Cara Mengobati Penyakit Mencret, Kembung, Demam, Cacingan Serta Hilang Nafsu Makan Pada Ternak
Obat alami yang berasal dari tumbuhan sudah usang dimanfaatkan oleh para peternak untuk mengobati banyak sekali gangguan dan penyakit yang menyerang ternak mereka. Banyak sekali jenis herbal yang sangat berguna untuk pengobatan penyakit ternak yang sering menyerang menyerupai kembung, diare, cacingan hingga sapi susah makan.
Hanya saja perlu dicatat bahwa sebagian dari resep-resep obat tradisional untuk pengobatan ternak sakit dibawah ini yakni hasil dari pengalaman peternak dan juga warisan turun temurun dan sebagian belum dibuktikan secara medis atau belum melalui penelitian ilmiah secara intensif. Pemakaian obat herbal menyerupai ini perlu bijaksana semoga lebih bermanfaat dan sanggup sesuai dengan penyakit ternak yang diobati.
Konsultasi dengan hebat veteriner sangat diharapkan kalau penyakit ternak bertambah parah dan memerlukan penanganan lebih lanjut dari drh atau hebat veteriner lainnya.
Pengobatan Alami Penyakit Kembung Perut (Tympany = Bloat) Pada Ternak
Kembung perut atau tympani disebabkan lantaran adanya kegagalan pengeluaran gas secara normal dan proses pembentukan gas asal kuliner dalam perut terlalu cepat. Tanda-tanda klinis, binatang terlihat gelisah dan sulit bernafas. Daerah perut sebelah kiri atas terlihat kembung agak ke atas dan bila dipukul akan terdengar bunyi kendang. Bila tidak diberikan kontribusi biasanya akan mengakibatkan kematian.
Untuk menanggulangi ternak kembung, peternak meminumkan gabungan minyak kelapa dengan parutan jahe sebagai pelengkap. Peternak menghangatkan cuilan perut yang menonjol dengan membalurkan materi penghangat menyerupai parutan jahe. Sebatang pelepah daun papaya biasa dimasukkan ke dalam anus/dubur ternak untuk membantu mengeluarkan gas.
Selain itu ada beberapa formula yang biasa digunakan peternak mengatasi perut kembung pada ternaknya, Pilih salah satu resep berikut :
1. Masukkan 10 buah asam jawa yang masak ke dalam air hangat, tambahkan gula merah dan 5 buah kunyit (Curcuma domestica) yang digerus, aduk-aduk hingga rata. Campuran ini diminumkan pada ternak dengan menggunakan botol atau batang bambu. Selain itu buat semoga verbal ternak sanggup terbuka dengan cara menyelipkan sebatang kayu atau bonggol jagung diatara rahang atas dan rahang bawah.
2. Buat gabungan dari minyak kelapa dengan air kelapa muda, minumkan pada ternak sekaligus dengan menggunakan botol.
3. Pohon pisang yang sudah membusuk diperas airnya. Minumkan ¼ liter cairan ini pada ternak.
4. Bagian yang menonjol dari perut dibaluri/digosok-gosok dengan kapur sirih.
5. Buat semoga ternak minum kopi dengan segelas air hangat.
6. Keluarkan feses/kotoran yang mengeras dari anus, kemudian berikan sebotol sprite / air soda ± 1,5 liter untuk sapi, dan satu botol kecil untuk domba/kambing.
7. Khusus untuk kambing dan domba, larutkan gula merah dalam segelas air hangat, minumkan pada kambing/domba.
8. Tumbuk daun sembukan (Saprosma arborseum BL), dicampur dengan minyak kelapa yang sudah digunakan (Jawa = Jelantah), balurkan/gosok-gosokan dibagian perut kambing/domba yang menonjol dua kali sehari, ulangi keesokan harinya.
9. Untuk kambing/domba minumkan minyak VCO (Virgin Coconut Oil) ± 60 ml, dan untuk sapi ± 250 ml.
10. Ambil kelapa muda, kupas, beri garam secukupnya, minumkan !
Cara Mengatasi Hilang nafsu makan (Anorexia) Pada Ternak Dengan Obat Tradisional
Gejala menurun dan hilangnya nafsu makan pada ternak biasanya akan gampang dan cepat dideteksi oleh peternak lantaran pada umumnya setiap hari peternak menunjukkan pakan bagi ternaknya di kandang. Umumnya bila ternak nampak kurus atau pada tujuan penggemukan, peternak menunjukkan pakan konsentrat berupa dedak/katul, jagung atau ketela dan sebagainya dicampur garam.
