Bukti Ilmiah Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Mencegah Kanker dan Diabetes
Bawang memang mengandung senyawa yang sangat baik untuk membunuh sel kanker. Orang yang rajin mengonsumsi bawang mempunyai resiko lebih rendah terhadap aneka macam jenis penyakit, termasuk kanker.
Senyawa anti kanker yang terkandung dalam bawang merah ialah quercetin dan anthocyanin. Anthocyanin merupakan senyawa yang menawarkan warna merah pada bawang.
“Anthocyanin berperan dalam memberi warna pada buah dan sayuran. Maka menjadi masuk logika apabila bawang merah dianggap mempunyai kekuatan yang lebih banyak untuk melawan kanker,” kata Abdulmonem Murayyan, seorang mahasiswa PhD di University of Guelph, Kanada yang dikutip dari Mirror, Jumat (9/6/2017).
Dalam studi pertama yang dilakukan oleh Murayyan dan insinyur Profesor Suresh Neethirajan, ditemukan hasil bahwa bawang merah merupakan sayuran terkuat untuk melawan kanker. Sayur-sayuran memang telah dipakai dalam kuliner Mediterania ribuan tahun lalu. Sayuran yang dimasak menciptakan tingkat penyakit di Eropa Selatan lebih rendah. Biasanya bawang merah diletakkan di sisi salad sebagai hiasan.
Melalui percobaan laboratorium yang dilaporkan dalam Food Research International, para hebat meletakkan sel kanker usus besar dalam satu kawasan dengan quercetin yang diambil dari lima varietas bawang yang berbeda.
“Temuan dari hasil penelitian kami ialah bawang sangat anggun untuk membunuh sel kanker. Bawang mengaktifkan jalur yang bisa mematikan sel kanker," tuturnya.
Selain itu, bawang juga membangun lingkungan yang tidak menguntungkan untuk sel kanker, mengganggu komunikasi antar sel kanker, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti juga menemukan bahwa bawang efektif membunuh sel kanker payudara.
Uji coba tahap selanjutnya ialah menguji kekuatan bawang merah untuk melawan sel kanker pada manusia. Hasil dari temuan ini mengikuti penelitian sebelumnya mengenai teknik ekstraksi baru, di mana ternyata quersetin yang ditemukan pada bawang lebih sempurna untuk dikonsumsi dibanding penggunaan materi kimia.
Mengembangkan metode ekstraksi bebas kimia menjadi penting alasannya ialah itu berarti peneliti sanggup memakai sifat melawan kanker bawang ke dalam bentuk pil dan nutraceuticals. Para periset berharap ekstrak bawang merah nantinya akan ditambahkan ke produk kuliner menyerupai jus atau kuliner panggang, serta dijual dalam bentuk pil untuk mengobati kanker secara alami.
Para hebat menyampaikan bahwa cara yang terbaik untuk makan bawang merah ialah dalam keadaan mentah. Karena apabila dimasak, khasiat bawang merah bisa sedikit hilang. Metode ekstraksi lainnya ialah memakai pelarut. Namun, Prof Neethirajan menyampaikan bahwa metode gres itu hanya efektif apabila dipakai dengan air super panas di dalam wadah yang mempunyai tekanan.
Selain bisa melawan sel kanker, ternyata bawang merah juga bisa menawarkan proteksi terhadap penyakit diabetes dan jantung. Penderita diabetes harus memakan bawang merah dalam keadaan mentah alasannya ialah bisa membantu meningkatkan kadar insulin.
Jika Anda penderita diabetes, Anda harus makan bawang merah mentah alasannya ialah membantu meningkatkan kadar insulin. Selain itu, bawang merah merupakan sayuran berserat yang mengandung sekitar 1,5 gram serat. Senyawa flavonoid pada bawang merah membantu mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jelek pada penderita obesitas yang berisiko terkena penyakit jantung. Senyawa flavonoid pada bawang merah juga mempunyai kemampuan antiinflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan arthritis.
