Latest News

Cara Menanam Dan Budidaya Bawang Merah

Bibit Bawang Merah Pemilihan Varietas

Varietas bawang merah yang bisa mengikuti keadaan dimusim hujan, antara lain :

Sembrani, umur panen normal di dataran rendah 54-56 hari dan di dataran tinggi 68-75 hari, potensi hasil 9,0 - 24,0 ton/ha dengan keunggulan tahan simpan hingga 4 bulan.
Trisula, umur panen normal 55 hari, potensi hasil 6,50 - 23,21 ton/ha dengan keunggulan tahan simpan hingga 5 bulan.

Persiapan Lahan, Pemilihan dan pengolahan lahan

Menanam bawang merah di animo hujan sanggup dilakukan di lahan sawah tadah hujan, lahan kering atau lahan tegalan yang tidak terlindung oleh pepohonan, alasannya bawang menghendaki cahaya dan penyinaran penuh. Lahan yang sesuai dengan tanah bertekstur sedang hingga liat, dan berdrainase baik. Jenis tanah Latosol Cokelat, asosiasi Latosol – Andisol, serta Andisol lebih cocok untuk pertanaman bawang merah animo hujan (off-season) alasannya drainasenya lebih gampang dikendalikan. Tanah yang masam (pH<6) dilakukan pengapuran terlebih dahulu memakai kapur pertanian (KAPTAN) atau dolomit. Untuk tanah dengan pH tanah < 5,5 ditambah Kaptan atau dolomit sebanyak 1,5 ton/ha, diaplikasikan pada ketika pengolahan tanah minimal dua ahad sebelum tanam bawang merah. Pengolahan lahan sanggup dilakukan secara manual dengan pencangkulan atau memakai traktor, kemudian dibuat bedengan tanam dengan lebar bedengan 1,0-1,2 meter dan panjang diubahsuaikan dengan keadaan lahan. Jarak antar bedengan pada lahan kering 20-30 cm, dibuat parit-parit dengan kedalaman 20-30 cm, tanahnya diletakan di atas bedengan sehingga tinggi bedengan sekitar 20-30 cm. Selanjutnya bedengan tanam dibuat dan tanahnya diolah kembali (pengolahan ke dua) hingga rata dan rapi. Tanah selanjutnya diistirahatkan beberapa hari sambil menunggu pemupukan dasar dan penyiapan bibit bawang untuk di tanam.

Cara dan Metode Teknik Penanaman Bawang Merah

Bibit bawang ialah umbi yang sudah disimpan sekitar 2,5-4,0 bulan dan titik tumbuhnya mencapai 80%, kondisi umbi segar, kekar, tidak cacat dan bebas dari hama/penyakit yang melekat pada umbi bawang. Umbi bibit yang akan tanam di ikatannya atau dilakukan pemotongan ujung bibit yang hanya dilakukan apabila bibit bawang merah belum siap benar ditanam (pertumbuhan tunas dalam umbi 80%). Tujuan pemotongan umbi bibit ialah untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan umbi bibit tersebut sanggup pula diberi perlakuan fungisida diaduk dengan bibit dan dibiarkan beberapa jam sebelum di tanam. Jarak tanam pada lahan kering/tegalan dan lahan sawah tadah hujan ialah : 15 x 20 cm untuk umbi bibit ukuran agak besar dan 15 x 15 cm untuk umbi bibit ukuran kecil (< 4 g/umbi), ditanam satu umbi per setiap ukuran jarak tanam tersebut dengan umbi bibit dibenamkan eksklusif sehingga rata dengan permukaan tanah. Pemakaian umbi bibit yang seragam menghasilkan pertanaman bawang tumbuh merata selama 7-10 hari. Penanaman bawang merah di animo hujan disarankan memakai mulsa jerami padi yang sudah kering, diaplikasikan sehabis tanam dengan ketebalan 2-3 cm atau memakai mulsa plastik perak yang diaplikasikan sebelum tanam pada bedengan yang telah diberi pupuk dasar. Bedengan dirapikan dan ditutup dengan mulsa plastik, serpihan berwarna perak di atas. Selanjutnya dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam dengan memakai alat khusus.