Berikut ini beberapa pola pengobatan tradisional bagi anorexia yang biasa dilakukan peternak di banyak sekali kawasan di Indonesia, pilih salah satunya :
1. Ikan hiu dibiarkan membusuk hingga timbul larva-larva lalat, larva-larva ini diberikan pada ternak untuk dimakan.
2. Bangsa kentang-kentangan yang sanggup dimakan (Solanum malangana) dipanggang dan diberikan pada sapi untuk dimakan.
3. Tumbuk gotong royong materi berikut ini
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- temu lawak (Curcuma xanthoriza)
- kunyit (Curcuma domestica)
- Lempunyang (Zingiber aromatica)
- 10 – 15 buah mengkudu / pace (Morinda citrifolia Linn)
Berikan gabungan tersebut pada ransum sapi sekali sebulan
4. Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah serta garam hingga menjadi bubur, diberikan pada sapi untuk dimakan.
5. Beberapa butir telur ayam kampung dicampur sebotol kecap diberikan pada binatang sekali sehari secukupnya.
6. Kurang lebih 15 lembar daun keladi/talas dan 15 sendok garam dimasak. Suapkan pada binatang sekali sehari.
7. Tumbuk gotong royong gabungan bahan-bahan sebagi berikut :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam
- garam secukup
Berikan kepada ternak 2 kali sehari selama 5 hari
8. Buah mengkudu/pace disuapkan pada binatang tiap hari hingga nafsu makan pulih kembali.
9. Tanaman nenas yang sudah membusuk ditumbuk dan diperas sebanyak satu gelas, diminumkan pada binatang tiap hari, adakalanya dicampur beberapa tetes minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra Linn).
10. Buat gabungan dari gula merah (Jawa), buah asam Jawa masak dan beberapa butir telur ayam. Berikan gabungan tersebut pada binatang untuk dimakan.
11. Buat ekstrak daun papaya (ditumbuk dan diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diminumkan pada hewan.
12. Giling beberapa materi berikut ini :
- Gist (biang roti) atau ferment sebanyak 10 gram
- Bawang putih 50 gram
Campurkan pada rumput atau campur air, berikan pada sapi untuk dimakan 2 kali seminggu.
13. Giling gotong royong lempuyang (Zingiber aromatica) dan temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dan dicampur kecap. Minumkan gabungan ini pada sapi 2 kali seminggu.
14. Buat gabungan 200 buah kencur (Kampferia galangal) ditumbuk dan 3 butir telur ayam, berikan pada binatang 2 kali sehari setiap 3 hari.
15. Untuk pedet (lepas sapih), buatkan gabungan berikut :
- 3 butir telur itik
- daging buah kelapa muda 1 butir
- 1 gelas air kelapa muda
- 3 sendok gula pasir
Berikan gabungan sekali seminggu
16. Bila dibarengi dengan kondisi demam pada hewan, dibentuk salah satu gabungan berikut :
a. Buat ekstrak daun kapok randu (Euridendrom anfructuosum), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
b. Buat ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum Linn), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
c. Buat gabungan air kelapa dan beberapa butir telur ayam, minumkan pada hewan.
17. Seonggok daun jarak (Jatropha curcas Linn) direndam dalam air garam, di dalam wadah yang dibentuk dari tanah liat (kendi atau kendil) dan disimpan beberapa bulan. Minumkan 1 sendok larutan tersebut pada sapi sekali sehari. Air boleh ditambahkan lagi kedalam wadah tersebut bila diperlukan
18. Penanggulangan gangguan pencernaan ringan
Peternak biasa menanggulangi masalah ini dengan menunjukkan minuman kopi, minuman jahe atau kencur (Kampferia galangal)
Mencret (Diarrhea)
Mencret atau dearrhe yakni suatu tanda gangguan pada terusan pencernaan (usus). Penyebab gangguan sanggup berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya. Kotoran ternak yang mencret sanggup berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan. Ternak yang mencret sanggup menjadi lemah dan kemudian mati tidak dilakukan pertolongan.