Tak hanya kolesterol, bawang merah juga bia menahan terjadinya penyakit jantung dan menghambat pembentukan gumpalan. Bawang merah membantu menjaga pemikiran darah dan mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat (LDL) dalam Darah.
Hasil penelitian Sadikin tahun 2003 memperlihatkan bawang merah bisa menurunkan kadar kolesterol pada kelinci yang diberi makan dengan sukrosa dalam jumlah yang banyak. Bawang merah pula sanggup menjaga kolestrol yg baik didalam darah yg membantu melindungi badan anda terhadap penyakit jantung ini. studi penelitian para ilmuwan Hong Kong yg menawarkan bawang merah yg sudah dihaluskan untuk hamster yg memakan kuliner yg tinggi kolesterolnya. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ismawati, dkk dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau th 2012 ternyata bisa pertanda bahwa air perasan bawang merah sanggup menurunkan konsentrasi kolesterol sekaligus konsentrasi MDA mencit hiperkolesterolemia.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Sebagai Sumber Antioksidan
Stajner, D & Varga, I.S tahun 2003 Bawang merah juga mempunyai komponen lain yang juga sanggup menghambat peroksidasi lipid yaitu sulfur. Bawang merah mempunyai acara antioksidan yang tingii dibandingkan denganbeberapa spesies bawang lainnya, contohnya bawang kuning dan bawang Welsh.
Harahap dkk tahun 1995 Kemampuan antioksidan bawang merah terlihat dari berkutangnya jumlah peroksidasi lipid hati yang dlindungi bawang merah san diberi CCI4 dan membaiknya jumlah Glutation hepar.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Meningkatkan Kadar Testosteron
Menurut penelitian yang dilakukan di Tabriz University di Iran, jus bawang segar meningkatkan kadar testosteron. Selain itu, juga meningkatkan kesehatan organ seksual baik pada laki-laki maupun perempuan untuk membantu menjaga gairah seksual tetap hidup.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Mencegah Kerusakan Hati
Beberpa peneliti telah melaksanakan penelitian imbas protektif bawang merah pada kerusakan hati akhir karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata bawang merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akhir CCl4.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Salah satu penelitian perihal manfaat bawang merah untuk obat diabetes dilakukan di Undip Semarang- Jawa Tengah. Hasil penelitian mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro, Wulandari th 2010, Menunjukkan Ekstrak bawang merah ( Allium ascalonicum) sanggup menurunkan kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia dengan darah pada tikus hiperglikemia dengan penurunan bermakna pada proteksi ekstrak bawang merah 4ml/kgBB setiap hari selama empat minggu.
Para peneliti India pernah melaksanakan penelitian terhadap bawang merah, baik berupa bawang merah yang telah dijus maupun bawang merah yang masih utuh, seberat 25-200 gram pada subjek yang ditelitinya. Hasilnya, semakin banyak bawang merah yang diberikan maka makin besar pula gula darah yang berkurang. Tidak ada perbedaan khasiat antara bawang merah mentah dengan bawang merah yang sudah direbus. Menurut banyak peneliti, bawang merah mempunyai kemampuan dalam memengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin. Sejatinya, sudah puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1923 para hebat telah mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah ini. Dan pada tahun 1960-an para peneliti kemudian mengisolasi senyawa anti-diabetes yang kemudian disebut dengan tolbutamide yang terkandung dalam bawang merah yang mempunyai kinerja menyerupai dengan obat farmasi anti-diabetes yang umum. Cara kerja tolbutamide sendiri ialah dengan melaksanakan rangsangan sintetis dan pengeluaran insulin. Pada penelitian yang memakai binatang kelinci ditemukan bahwa ekstrak bawang merah, 77 persen sama efektifnya dengan takaran standar tolbutamide.
Peneliti M Jufri Samad, FMIPA Farmasi UNHAS, telah melaksanakan penelitian efek ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan takaran 250 mg/kg bb, menjadikan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46%.
Pada proteksi tolbutamid takaran 250 mg/kg bb secara oral, memperlihatkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21%, dan proteksi air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral memperlihatkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00%. (Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI.).