Sistem dan Cara Pemupukan Tanaman Bawang Merah

Pupuk dasar yang di anjurkan untuk bawang merah off- season di lahan kering mencakup pupuk sangkar atau kompos, takaran pupuk sangkar sapi (10-15 t/ha) atau kotoran ayam (5-6 t/ha) atau kompos (2-3 t/ha) dan derma Kaptan/dolomite (1,5 ton/ha). Pupuk buatan TSP/SP-36 (150-200 kg/ha). Pemberian pupuk dasar tersebut diaplikasikan pada bedengan tanam sebelum tanam atau ketika pengolahan tanah ke dua pada setiap bedengan, sekitar 1-3 hari sebelum tanam.Pupuk susulan diberikan pada umur (10-15) hari sehabis tanam dan pada umur satu bulan (30 hari), dengan takaran pempukan I dan II, masing-masing adonan Urea (100-150 kg/ha)+ ZA (200-350 kg/ha) + KCl (150-200 kg/ha). Untuk meningkatkan kondisi pertumbuhan tumbuhan diberikan pelengkap pupuk beragam NPK Mutiara atau hidrokompleks pada umur tumbuhan 3 ahad dengan takaran 25-50 kg/hektar. Pemberian pupuk susulan perlu diiukuti dengan penyiraman apabila diperkirakan tidak terjadi hujan. Di samping itu sanggup pula diberikan pupuk hayati efektif sesuai proposal apabila tersedia dan bisa mengurangi pemakaian pupuk kimia.

Teknik dan Cara Pengairan

Tanaman bawang merah memerlukan pengairan atau penyemprotan air setiap pagi sebelum kondisi lapangan panas/kering untuk menyapu atau membasuh percikan tanah jawaban hujan yang melekat pada daun tumbuhan atau menghilangkan embun tepung yang melekat pada daun. Tujuannya antara lain untuk mengurangi risiko serangan penyakit tular tanah dan penyakit utama bawang merah menyerupai Fusarium dan Alternaria porrii L. Untuk mempercepat penuaan umbi bawang sehabis tumbuhan berumur > 55 hari biasanya petani melaksanakan penyiraman pada siang hari

Perawatan Tanaman Bawang Merah, Penyiangan

Penyiangan tumbuhan bawang merah dilakukan sesuai keadaan gulma di lapangan, yaitu antara satu hingga dua kali penyiangan, dan umumnya dilakukan sebelum aplikasi pemupukan ke dua. Cara penyiangan dilakukan secara manual (hand-weeding).

Pengendalian OPT

Apabila ditemukan tanda-tanda serangan ulat bawang atau ulat pemakan daun lainnya, tindakan yang dilakukan ialah sebagai berikut:

Hama

Paket telur dan daun-daun bawang yang mengatakan tanda-tanda serangan dipetik dan dikumpulkan, kemudian dimusnahkan.
Jika jumlah paket telur atau kerusakan tumbuhan telah mencapai AP, maka tumbuhan disemprot dengan insektisida menyerupai Profenofos (Curacron 500 EC, 2 ml/l), Betasiflutrin (Buldok 25 EC, 2 ml/l), Klorfluazuron (Atabron 50 EC, 2 ml/l), Lufenuron (Match 50 EC, 2 ml/l), Spinosad (Tracer 120 SC, 0,5ml/l), dll.
Penyemprotan insektisida dianjurkan memakai spuyer kipas, alasannya butiran yang dihasilkan lebihhalus dibandingkan spuyer “holocone” 4 lubang dan sanggup menghemat penggunaan insektisida lebih dari 40% (Koestoni 1992). Dianjurkan dilakukan pada sore hari, alasannya hama ini aktif pada malam hari.
Jika ada serangan trips : penyemprotan dengan insektisida, antara lain Abamectin (Agrimec 18 EC, 0,5 ml/l), Spinosad (Tracer 120 SC, 0,5 ml/l), Imidakloprid (Confidor 50 SC, 0,5 ml/l)), Diafentiuron (Pegasus 500 SC, 1-2 ml/l), atau Karbosulfan (Marshal 200 EC, 1-2 ml/l).