Cara tradisional untuk menghentikan mencret yakni dengan menunjukkan materi yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”. Bahan tersebut yakni daun jambu biji (Psidium guajava Linn), air teh, gabungan madu dengan kunyit (Curcuma domestica Val.), parutan buah nangka muda (Artocarpus integrifolia)
Ada beberapa formula tradisional yang lain yang biasa juga digunakan di Indonesia untuk menanggulangi mencret ini sebagai berikut, pilih salah satu dari resep dibawah ini :
1. Ketela pohon dipanggang hingga hangus, diberikan pada binatang untuk dimakan.
2. Arang kayu / bambu digerus, campur gambir ( buat nginang) secukupnya diminumkan dengan air pada hewan
3. Buat parutan bahan-bahan berikut ini :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Kencur (Kampferia galanga)
- Lempuyang (Zingiber aromatica)
Parutan tersebut dicampur, ditambah tempe bosok. Bungkus gabungan ini dalam kantong plastic, diamkan satu malam. Keesokan harinya gabungan itu diperas. Air perasannya diminumkan pada sapi, tiga kali sehari selama 2 hari.
4. Tumbuk gotong royong materi berikut :
- Jahe
- Kencur (Kampferia galangal)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Asam jawa yang masasak
Simpan gabungan tersebut dalam botol, minumkan pada sapi satu kali sehari.
5. Tumbuk gotong royong bahan-bahan berikut :
- lempuyang (Zingiber aromatica)
- 250 gram gula pasir
- 10 liter air bersih
Peras dan minumkan pada binatang
6. Parut batang pohon pisang cuilan pangkal (yang ada dalam tanah), diperas, campurkan perasan tersebut dengan garam, beberapa telur, dan buah pisang raja (Nusa paradisiacal) . Suapkan pada binatang dua kali sehari
7. Bakar 5 buah pinang (Areca catechu Linn), kemudian ditumbuk halus, dicampur dua gelas air, minumkan pada binatang sekali sehari.
8. Bakar pisang batu/klutuk yang masak (Musa brachycarpa), berikan pada binatang untuk dimakan.
9. Buat ekstrak daun alpokat, daun rambutan, dan daun kapok (Ceiba patendra Gaertn), minumkan pada hewan.
10. Masak gabungan 5 gram kapur sirih, segenggam daun jambu biji (psidium guajava, Linn) dalam satu liter air, didihkan hingga tinggal separuhnya (1/2 liter), saring, minumkan pada binatang sekali sehari selama 3 hari.
11. Buat gabungan materi berikut ini :
- Biji asam jawa yang tua
- Kunyit
- Ekstrak biji pinang
- Beberapa butir telur ayam
Berikan gabungan tersebut pada binatang dua kali sehari.
12. Kambing/domba diberi makan daun bambu.
Demam ( Antipyretica)
Bahan-bahan yang umum digunakan untuk menanggulangi demam ini yakni gabungan kunyit (Curcuma domestica) dan madu. Ternak boleh diberi makan buah papaya sebanyak mungkin.
Selain itu ada beberapa formula untuk penanggulangan demam, pilih salahsatu resep dibawah ini :
1. Buat gabungan daun kapok yang dipres dengan beberapa butir telur, suapkan pada sapi
2. Daun kapok (Eurindendrom anfructuosum) sebanyak 300 gram diberi air dan di pres, saring, dicampur sedikit garam dan gula merah. Minumkan pada sapi dua kali sehari setiap dua hari.
3. Daun rambutan dipres, campur beberapa butir telur ayam, minumkan pada sapi.
4. Kunyit ditumbuk, dicampur hingga rata dengan telur ayam, dan air, diminumkan pada sapi
Obat Cacing (Anthelmintic)
Penyakit cacingan muncul akhir infeksi benalu dalam yang ditimbulkan oleh cacing dengan tanda-tanda : nafsu makan yang bervariasi, gangguan pencernaan, turunnya kondisi (badan kurus), kulit kusam, anemia, lapisan mukosa pucat, sembelit atau deare, batuk dengan tanda-tanda bronchitis kebengkakan di bawah rahang terus ke cuilan perut. Penyebabnya yakni cacing pita, cacing gelang (Neoascaris vitulorum), cacing lambung (Haemonchus contortus), dan cacing hati (Fasciola hepatica).
