Di Indonesia yang tumbuh yaitu bentuk kultivar, yakni hasil persilangan yang terjadi secara alami sewaktu tumbuhan masih di lapangan dan umumnya mempunyai sifat-sifat yang belum mantap atau seragam.
Berdasar warna umbi, maka bawang merah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
A. kelompok yang umbinya merah tua, ibarat kultivar Medan, Sri Sakate, Maja dan Gurgur.
B. kelompok yang umbinya kuning muda pucat, ibarat kultivar Sumenep.
C. Kelompok yang umbinya kuning kemerahan, ibarat kultivar Lampung, Bima, Ampenan dan sebagainya.
Dari 100 gram umbi Allium cepa L. dilaporkan mengandung :
Efek biologi Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan diketahui bahwa bawang merah mempunyai imbas antidiabetik dan anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan acara fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis binatang uji. Efek hipoglikemik dan hipolipidemik bawang merah telah dibuktikan pula pada pasien dengan diabetes melitus yang terawat baik dengan kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap hari selama 7 hari dibandingkan dengan tanpa kombinasi dengan bawang merah selama 7 hari. Penurunan kadar gula darah penderita yang menerima bawang merah sebesar 10,72 mg%.6)
Komponen yang diduga mempunyai imbas hipoglikemik ialah senyawa amino (difenilamin) dan senyawa yang berupa sulfida (allilpropil-disulfida).
Kandungan kimia Bawang merah mengandung minyak atsiri yang ter-diri atas dialilsulfida, propantiol-S-oksida, S-Alil-L-Sistein-sulfoksida atau Aliin, prostaglandin A-1, difenilamina dan sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, kaemferol dan foroglusinol.5)Umbi bawang merah mempunyai imbas ekbolik (memacu kelahiran janin) pada tikus putih dan mencit dan pada takaran besar cenderung bersifat sebagai abortivum pada binatang percobaan tersebut.2) Ekstrak Bawang dapur (bawang bombay) berefek ibarat ekstrak bawang putih, yaitu sebagai fibrinolitik, menurunkan kholesterol dan trigliserida. Disamping itu sanggup pula berefek sebagai antiasma. Potensi antiasma tersebut disebabkan dari ester asam tisulfiniat yaitu dengan menghambat proses timbulnya asma (menekan dampak alergen), sedangkan pada penurunan timbulnya trombus disebabkan lantaran menghambat terjadinya penggumpalan trombosit spontan.9,12)
Umbi bawang merah mengandung senyawa turunan asam amino yang mengandung belerang yaitu Sikloalliin 2%, propilalliin dan propenilalliin. Bila sel-sel umbi pecah senyawa tersebut akan berkembang menjadi bentuk ester ( ester asam tiosulfinat), sulfinil disulfida (Kepaen), disulfida dan polisulfida, begitu juga tiofen. Di samping itu terbentuk pula propantial-S-oksida (suatu senyawa yang sanggup mengakibatkan keluarnya air mata).
Disamping turunan asam amino, ditemukan pula adenosine dan prostaglandin.8,11)
Pada penggunaan per-oral perasan Allium cepa sanggup menurunkan kadar gula darah binatang percobaan maupun sukarelawan.
Fraksi petroleum eter dari ekstrak dietil eter "yellow and red cultivar" berturut-turut sanggup menurunkan kadar gula darah sebesar 34,8% dan 50,33% (Produk Sintetik golongan Difenilamin sanggup menurunkan 24,95%), sedangkan fraksi ekstrak kloroform "yellow and red cultivar" (menghasilkan penurunan kadar gula darah sebesar 21,71% dan 33,47%).4,7)
Pada pengenceran allisin 1:100.000 masih mempunyai acara menghambat pertumbuhan mikroba Gram(+) dan Gram(-) (1 mg allicin setara dengan 10 g penisillin).
Kandungan gizi bawang merahPerawakan: herba annual (2-3 bulan), tinggi 0,2 - 0,5 m.
Bawang merah merupakan masakan dengan kandungan rendah kalori lantaran kandungan air sekitar 90%. Dalam komposisi bawang merah harus memperhitungkan donasi yang signifikan dari serat dan mineral dan vitamin, menjadikannya sebagai tubuh pengawas masakan yang sangat baik.
Bawang merah yaitu sumber potasium yang baik dan dengan jumlah yang banyak kalsium, zat besi, magnesium dan fosfor. Kalsium tumbuhan tidak berasimilasi baik dibandingkan dengan susu atau masakan lain yang dianggap sumber yang baik dari mineral ini. Hal serupa terjadi dengan besi, yang peresapan jauh lebih tinggi ketika tiba dari masakan hewani.
Kalium diharapkan untuk transmisi dan generasi impuls saraf dan untuk acara otot normal, juga campur tangan dalam keseimbangan air di dalam dan di luar sel. Fosfor, ibarat magnesium, memainkan tugas penting dalam pembentukan tulang dan gigi tetapi yang terakhir juga terkait dengan fungsi usus, saraf dan otot, meningkatkan kekebalan dan mempunyai imbas pencahar ringan.
Adapun kandungan vitamin mereka, bawang merah kaya akan vitamin B ibarat folat dan vitamin B3 dan B6. Hal ini menyajikan jumlah diskrit vitamin C dan E, kedua imbas antioksidan.
Folat yang terlibat dalam produksi sel darah merah dan putih dalam sintesis materi genetik dan pembentukan antibodi sistem kekebalan tubuh. Vitamin E, ibarat C, mempunyai tindakan antioksidan, tetapi yang terakhir juga terlibat dalam pembentukan kolagen, sel darah merah, tulang dan gigi. Hal ini juga meningkatkan peresapan zat besi dari masakan dan meningkatkan resistensi terhadap infeksi.