Penelitian Manfaat Bawang Merah untuk Mencegah Kanker
Manfaat lain bawang merah yang dipelajari oleh peneliti dari universitas Cornell Amerika Serikat ialah sebagai pencegah kanker alami. Kandungan phenolic dan flavonoid yang ada pada bawang merah bersifat anti oxidant dan anti proliferation. Semakin banyak kandungan phenolic dan flavonoid pada bawang semakin berpengaruh kemampuannya untuk mencegah kanker dan cara bawang merah mencegah kanker ialah dengan membersihkan radikal bebas dari sel-sel tubuh. Peneliti dari universitas Cornell juga meyakini bahwa kandungan phenolic bawang merah 6x lebih tinggi daripada bawang putih.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Resiko Serangan Penyakit Jantung
Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian pada adonan quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji efek kandungan yang diproduksi sesudah quercetin diurai oleh tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu mencegah peradangan kronis yang sanggup memicu pengentalan arteri. Kandungan quercetin ini sanggup diperoleh dengan mengonsumsi 100 hingga dengan 200 gram bawang merah. Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon, mengatakan, “Kita menguji kandungan darah, alasannya ialah hanya bab ini yang akan berafiliasi dengan jaringan badan insan dan mempunyai efek pada kesehatan arteri.” Bridget Aisbitt, spesialis nutrisi di The British
Nutrition Foundation, mengatakan, “Peradangan ialah sebuah proses yang penting untuk melapisi arteri yang sanggup menjadikan penyakit jantung dan stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan
banyak buah dan sayuran sanggup mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke ini.”
Jika Anda penderita diabetes, Anda harus makan bawang merah mentah alasannya ialah membantu meningkatkan kadar insulin. Selain itu, bawang merah merupakan sayuran berserat yang mengandung sekitar 1,5 gram serat. Senyawa flavonoid pada bawang merah membantu mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jelek pada penderita obesitas yang berisiko terkena penyakit jantung. Senyawa flavonoid pada bawang merah juga mempunyai kemampuan antiinflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan arthritis.HASIL penelitian terbaru menyatakan mengonsumsi banyak bawang merah bisa mencegah kanker. Berdasarkan hasil temuan ini, pil anti – kanker bisa segera diciptakan.
Bawang memang mengandung senyawa yang sangat baik untuk membunuh sel kanker. Orang yang rajin mengonsumsi bawang mempunyai resiko lebih rendah terhadap aneka macam jenis penyakit, termasuk kanker.
Senyawa anti kanker yang terkandung dalam bawang merah ialah quercetin dan anthocyanin. Anthocyanin merupakan senyawa yang menawarkan warna merah pada bawang.
“Anthocyanin berperan dalam memberi warna pada buah dan sayuran. Maka menjadi masuk logika apabila bawang merah dianggap mempunyai kekuatan yang lebih banyak untuk melawan kanker,” kata Abdulmonem Murayyan, seorang mahasiswa PhD di University of Guelph, Kanada yang dikutip dari Mirror, Jumat (9/6/2017).
Dalam studi pertama yang dilakukan oleh Murayyan dan insinyur Profesor Suresh Neethirajan, ditemukan hasil bahwa bawang merah merupakan sayuran terkuat untuk melawan kanker. Sayur-sayuran memang telah dipakai dalam kuliner Mediterania ribuan tahun lalu. Sayuran yang dimasak menciptakan tingkat penyakit di Eropa Selatan lebih rendah. Biasanya bawang merah diletakkan di sisi salad sebagai hiasan.
Melalui percobaan laboratorium yang dilaporkan dalam Food Research International, para hebat meletakkan sel kanker usus besar dalam satu kawasan dengan quercetin yang diambil dari lima varietas bawang yang berbeda.
“Temuan dari hasil penelitian kami ialah bawang sangat anggun untuk membunuh sel kanker. Bawang mengaktifkan jalur yang bisa mematikan sel kanker," tuturnya.