Biji buah pinang yang renta yakni obat cacing yang efektif, terutama terhadap cacing ascaris (kremi), baik pada insan maupun hewan. Bahan lain yang juga banyak dikenal yakni temu ireng (Curcuma phaeocaulis Val) dan daun papaya. Peternak biasa menciptakan gabungan kombinasi dari kedua materi tersebut.
Yang biasa dilakukan yakni menciptakan tumbukan biji buah pinang dicampur air dan diminumkan pada ternak. Tetapi ada beberapa formula lain yang juga banyak digunakan oleh peternak sebagai berikut : Pilih salah satu !
1. Untuk pedet (anak sapi) : Jantung pisang hijau (bagian tandan bunga pisang yang tak jadi buah) dimasak dengan air mendidih. Air tersebut diminumkan sebagai obat cacing.
2. Tumbuk bahan-bahan berikut ini :
- 10 bungkus gist (biang roti)
- 2 potong tempe bosok
- 1 genggam temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Sedikit jintan (Nigella sativa Linn)
- Brotowali (Tinospora tuberculata Beumee)
Masak gabungan tersebut dalam 10 gelas air hingga mendidih saring dan minumkan sebagai obat cacing tiga ahad sekali selama 3 bulan.
3. Bawang putih juga digunakan sebagai obat cacing di beberapa daerah
4. Sepotong akar gadung (Dioscorea hispida Dinst) diberikan pada sapi setiap ahad hingga cacing keluar. Biasanya terjadi setelah 4 kali pengobatan.
5. Parut materi berikut ini dan campurkan :
- Temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Buah kelapa tua
Keringkan gabungan tersebut, suapkan pada sapi sekali sehari
Luka, Myiasis, Kutu, Scabies, dan Orf
Luka sanggup disebabkan lantaran teriris, dibacok orang atau terkena benda tajam lainnya. Akibat yang ditimbulkannya sanggup menjadi borok atau bahkan bernanah (myasis).
Kutu, kendati tidak secara eksklusif mematikan, kutu atau tungau sanggup dianggap merugikan peternak, lantaran kutu sanggup mengisap darah dan mengakibatkan rasa gatal. Dalam jumlah sedikit, dampaknya mungkin tidak terlalu dirasakan, tetapi kalau kutu bertambah banyak, secara tidak eksklusif sanggup mengganggu kesehatan hewan, baik binatang kesayangan, maupun binatang ternak.
Serangan kutu sanggup dilihat dengan menyidik bulu hewan. Kutu akan terlihat berwarna putih kemerahan. Rasa gatal pada kulit akan mengakibatkan nafsu makan menurun, yang berdampak pada semakin kurusnya binatang ternak.
Penyakit scabies atau kudis atau juga budug, disebabkan oleh benalu kulit sebangsa tungau, sanggup menular kepada ternak lain. Semua kambing sanggup terjangkit penyakit ini tanpa batasan umur. Kambing yang terjangkit penyakit ini sanggup dilihat dari beberapa tanda spesipik sebagai berikut : Kambing terlihat gelisah dan sering menggaruk-garuk cuilan tubuh menggunakan kaki atau menggosok-gosokan tubuhnya ke benda yang agresif (kandang, tanah bertebing, batu, atau pohon). Karena terlalu sering digosokkan ke benda yang kasar, kulit yang sakit sanggup mengalami perlukaan dan mengakibatkan keropeng atau kerak, bulu-bulu di tempat kulit yang terkena penyakit ini mengalami kerontokan. Disamping itu terjadi penebalan dan warna kulit kusam kemerahan. Pada awalnya, cuilan kulit yang sering terjangkit yakni telinga, muka, leher, serta ekor, tetapi sanggup menyebar ke seluruh tubuh, tubuh kambing kurus lantaran nafsu makan menurun dan acara makannya terganggu lantaran rasa gatal yang parah, Tanpa penanganan yang intensif, kambing sanggup mati lantaran kurang makan.
