Selain mempunyai bahan lagu lengkap menyerupai cililin, burung gereja tarung, cucak jenggot, dan tengkek, kacer Siwa juga punya gaya ngerol-nembak ketika membawakan lagunya di lapangan. Yang terpenting, durasi kerjanya juga hebat. Sejak awal digantang sampai final penilaian, burung terus kerja nyaris tanpa jeda, dengan volume yang tembus.
Om Tirta mendapat kacer Siwa dari kios burung. Karena mempunyai talenta dan bahan lagu yang bagus, ia memutuskan untuk membeli. Setelah dirawat dan dikondisikan selama beberapa minggu, kacer Siwa mulai rajin berprestasi. “Awalnya sih sering salto, tapi kini sudah nggak lagi,” ujarnya.
Om Tirta memang bukan orang gres di kalangan kacermania. Di kediamannya ada 15 ekor kacer prospek yang siap diorbitkannya. Bahkan beberapa di antaranya sudah berprestasi, termasuk Siwa.
Perawatan dan settingan kacer Siwa
Setiap pagi, begitu kerodong dibuka, kacer Siwa pribadi dianginkan di teras. Uniknya, burung ini tidak pernah dijemur. “Cukup dianginkan saja, lalu dikerodong,” kata Om Tirta.
Adapun jadwal mandi diterapkan setiap hari. Setiap hari Senin, Kamis, dan sehari jelang lomba, burung dimasukkan ke sangkar umbaran.
Pakan perhiasan / extra fooding (EF) berupa jangkrik yang diberikan tiap pagi (5 ekor) dan sore (5 ekor). Namun pada haru lomba (Hari-H), porsi jangkrik dinaikkan beberapa kali lipat. Kroto segar juga diberikan menjelang naik gantang.
“Kalau mau naik gantang, jangkriknya mesti diperbanyak, alasannya aku memakai settingan kenyang. Makin kenyang, kacer Siwa makin anteng kerjanya,” kata Om Tirta.
Dengan perawatan dan settingan menyerupai itulah, kinerja Siwa makin stabil di lapangan. Usai memenangi Piala Wali Kota Tangsel, ada seorang kicaumania yang ingin meminang kacer Siwa dengan mahar Rp 150 juta. “Saya masih sayang. Buat mainan dulu ke lapangan,”katanya
biar bermanfaat
disunting dari omkicau.com
0 Response to "Kacer Hasil Beli Dikios Ini Sering Juara Lomba Dengan Volumenya Yang Tembus. Simak Tips Rawatannya"