Penyakit

Jika ditemukan tanda-tanda serangan penyakit bercak ungu atau trotol, tindakan pengendaliannya sebagai berikut :
Jika pada siang hari turun hujan rintik-rintik, maka sehabis reda dilakukan penyiraman. Tujuannya ialah untuk mencuci sisa-sisa air hujan dan percikan tanah yang melekat pada daun. Sisa-sisa air hujan merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhnya spora cendawan A. porii, sedangkan percikan tanah yang mengering akan menyebabkan luka yang memudahkan masuknya spora cendawan tersebut ke dalam jaringan tanaman.

Jika tingkatan kerusakan daun telah melampaui AP, maka tumbuhan disemprot dengan fungisida menyerupai Difenokonazol (Score 250 EC, 2 ml/l), Klorotalonil (Daconil 500 F, 2 g/l), Propineb (Atracol 70 WP, 2 g/l), atau Mankozeb (Dithane M-45 80 WP, 2 g/l).
Tanaman yang terjangkit penyakit layu fusarium dicabut dan dimusnahkan, semoga serangannya tidak meluas.
Jika ditemukan tanda-tanda serangan penyakit antraknose atau otomatis, maka tindakan pengendalian yang dilakukan ialah sebagai berikut :
Untuk mengurangi sumber abses semoga serangannya tidak meluas, tumbuhan yang terjangkit dicabut dan dimusnahkan.
Jika kerusakan tumbuhan telah mencapai AP, dilakukan penyemprotan fungisida yang dianjurkan, contohnya Difenokonazol (Score 250 EC, 2 ml/l), atau Klorotalonil (Daconil 500 F, 2 g/l).Perbaikan bedengan/parit
Setelah penyiangan gulma dilakukan perbaikan bedengan tumbuhan dengan cara pemopokan/pemeleman bedengan tanam. Di lahan sawah memakai lumpur dari parit-parit memperbaiki bedengan tanaman, dan hal serupa juga dilakukan pada lahan kering pada ketika tumbuhan umur 30-40 hari.

Panen Bawang Merah dan Pengolahan/Penanganan Pasca Panen

Ciri-ciri fisik tumbuhan bawang merah yang siap dipanen ialah sebagai berikut :

Jika dipegang, pangkal daun sudah lemas.
Daun (70-80%) berwarna kuning pucat.
Umbi sudah terbentuk dengan penuh dan kompak.
Sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah.
Umbi berwarna merah tua/merah keunguan serta berbau khas.
Sebagian besar (> 80%) daun tumbuhan telah rebah.

Pengeringan dilakukan dengan menjemur serpihan umbi bawang merah di bawah sinar matahari eksklusif selama7-14 hari,
Melakukan pembalikan setiap 2-3 hari ketika susut bobot umbi mencapai 25-40% dengan kadar air 80-84%.
Bawang merah untuk konsumsi dihilangkan daunnya dan dikemas memakai karung-karung jala yang berkapasitas antara 50-100 kg.
Bawang merah untuk bibit, penyimpanannya dilakukan dalam bentuk ikatan dan digantungkan pada rak-rak bambu pada gudang penyimpanan.
Suhu penyimpanan yang baik berkisar antara 30-33 °C, dengan kelembaban nisbi antara 65-70%.

0 Response to "Cara Menanam Dan Budidaya Bawang Merah"

Total Pageviews