Adapun penyakit Orf atau alias dakangan atau dalam istilah peternak di Banten dinamakan bewel gejalanya yakni terlihat adanya keropeng pada kulit sekitar bibir. Ternak menderita tak mau makan, lantaran adanya luka pada kawasan sekitar bibir dan mulut. Penyebabnya yakni virus orf, yang mengakibatkan luka dengan bagian-bagian menebal pada gusi dan sekitar mulut. Kalau luka ini terkena infeksi sekunder oleh basil sanggup mengakibatkan janjkematian yang cukup tinggi, terutama pada anak kambing. Apabila tidak segera diatasi, keropeng-keropeng itu akan bermetamorfosis borok yang berbelatung apabila lalat sudah bertelur disitu. Ternak akan mati lantaran ia kurang nafsu makan.
Pengobatan secara tradisional yaitu dengan daun sirih yang dipres digunakan secara luas sebagai antispetik untuk pengobatan luka. Bila luka memburuk hingga berbelatung, digunakan gabungan daun tembakau yang dipres diberi sedikit air dan kapur sirih untuk pengobatan. Beberapa cara digunakan sebagai berikut : Pilih salah satu
1. Bersihkan luka, oleskan obat komersial anti lalat, kemudian bubuhkan gabungan kapur sirih dan kunyit.
2. Pada luka yang sudah muncul belatung, bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan dalam air. Ganti tembakau tersebut setiap hari.
3. Bila dicurigai ada semacam tumor timbul, atau ekspansi (daging tumbuh) pada bagaian dari badan, dibubuhi kapur sirih.
4. Apabila timbul papilloma/kutil, benjolan dipotong kemudian lukanya diobati dengan gabungan ekstrak mangkokan (Notophanax scutellellarium Merr.) yang ditumbuk dengan ekstrak udang / semacam petis udang. Pengobatan dilakukan dua kali sehari.
5. Pada masalah peradangan atau luka pada tracak ternak ruminansia, dibubuhkan gabungan tumbukan biji pinang, tawas dan kapur sirih pada luka tersebut.
6. Pila terjadi scabies dan/ atau berkutu, seringkali pula dilakukan penanganan berikut :
- Ternak dimandikan dengan air dicampur dengan tumbukan daun muda pohon pinang (Areca catechu).
- Pada cuilan tubuh yang terkena scabies dibubuhi gabungan sulfur dan minyak kelapa.
- Ternak diasapi dengan sulfur yang dibakar menggunakan tempurung kelapa.
7. Pada keadaan lain, setelah luka dibersihkan, pada tempat-tempat yang berbelatung dibubuhi obat yang dibentuk dari gabungan 1 gelas kapur, tembakau, spirtus atau bensin, setelah belatung bermunculan keluar, tutup luka dengan abu.
8. Untuk penanganan scabies bubuhkan tumbukan daun ketapang (Termalia catappa Linn.), hingga kudisnya sembuh. Sebagai tamahan, beri ternak minuman yang dibentuk dari jahe, gula merah dan garam.
9. Formula lain yang biasa dibubuhkan pada scabies yakni tumbukan daun galling (Mussaenda frondosa Linn.), dicampur air atau air rendaman tembakau.
10.Pada masalah scabies cuilan yang menderita digaruk-garuk dengan daun galling, kemudian dibubuhi gabungan sulfur dan oli atau minyak.
11.Bagian tubuh yang menderita scabies digosok-gosok dengan buah mengkudu/pace, sehabis itu dibubuhi gabungan oli bekas dan bubuk belerang. Campuran dipanaskan dulu kemudian dinginkan gres digunakan. Pengobatan dilakukan dua kali sehari selama tiga hari untuk penyembuhan total. Pengobatan hendaknya dilakukan sebelah/sebagian dari badan.
12. Bila terjadi gangguan kutu pada sapi, sapi diberi makan tokek yang dipang-gang, juga teteskan asam accu bekas pakai pada kutu-kutu.
13. Untuk penanggulangan Orf (Ichtyma contagiosa), bubuhkan gabungan bubuk dan minyak pada cuilan yang menderita.
14. Cascado (Stephanofilariasis) biasa ditanggulangi dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang (Casia alata Linn.). Kadang-kadang ada yang menciptakan gabungan flora daun ketapang dengan kapur sirih. Formula yang lain yakni 10 buah kapur barus dengan 1 liter minyak kel;apa yang dipanaskan, kemudian dibubuhkan pada permukaan cuilan tubuh yang menderita.
