Latest News

Bukti Ilmiah Manfaat Ciplukan Yang Telah Diteliti

Penelitian Ilmiah Terkait Dengan Manfaat Ciplukan Bagi Kesehatan
Penelitian kegunaan ceplukan diawali pada th. 1980-an para jago peneliti di Amerika Serikat dan Thailand, dan diverifikasi th. 1992 di University of Taiwan. Penelitian ini menemukan tindakan yang signifikan terhadap lima tipe kanker terhadap insan dan tiga tipe kanker hewan. Pada th. 2001, zat kimia gres dalam ceplukan diisolasi di University of Houston. Kimia ini ditemukan jadi racun terhadap kanker nasofaring, kanker paru-paru dan leukemia terhadap tikus. Selain itu ada beberapa tambahan penelitian yang dilakukan di Rusia dan China bersama-sama tindakan tegas pada blastogenesis sistem dalam badan yang dipicu oleh leukimia sanggup meningkatkan kekebalan tubuh.
Sejak lama, ciplukan sebenarnya telah diteliti oleh para jago dari banyak sekali negara. Penelitian tersebut biasanya terfokus pada acara yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo, didapatkan gosip bahwa ciplukan mempunyai acara sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.

Baedowi dkk telah melaksanakan penelitian terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan gosip bahwa ekstrak daun ciplukan dengan takaran 28,5 mL/kg BB sanggup menghipnotis sel β insulin pankreas. Hal ini mengatakan adanya acara antihiperglikemi dari ciplukan.

Januario dkk telah menguji acara antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F mengatakan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg.mL-1. Fisalin B dan D murni mengatakan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg.mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada acara antimikroba yang ditunjukkan.

Buah ceplukan mempunyai kandungan steroid alami yang sanggup menaikkan kekebalan badan dan sanggup membunuh lebih dari satu type sel ganas in vitro. Buah ciplukan ini menandakan bahwa sitoksitas yang besar lengan berkuasa pada sel-sel kanker ginjal dan ekstrak dari flora ini bisa mengurangi ukuran tumor, kanker pada tikus dan leukimia lymophocytic . Bahan kimia steroid dalam ramuan ceplukan bekerja pada tingkat enzim untuk menghentikan siklus sel pada sel kanker ketika menjadikan rusaknya DNA pada sel-sel tersebut untuk menghambat kanker jalankan replikasi. Maka dari itu, ciplukan dipakai oleh praktisi herbal di Selatan dan Amerika Utara sebagai untuk terapi komplementer untuk penyakit leukimia dan kanker selain itu sanggup dipakai untuk penyembuhan benjol paru-paru dengan obat modern.

Ceplukan mempunyai kandungan vitamin C dan antioksidan yang sangat tinggi. Kedua kandungan ini terbukti berperan didalam menjauhkan penuaan dini. Vitamin C berperan didalam memancing terbentuknya kolagen. Jumlah kolagen yang tidak mengecewakan bisa menghindar kulit keriput sebelum akan waktunya. Oleh gara-gara itu, ceplukan sangat bermanfaat untuk menghindari penuaan dini secara alami.

Selain kedua kegunaan diatas, pohon ceplukan terhitungmempunyai kandungan zat yang benar-benar baik untuk kurangi kadar gula semoga baik bagi penderita diabetes melitus type 2 dan juga mempunyai kandungannya yang bisa dipakai untuk menolong mengobati epilepsi.

Selain buah dari ciplukan itu berdasarkan sebuah penelitian di Jepang, daun ciplukan mempunyai tindakan tegas terhadap Herpes simpleks I, campak, HIV-1 dan Polio virus 1. Ditemukan bahwa ceplukan mengatakan efek penghambatan reverse transcriptase. Reverse-transcriptase inhibitor ( ISR ) yaitu kelas obat anti-retroviral dipakai untuk mengobati virus menyerupai HIV dan hepatitis B.

Baedowi, 1998, Timbunan Glikogen dalam Hepatosit dan Kegiatan Sel Beta Insula Pancreatisi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat Pemberian Ekstrak Daun Ciplukan, Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, 139.

Januário, Filho, Petro, Kashima, Sato, and França, 2000, Antimycobacterial Physalins from Physalis angulata L. (Solanaceae), Phytotherapy Res, 16(5): 445 – 448
Steenis, CGGJ van 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita, Jakarta.

Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang sanggup dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.

0 Response to "Bukti Ilmiah Manfaat Ciplukan Yang Telah Diteliti"

Total Pageviews