Selain itu, bawang juga membangun lingkungan yang tidak menguntungkan untuk sel kanker, mengganggu komunikasi antar sel kanker, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti juga menemukan bahwa bawang efektif membunuh sel kanker payudara.
Uji coba tahap selanjutnya ialah menguji kekuatan bawang merah untuk melawan sel kanker pada manusia. Hasil dari temuan ini mengikuti penelitian sebelumnya mengenai teknik ekstraksi baru, di mana ternyata quersetin yang ditemukan pada bawang lebih sempurna untuk dikonsumsi dibanding penggunaan materi kimia.
Mengembangkan metode ekstraksi bebas kimia menjadi penting alasannya ialah itu berarti peneliti sanggup memakai sifat melawan kanker bawang ke dalam bentuk pil dan nutraceuticals. Para periset berharap ekstrak bawang merah nantinya akan ditambahkan ke produk kuliner menyerupai jus atau kuliner panggang, serta dijual dalam bentuk pil untuk mengobati kanker secara alami.
Para hebat menyampaikan bahwa cara yang terbaik untuk makan bawang merah ialah dalam keadaan mentah. Karena apabila dimasak, khasiat bawang merah bisa sedikit hilang. Metode ekstraksi lainnya ialah memakai pelarut. Namun, Prof Neethirajan menyampaikan bahwa metode gres itu hanya efektif apabila dipakai dengan air super panas di dalam wadah yang mempunyai tekanan.
Selain bisa melawan sel kanker, ternyata bawang merah juga bisa menawarkan proteksi terhadap penyakit diabetes dan jantung. Penderita diabetes harus memakan bawang merah dalam keadaan mentah alasannya ialah bisa membantu meningkatkan kadar insulin.
Jika Anda penderita diabetes, Anda harus makan bawang merah mentah alasannya ialah membantu meningkatkan kadar insulin. Selain itu, bawang merah merupakan sayuran berserat yang mengandung sekitar 1,5 gram serat. Senyawa flavonoid pada bawang merah membantu mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jelek pada penderita obesitas yang berisiko terkena penyakit jantung. Senyawa flavonoid pada bawang merah juga mempunyai kemampuan antiinflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan arthritis.
Tak hanya kolesterol, bawang merah juga bia menahan terjadinya penyakit jantung dan menghambat pembentukan gumpalan. Bawang merah membantu menjaga pemikiran darah dan mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat (LDL) dalam Darah.
Hasil penelitian Sadikin tahun 2003 memperlihatkan bawang merah bisa menurunkan kadar kolesterol pada kelinci yang diberi makan dengan sukrosa dalam jumlah yang banyak. Bawang merah pula sanggup menjaga kolestrol yg baik didalam darah yg membantu melindungi badan anda terhadap penyakit jantung ini. studi penelitian para ilmuwan Hong Kong yg menawarkan bawang merah yg sudah dihaluskan untuk hamster yg memakan kuliner yg tinggi kolesterolnya. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ismawati, dkk dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau th 2012 ternyata bisa pertanda bahwa air perasan bawang merah sanggup menurunkan konsentrasi kolesterol sekaligus konsentrasi MDA mencit hiperkolesterolemia.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Sebagai Sumber Antioksidan
Stajner, D & Varga, I.S tahun 2003 Bawang merah juga mempunyai komponen lain yang juga sanggup menghambat peroksidasi lipid yaitu sulfur. Bawang merah mempunyai acara antioksidan yang tingii dibandingkan denganbeberapa spesies bawang lainnya, contohnya bawang kuning dan bawang Welsh.