Keracunan
Pada tragedi ringan atau keracunan diketahui masih dini, sanggup dipulihkan dengan meminumkan segelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak-banyaknya pada ternak. Adakalanya pada air kelapa atau minyak kelapa tersebut ditambahkan buah asam jawa yang masak dan garam. Bila diduga terjadi keracunan insektisida (Obat hama tanaman) minumkan santan kelapa hangat kepada ternak.
Referensi:
1. Akhmad Sodiq dkk 2002, Mengenal Lebih Dekat KAMBING PERANAKAN ETAWA Penghasil Susu mempunyai kegunaan Obat
2. BUKU PANDUAN TEKNOLOGI PETERNAKAN 2002, Dinas Pertanian dan Peternakan propinsi banten
3. MANUAL untuk PARAMEDIC KESEHATAN HEWAN, FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS, 1991
4. PENGOBATAN HEWAN TRADISIONAL DI INDONESIA, FAO Regional Office for Asia and Pasific, Bangkok, Thailand, 1991
Obat alami yang berasal dari tumbuhan sudah usang dimanfaatkan oleh para peternak untuk mengobati banyak sekali gangguan dan penyakit yang menyerang ternak mereka. Banyak sekali jenis herbal yang sangat berguna untuk pengobatan penyakit ternak yang sering menyerang menyerupai kembung, diare, cacingan hingga sapi susah makan.
Mencret atau dearrhe yakni suatu tanda gangguan pada terusan pencernaan (usus). Penyebab gangguan sanggup berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya. Kotoran ternak yang mencret sanggup berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan. Ternak yang mencret sanggup menjadi lemah dan kemudian mati tidak dilakukan pertolongan. Cara tradisional untuk menghentikan mencret yakni dengan menunjukkan materi yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”. Bahan tersebut yakni daun jambu biji (Psidium guajava Linn), air teh, gabungan madu dengan kunyit (Curcuma domestica Val.), parutan buah nangka muda (Artocarpus integrifolia).Obat herbal alami sanggup menjadi pilihan yang manis untuk pengobatan ternak lantaran hampir tanpa imbas samping dan terutama bahan-bahannya banyak tersedia disekitar rumah kita.
Hanya saja perlu dicatat bahwa sebagian dari resep-resep obat tradisional untuk pengobatan ternak sakit dibawah ini yakni hasil dari pengalaman peternak dan juga warisan turun temurun dan sebagian belum dibuktikan secara medis atau belum melalui penelitian ilmiah secara intensif. Pemakaian obat herbal menyerupai ini perlu bijaksana semoga lebih bermanfaat dan sanggup sesuai dengan penyakit ternak yang diobati.
Konsultasi dengan hebat veteriner sangat diharapkan kalau penyakit ternak bertambah parah dan memerlukan penanganan lebih lanjut dari drh atau hebat veteriner lainnya.
Pengobatan Alami Penyakit Kembung Perut (Tympany = Bloat) Pada Ternak
Kembung perut atau tympani disebabkan lantaran adanya kegagalan pengeluaran gas secara normal dan proses pembentukan gas asal kuliner dalam perut terlalu cepat. Tanda-tanda klinis, binatang terlihat gelisah dan sulit bernafas. Daerah perut sebelah kiri atas terlihat kembung agak ke atas dan bila dipukul akan terdengar bunyi kendang. Bila tidak diberikan kontribusi biasanya akan mengakibatkan kematian.
Untuk menanggulangi ternak kembung, peternak meminumkan gabungan minyak kelapa dengan parutan jahe sebagai pelengkap. Peternak menghangatkan cuilan perut yang menonjol dengan membalurkan materi penghangat menyerupai parutan jahe. Sebatang pelepah daun papaya biasa dimasukkan ke dalam anus/dubur ternak untuk membantu mengeluarkan gas.
Selain itu ada beberapa formula yang biasa digunakan peternak mengatasi perut kembung pada ternaknya, Pilih salah satu resep berikut :
1. Masukkan 10 buah asam jawa yang masak ke dalam air hangat, tambahkan gula merah dan 5 buah kunyit (Curcuma domestica) yang digerus, aduk-aduk hingga rata. Campuran ini diminumkan pada ternak dengan menggunakan botol atau batang bambu. Selain itu buat semoga verbal ternak sanggup terbuka dengan cara menyelipkan sebatang kayu atau bonggol jagung diatara rahang atas dan rahang bawah.
