Bawang putih berasal dari Eropa bab Selatan, walaupun ada yang menyebutkan Amerika Serikat merupakan produsen bawang putih, yaitu di Lousiana dan Texas. Di Indonesia bawang putih sanggup tumbuh baik pada dataran tinggi dan dataran rendah, antara lain di Tuwel, Tegal (Jawa Tengah), Bantul dan Gunung Kidul (Yogjakarta). Varietas bawang putih yang banyak di tanam di Indonesia antara lain: lumbu hijau, lumbu kuning, cirebon, tawangmangu, jenis ilocos dari Filipina, dan jenis lokal Thailand. Dari banyak varietas tersebut yang banyak ditanam yakni varietas lumbu hijau dan lumbu kuning. Umbi dari tumbuhan bawang putih merupakan materi utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, Termasuk zat kimia yang di sebut alliin yang menciptakan bawang putih mentah terasa getir atau angur.
Varietas Bawang Putih
Varietas selanjutnya yakni Jati barang. Varietas ini banyak dikembangkan di tempat Brebes, Jawa Tengah. Umbinya berwarna kekuningan tetapi kulit luamya tetap putih. Umbi agak kecil dengan diameter sekitar 3,5 cm. Sebuah umbi mempunyai berat sekitar 10-13 g. Jumlah siung terdiri ari 15-20 buah dan rata-rata produksinya antara 3-3,5 ton/ha. Bagor Varietas. Varietas ini berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kulit umbinya putih buram berdiameter 3-3,5 cm. Umbinya berwama kuning. Bentuk umbi agak lonjong. Berat sebuah umbi hanya 8-10 g dengan jumlah siung 14-21 per umbi. Dari satu hektar lahan sanggup dihasilkan 5-7 ton bawang putih. Bawang putih varietas sanur banyak dikembangkan di Pulau Dewata, Bali. Umbinya berukuran besar, berdiameter 3,5-4 cm. Sebuah umbi mempunyai berat 10-13 g. Selubung kulit berwarna putih, umbinya sendiri berwarna kuning. Susunan siung pada umbi tidak teratur dengan jumlah siung per umbi 15-20 buah. Hasil umbi yang sanggup dipanen sekitar 4-6 ton/ha.
Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih hingga ketika ini yakni varietas bawang putih yang berkembang di indonesia umumnya mempunyai potensi hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di tempat subtropis. Bagitu pula tingkat pengusahaanya terbat s di tempat dataran tinggi (> 800 m dpl). Dengan demikian dengan adanya jenis-jenis bawang putih yang cocok diusahakan di dataran rendah merupakan peluang gres dalam pembangunan pertanian khususnya untuk ekstensifikasi bawang putih dalam negeri bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi bawang putih yang terus meningkat tiap tahunnya.
Bawang putih varietas Lumbu Putih cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-300 meter dpl. Dia menghendaki tanah jenis lempung berpasir. Derajat keasaman (pH) tanah yang diharapkan antara 6,5 – 7. Suhu yang optimum untuk pertumbuhannya rata-rata 20-26 derajat Celcius, di samping persyaratan itu, bawang putih juga membutuhkan kesejukan. Hujan merupakan penghambat produksi yang cukup besar perannya, alasannya sanggup mengundang jasad pengganggu.
Tanaman bawang putih (Allium sativum) hampir identik dengan sayur dataran tinggi. Namun, kini tumbuhan ini banyak ditanam di dataran rendah. Lahan penanamannya yakni sawah yang habis ditanami padi. Hasilnya cukup baik walau tak sebaik produksi di dataran tinggi. Kuncinya yakni pemilihan jenis yang cocok untuk dataran rendah.
Varietas Bawang Putih
Ada beberapa varietas bawang putih yang sanggup ditanam di area dataran rendah. Setidaknya ada 4 varietas bawang putih yang sanggup Anda andalkan.Varietas bawang putih dataran rendah menawarkan peluang khususnya untuk ekstensifikasi bawang putih dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi bawang putih yang terus meningkat tiap tahunnya. Varietas bawang putih yang cocok dikembangkan di dataran rendah yakni sebagai berikut. Varietas yang pertama yakni jenis Lumbu putih. Daerah yang pertama menyebarkan varietas ini yakni Yogyakarta. Umbinya berwama putih. Umbi mempunyai berat sekitar 7 g dengan diameter 3-3,5 cm, jumlah siung per umbi 15-20 buah. Daun berukuran sempit, lebamya kurang dari 1 cm. Posisi daun tegak dan produksi rata-ratanya 4-7 ton/ha.