Harahap dkk tahun 1995 Kemampuan antioksidan bawang merah terlihat dari berkutangnya jumlah peroksidasi lipid hati yang dlindungi bawang merah san diberi CCI4 dan membaiknya jumlah Glutation hepar.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Meningkatkan Kadar Testosteron
Menurut penelitian yang dilakukan di Tabriz University di Iran, jus bawang segar meningkatkan kadar testosteron. Selain itu, juga meningkatkan kesehatan organ seksual baik pada laki-laki maupun perempuan untuk membantu menjaga gairah seksual tetap hidup.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Mencegah Kerusakan Hati
Beberpa peneliti telah melaksanakan penelitian imbas protektif bawang merah pada kerusakan hati akhir karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata bawang merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akhir CCl4.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Salah satu penelitian perihal manfaat bawang merah untuk obat diabetes dilakukan di Undip Semarang- Jawa Tengah. Hasil penelitian mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro, Wulandari th 2010, Menunjukkan Ekstrak bawang merah ( Allium ascalonicum) sanggup menurunkan kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia dengan darah pada tikus hiperglikemia dengan penurunan bermakna pada proteksi ekstrak bawang merah 4ml/kgBB setiap hari selama empat minggu.
Para peneliti India pernah melaksanakan penelitian terhadap bawang merah, baik berupa bawang merah yang telah dijus maupun bawang merah yang masih utuh, seberat 25-200 gram pada subjek yang ditelitinya. Hasilnya, semakin banyak bawang merah yang diberikan maka makin besar pula gula darah yang berkurang. Tidak ada perbedaan khasiat antara bawang merah mentah dengan bawang merah yang sudah direbus. Menurut banyak peneliti, bawang merah mempunyai kemampuan dalam memengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin. Sejatinya, sudah puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1923 para hebat telah mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah ini. Dan pada tahun 1960-an para peneliti kemudian mengisolasi senyawa anti-diabetes yang kemudian disebut dengan tolbutamide yang terkandung dalam bawang merah yang mempunyai kinerja menyerupai dengan obat farmasi anti-diabetes yang umum. Cara kerja tolbutamide sendiri ialah dengan melaksanakan rangsangan sintetis dan pengeluaran insulin. Pada penelitian yang memakai binatang kelinci ditemukan bahwa ekstrak bawang merah, 77 persen sama efektifnya dengan takaran standar tolbutamide.
Peneliti M Jufri Samad, FMIPA Farmasi UNHAS, telah melaksanakan penelitian efek ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan takaran 250 mg/kg bb, menjadikan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46%.
Pada proteksi tolbutamid takaran 250 mg/kg bb secara oral, memperlihatkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21%, dan proteksi air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral memperlihatkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00%. (Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI.).
Penelitian Manfaat Bawang Merah untuk Mencegah Kanker
Manfaat lain bawang merah yang dipelajari oleh peneliti dari universitas Cornell Amerika Serikat ialah sebagai pencegah kanker alami. Kandungan phenolic dan flavonoid yang ada pada bawang merah bersifat anti oxidant dan anti proliferation. Semakin banyak kandungan phenolic dan flavonoid pada bawang semakin berpengaruh kemampuannya untuk mencegah kanker dan cara bawang merah mencegah kanker ialah dengan membersihkan radikal bebas dari sel-sel tubuh. Peneliti dari universitas Cornell juga meyakini bahwa kandungan phenolic bawang merah 6x lebih tinggi daripada bawang putih.
Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Resiko Serangan Penyakit Jantung
Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian pada adonan quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji efek kandungan yang diproduksi sesudah quercetin diurai oleh tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu mencegah peradangan kronis yang sanggup memicu pengentalan arteri. Kandungan quercetin ini sanggup diperoleh dengan mengonsumsi 100 hingga dengan 200 gram bawang merah. Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon, mengatakan, “Kita menguji kandungan darah, alasannya ialah hanya bab ini yang akan berafiliasi dengan jaringan badan insan dan mempunyai efek pada kesehatan arteri.” Bridget Aisbitt, spesialis nutrisi di The British
Nutrition Foundation, mengatakan, “Peradangan ialah sebuah proses yang penting untuk melapisi arteri yang sanggup menjadikan penyakit jantung dan stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan
banyak buah dan sayuran sanggup mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke ini.”
0 Response to "Penelitian Ilmiah Manfaat Bawang Merah Bagi Kesehatan"