2. Buat gabungan dari minyak kelapa dengan air kelapa muda, minumkan pada ternak sekaligus dengan menggunakan botol.
3. Pohon pisang yang sudah membusuk diperas airnya. Minumkan ¼ liter cairan ini pada ternak.
4. Bagian yang menonjol dari perut dibaluri/digosok-gosok dengan kapur sirih.
5. Buat semoga ternak minum kopi dengan segelas air hangat.
6. Keluarkan feses/kotoran yang mengeras dari anus, kemudian berikan sebotol sprite / air soda ± 1,5 liter untuk sapi, dan satu botol kecil untuk domba/kambing.
7. Khusus untuk kambing dan domba, larutkan gula merah dalam segelas air hangat, minumkan pada kambing/domba.
8. Tumbuk daun sembukan (Saprosma arborseum BL), dicampur dengan minyak kelapa yang sudah digunakan (Jawa = Jelantah), balurkan/gosok-gosokan dibagian perut kambing/domba yang menonjol dua kali sehari, ulangi keesokan harinya.
9. Untuk kambing/domba minumkan minyak VCO (Virgin Coconut Oil) ± 60 ml, dan untuk sapi ± 250 ml.
10. Ambil kelapa muda, kupas, beri garam secukupnya, minumkan !
Cara Mengatasi Hilang nafsu makan (Anorexia) Pada Ternak Dengan Obat Tradisional
Gejala menurun dan hilangnya nafsu makan pada ternak biasanya akan gampang dan cepat dideteksi oleh peternak lantaran pada umumnya setiap hari peternak menunjukkan pakan bagi ternaknya di kandang. Umumnya bila ternak nampak kurus atau pada tujuan penggemukan, peternak menunjukkan pakan konsentrat berupa dedak/katul, jagung atau ketela dan sebagainya dicampur garam.
Berikut ini beberapa pola pengobatan tradisional bagi anorexia yang biasa dilakukan peternak di banyak sekali kawasan di Indonesia, pilih salah satunya :
1. Ikan hiu dibiarkan membusuk hingga timbul larva-larva lalat, larva-larva ini diberikan pada ternak untuk dimakan.
2. Bangsa kentang-kentangan yang sanggup dimakan (Solanum malangana) dipanggang dan diberikan pada sapi untuk dimakan.
3. Tumbuk gotong royong materi berikut ini
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- temu lawak (Curcuma xanthoriza)
- kunyit (Curcuma domestica)
- Lempunyang (Zingiber aromatica)
- 10 – 15 buah mengkudu / pace (Morinda citrifolia Linn)
Berikan gabungan tersebut pada ransum sapi sekali sebulan
4. Dua sisir pisang dimasak dengan santan dan gula merah serta garam hingga menjadi bubur, diberikan pada sapi untuk dimakan.
5. Beberapa butir telur ayam kampung dicampur sebotol kecap diberikan pada binatang sekali sehari secukupnya.
6. Kurang lebih 15 lembar daun keladi/talas dan 15 sendok garam dimasak. Suapkan pada binatang sekali sehari.
7. Tumbuk gotong royong gabungan bahan-bahan sebagi berikut :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- buah asam jawa (Tamarindus indica) yang masak 1 genggam
- garam secukup
Berikan kepada ternak 2 kali sehari selama 5 hari
8. Buah mengkudu/pace disuapkan pada binatang tiap hari hingga nafsu makan pulih kembali.
9. Tanaman nenas yang sudah membusuk ditumbuk dan diperas sebanyak satu gelas, diminumkan pada binatang tiap hari, adakalanya dicampur beberapa tetes minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra Linn).
10. Buat gabungan dari gula merah (Jawa), buah asam Jawa masak dan beberapa butir telur ayam. Berikan gabungan tersebut pada binatang untuk dimakan.
11. Buat ekstrak daun papaya (ditumbuk dan diperas) dicampur beberapa butir telur ayam, diminumkan pada hewan.
12. Giling beberapa materi berikut ini :
- Gist (biang roti) atau ferment sebanyak 10 gram
- Bawang putih 50 gram
Campurkan pada rumput atau campur air, berikan pada sapi untuk dimakan 2 kali seminggu.