Namun, sifat penyembuhan bawang merah harus ketimbang komposisi nutrisi, kelimpahan antioksidan, termasuk flavonoid dan senyawa sulfur. Yang terakhir merupakan prekursor senyawa volatil yang berkontribusi terhadap bawang merah yang amis dan rasa sehingga karakteristik.
Komposisi per 100 gram pecahan yang sanggup dimakan
Energi (Kcal) 25,5
Air (ml) 87,6
Karbohidrat (g) 5.3
Serat (g) 1,8
Kalium (mg) 180
Magnesium (mg) 4.2
Vitamin B6 (mg) 0,13
Vitamin B6 (mg) 0,13
Vitamin C (mg) 7
Folat (mcg) 7
mcg = mikrogram (sepersejuta gram)
Apa kandungan istimewa dari bawang merah?
Bawang merah mengandung mineral ibarat kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, kalium dan seng dan nitrogen, juga mengandung vitamin ibarat vitamin A, vitamin C, tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, dan asam folat. Vitamin mengkatalisis reaksi dalam tubuh, sangat penting bagi banyak fungsi tubuh, efektif dalam jumlah kecil tapi diperlukan.
Bawang merah dikenal akan kandungan kalium dari 100g bawang merah menyediakan 180 mg kalium. Kalium membantu menjaga tekanan osmotik dalam sel. Katalis melakukan beberapa reaksi energi dan membantu menjaga tekanan darah.
Deskripsi Suku : Amaryllidaceae
Sinonim : Allium cepa var. Ascalonicum
Batang: kecil, 0,5 - 1 cm.
Daun: Tunggal lebih pendek dari tangkai karangan bunga, roset akar, pelepah pangkalnya membentuk umbi lapis, di bawah tanah, helaian daun bentuk silindris-berongga (tistular) 0,3 - 0,4 m, berlilin, putih, urat daun sejajar, 14 - 19 buah, pelepah diatas umbi membentuk batang semu. Umbi lapis bundar telur, bulat, bundar pipih, putih, coklat kekuningan, merah atau ungu kemerahan.
Bunga: susunan beragam payung, sederhana, 1-3 daun pelindung (spathe), ibarat selaput. Tangkai bunga: rata-rata 3 kali panjang perhiasan, sering lebih. Tenda bunga (perhiasan): 6 daun tenda bunga , bebas, bentuk bundar telur - bundar memanjang, tumpul, dengan garis median hijau - putih kehijauan atau ungu, 0.4 - 0.6 cm.
Benang sari: 6, tertancap di pangkal perhiasan, tangkai sari berbentuk paku dengan pangkal melebar, 3 lingkaran dalam pangkal sangat melebar, kepala sari agak tergoyang.
Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik ibarat rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga pecahan (lobus), 3 sekat.
Biji : hitam.
Asal -usul : Asia pecahan barat
Waktu berbunga : Januari, April, Agustus, Oktober
Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Di Jawa di tanam pada elevasi 1000 - 1800 m dpl. Tetapi banyak budidaya di dataran rendah (5 - 100 m dpl.) Bawang merah termasuk jenis tumbuhan yang tidak menyukai air hujan, tidak suka tempat-tempat yang airnya menggenang dan becek, tetapi pada pertumbuhannya, tumbuhan ini membutuhkan banyak air, terutama pada masa pembentukan umbi dan perlu lingkungan yang beriklim kering, suhu yang hangat. Karenanya tumbuhan ini paling cocok ditanam di animo kemarau dengan sistem pengairan yang memadai.
Bibit yang lazim digunakan yaitu dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tumbuhan yang sehat, subur dan cukup bau tanah (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih dihentikan pribadi ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu pecahan kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, lalu kira-kira seperempat pecahan ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu dinantikan beberapa ketika sampai bekas sayatan mengering, gres ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-bedeng berparit) dalam jarak 15x20 cm.
Hal-hal yang perlu dilakukan secara periodik selama pemeliharaan tumbuhan adalah:
1. Pengapuran tanah: Ini untuk menjaga keasaman tanah (pH tanah dijaga sekitar 6,0 - 7,0).
2. Penyiangan dan penggemburan tanah.
3. Pemupukan: paling baik digunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk kandang, kompos.
4. Pemberantasan gulma, hama dan penyakit
5. Pemberian stimulan (misalnya Atonik, Metalik, atau Gandasil, Vitabloom dan sebagainya).9)
Keanekaragaman
Variasi morfologi sangat besar terutama pada ukuran daun, ketebalan daun, warna kulit umbsari agak tergoyang. Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik ibarat rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga pecahan (lobus), 3 sekat. Biji: hitam.
Bibit yang lazim digunakan yaitu dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tumbuhan yang sehat, subur dan cukup bau tanah (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih dihentikan pribadi ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu pecahan kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, lalu kira-kira seperempat pecahan ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu dinantikan beberapa ketika sampai bekas sayatan mengering, gres ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-i lapis, dan rasa. Di Indonesia yang tumbuh yaitu bentuk kultivar, yakni hasil persilangan yang terjadi secara alami sewaktu tumbuhan masih di lapangan dan umumnya mempunyai sifat-sifat yang belum mantap atau seragam.
Berdasar warna umbi, maka bawang merah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
A. kelompok yang umbinya merah tua, ibarat kultivar Medan, Sri Sakate, Maja dan Gurgur.
B. kelompok yang umbinya kuning muda pucat, ibarat kultivar Sumenep.
C. Kelompok yang umbinya kuning kemerahan, ibarat kultivar Lampung, Bima, Ampenan dan sebagainya.
0 Response to "Kandungan Kimia Dan Nutrisi Bawang Merah"