1. Lumbu PutihDaerah yang pertama menyebarkan varietas ini yakni Yogyakarta. Umbinya berwama putih. Umbi mempunyai berat sekitar 7 g dengan diameter 3-3,5 cm, jumlah siung per umbi 15-20 buah. Daun berukuran sempit, lebarya kurang dari 1 cm. Posisi daun tegak dan produksi rata-ratanya 4-7 ton/ha.
2. Jati BarangVarietas ini banyak dikembangkan di tempat Brebes, Jawa Tengah. Umbinya berwarna kekuningan tetapi kulit luamya tetap putih. Umbi agak kecil dengan diameter sekitar 3,5 cm. Sebuah umbi mempunyai berat sekitar 10-13 g. Jumlah siung terdiri ari 15-20 buah dan rata-rata produksinya antara 3-3,5 ton/ha.
3. Bagor Varietas
Varietas ini berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kulit umbinya putih buram berdiameter 3-3,5 cm. Umbinya berwama kuning. Bentuk umbi agak lonjong. Berat sebuah umbi hanya 8-10 g dengan jumlah siung 14-21 per umbi. Dari satu hektar lahan sanggup dihasilkan 5-7 ton bawang putih.
4. SanurBawang putih varietas sanur banyak dikembangkan di Pulau Dewata, Bali. Umbinya berukuran besar, berdiameter 3,5-4 cm. Sebuah umbi mempunyai berat 10-13 g. Selubung kulit berwarna putih, umbinya sendiri berwarna kuning. Susunan siung pada umbi tidak teratur dengan jumlah siung per umbi 15-20 buah. Hasil umbi yang sanggup dipanen sekitar 4-6 ton/ha.
Varietas selanjutnya yakni Jati barang. Varietas ini banyak dikembangkan di tempat Brebes, Jawa Tengah. Umbinya berwarna kekuningan tetapi kulit luamya tetap putih. Umbi agak kecil dengan diameter sekitar 3,5 cm. Sebuah umbi mempunyai berat sekitar 10-13 g. Jumlah siung terdiri ari 15-20 buah dan rata-rata produksinya antara 3-3,5 ton/ha. Bagor Varietas. Varietas ini berasal dari Nganjuk, Jawa Timur. Kulit umbinya putih buram berdiameter 3-3,5 cm. Umbinya berwama kuning. Bentuk umbi agak lonjong. Berat sebuah umbi hanya 8-10 g dengan jumlah siung 14-21 per umbi. Dari satu hektar lahan sanggup dihasilkan 5-7 ton bawang putih. Bawang putih varietas sanur banyak dikembangkan di Pulau Dewata, Bali. Umbinya berukuran besar, berdiameter 3,5-4 cm. Sebuah umbi mempunyai berat 10-13 g. Selubung kulit berwarna putih, umbinya sendiri berwarna kuning. Susunan siung pada umbi tidak teratur dengan jumlah siung per umbi 15-20 buah. Hasil umbi yang sanggup dipanen sekitar 4-6 ton/ha.
Masalah yang dihadapi dalam budidaya bawang putih hingga ketika ini yakni varietas bawang putih yang berkembang di indonesia umumnya mempunyai potensi hasil yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi hasil bawang putih di tempat subtropis. Bagitu pula tingkat pengusahaanya terbat s di tempat dataran tinggi (> 800 m dpl). Dengan demikian dengan adanya jenis-jenis bawang putih yang cocok diusahakan di dataran rendah merupakan peluang gres dalam pembangunan pertanian khususnya untuk ekstensifikasi bawang putih dalam negeri bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi bawang putih yang terus meningkat tiap tahunnya.
Bawang putih varietas Lumbu Putih cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-300 meter dpl. Dia menghendaki tanah jenis lempung berpasir. Derajat keasaman (pH) tanah yang diharapkan antara 6,5 – 7. Suhu yang optimum untuk pertumbuhannya rata-rata 20-26 derajat Celcius, di samping persyaratan itu, bawang putih juga membutuhkan kesejukan. Hujan merupakan penghambat produksi yang cukup besar perannya, alasannya sanggup mengundang jasad pengganggu.
Tanaman bawang putih (Allium sativum) hampir identik dengan sayur dataran tinggi. Namun, kini tumbuhan ini banyak ditanam di dataran rendah. Lahan penanamannya yakni sawah yang habis ditanami padi. Hasilnya cukup baik walau tak sebaik produksi di dataran tinggi. Kuncinya yakni pemilihan jenis yang cocok untuk dataran rendah.
0 Response to "Jenis Dan Varietas Bawang Putih"