Durasi suara panjang, volume tembus, dan gaya ngekek kepala sambil ditekuk kebelakang, menciptakan tim juri yang bertugas tak berpaling darinya. Alhasil, Marocak dinobatkan sebagai juara satu dengan menyisihkan 71 kontestan lainnya.
Kemenangan demi kemenangan terus diraih love bird Marocak. Love bird konslet milik duet Kurnia BF feat Odam SOi dari Banjarnegara ini, namanya terus melambung seiring dengan prestasi yang diraihnya di aneka macam lomba lintas EO.
Tak hanya tampil satu dua kali, dalam sekali turun lomba, Marocak bisa tampil berkali-kali. Walau begitu, performa dan staminanya tetap prima. Begitu digantang, Marocak pribadi ngekek dengan durasi panjang, jeda sebentar, kemudian suara lagi.
Karena ini kelas Bursa dengan harga jual maksimal 50 juta, maka selesai lomba panitia memperlihatkan kesempatan kepada akseptor atau penonton yang berminat mengajukan penawaran. Ferry Yong yang memantau kinerja Marocak, pribadi mengajukan penawaran.
Deal, kesannya Marocak di take over oleh Ferry Yong dengan mahar 50 juta sesuai harga maksimal. Bupati Banjarnegara bapak Budhi Sarwono yang turut menyaksikan jalannya lomba, ikut menjadi saksi take over ini.
Masuknya Marocak di markas Kurnia BF, mengakibatkan amunisi Ferry Yong makin komplit. “Banyaknya lomba, perlu menambah amunisi lagi. Selain gaco figther dengan durasi panjang, perlu juga punya yang konslet. Saya patungan ko sama mas Odam SOi,” ucap Ferry Yong yang didampingi Odam SOi dan Heri.
SEMPAT MENGHILANG, KEMANA MAROCAK SELAMA INI ?
Nama Marocak, sempat jadi buah bibir di kota Banjarnegara. Saat itu, Marocak turun di latpres rutin dua mingguan WBC Wanadadi Banjarnegara. Love bird konslet milik Heri Kiswanto ini, bertemu lawan tangguh sesama love bird konslet yakni Gandring yang ketika itu masih kepunyaan Heri Purnomo.
Tiga kali turun, Marocak bisa menundukkan Gandring. Kemenangan hattrick berhasil digondolnya, sedangkan Gandring melekat ketat di peringkat dua. Lomba atau latber di seputaran Banjarnegara, selalu dilalui dengan kemenangan
Di tengah meroketnya sederet love bird konslet menyerupai Gandring, Robot Gedeg, dan Gendewo, Marocak malah menghilang bagai ditelan bumi. Usut punya usut, Marocak ternyata dimasukkan ke sangkar breeding sehingga vakum lomba.
“Karena saya sibuk kerjaan jadi tidak sempat turun lomba, maka saya ternak. Nih gres punya 3 ekor anak, kemudian saya pisah,” turur Heri.
Setelah dipisah dari pasangannya, Marocak yang berjenis kelamin jantan tambah gacor. Durasi suara tambah panjang, dan volume tambah keras. Even Bupati Cup Banjarnegara, merupakan even perdana Marocak.
Sebagai ajang uji coba, Heri hanya sekali menurunkan Marocak. Ternyata di gantangan, Marocak bisa memperlihatkan penampilan terbaiknya. Inilah penampilan terakhir Marocak di tangan heri, selanjutnya Marocak akan mengibarkan bendera Kurnia BF.
Perawatan Lovebird Kurnia BF
“Jadi perawatannya dibentuk sama, termasuk duduk kasus pakan. Setiap pagi, semua burung dimandikan, kemudian dijemur selama satu jam. Setelah itu dianginkan bareng, namun antara burung yang satu dan burung lainnya diberi penyekat,” ujarnya.
Pakan harian pun cukup milet putih. Kalau mau lomba, barulah diberi jagung muda dan multivitamin. Malam hari, semua burung lomba dikerodong full, biar bisa beristirahat total dan bebas dari gigitan nyamuk.
Hebatnya, perawatan ini berlaku setiap hari, sehingga tidak mengenal setelan harian dan lomba. Yang membedakan, sekali lagi, hanya penambahan jagung muda dan multivitamin menjelang lomba.
semoga bermanfaat
sumber www.burungnews.com, www.omkicau.com
0 Response to "Lama Bolos Dari Lomba. Sekali Turun Lomba Lovebird Ini Pribadi Dibeli 50 Juta"