13. Giling gotong royong lempuyang (Zingiber aromatica) dan temu lawak (Curcuma xanthoriza), kemudian dimasak dengan sedikit air dan dicampur kecap. Minumkan gabungan ini pada sapi 2 kali seminggu.
14. Buat gabungan 200 buah kencur (Kampferia galangal) ditumbuk dan 3 butir telur ayam, berikan pada binatang 2 kali sehari setiap 3 hari.
15. Untuk pedet (lepas sapih), buatkan gabungan berikut :
- 3 butir telur itik
- daging buah kelapa muda 1 butir
- 1 gelas air kelapa muda
- 3 sendok gula pasir
Berikan gabungan sekali seminggu
16. Bila dibarengi dengan kondisi demam pada hewan, dibentuk salah satu gabungan berikut :
a. Buat ekstrak daun kapok randu (Euridendrom anfructuosum), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
b. Buat ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum Linn), dicampur beberapa butir telur, minumkan pada hewan.
c. Buat gabungan air kelapa dan beberapa butir telur ayam, minumkan pada hewan.
17. Seonggok daun jarak (Jatropha curcas Linn) direndam dalam air garam, di dalam wadah yang dibentuk dari tanah liat (kendi atau kendil) dan disimpan beberapa bulan. Minumkan 1 sendok larutan tersebut pada sapi sekali sehari. Air boleh ditambahkan lagi kedalam wadah tersebut bila diperlukan
18. Penanggulangan gangguan pencernaan ringan
Peternak biasa menanggulangi masalah ini dengan menunjukkan minuman kopi, minuman jahe atau kencur (Kampferia galangal)
Mencret (Diarrhea)
Mencret atau dearrhe yakni suatu tanda gangguan pada terusan pencernaan (usus). Penyebab gangguan sanggup berupa makanan, bibit penyakit atau kombinasi antara keduanya. Kotoran ternak yang mencret sanggup berwarna hijau muda, hijau kehitaman, hijau mengkilap, hijau kemerahan atau kekuningan. Ternak yang mencret sanggup menjadi lemah dan kemudian mati tidak dilakukan pertolongan.
Cara tradisional untuk menghentikan mencret yakni dengan menunjukkan materi yang dalam bahasa Jawa disebut sebagai “ampet-ampet”. Bahan tersebut yakni daun jambu biji (Psidium guajava Linn), air teh, gabungan madu dengan kunyit (Curcuma domestica Val.), parutan buah nangka muda (Artocarpus integrifolia)
Ada beberapa formula tradisional yang lain yang biasa juga digunakan di Indonesia untuk menanggulangi mencret ini sebagai berikut, pilih salah satu dari resep dibawah ini :
1. Ketela pohon dipanggang hingga hangus, diberikan pada binatang untuk dimakan.
2. Arang kayu / bambu digerus, campur gambir ( buat nginang) secukupnya diminumkan dengan air pada hewan
3. Buat parutan bahan-bahan berikut ini :
- temu ireng (Curcuma aeruginosa Rox)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Kencur (Kampferia galanga)
- Lempuyang (Zingiber aromatica)
Parutan tersebut dicampur, ditambah tempe bosok. Bungkus gabungan ini dalam kantong plastic, diamkan satu malam. Keesokan harinya gabungan itu diperas. Air perasannya diminumkan pada sapi, tiga kali sehari selama 2 hari.
4. Tumbuk gotong royong materi berikut :
- Jahe
- Kencur (Kampferia galangal)
- Kunyit (Curcuma domestica)
- Asam jawa yang masasak
Simpan gabungan tersebut dalam botol, minumkan pada sapi satu kali sehari.
5. Tumbuk gotong royong bahan-bahan berikut :
- lempuyang (Zingiber aromatica)
- 250 gram gula pasir
- 10 liter air bersih
Peras dan minumkan pada binatang
6. Parut batang pohon pisang cuilan pangkal (yang ada dalam tanah), diperas, campurkan perasan tersebut dengan garam, beberapa telur, dan buah pisang raja (Nusa paradisiacal) . Suapkan pada binatang dua kali sehari
7. Bakar 5 buah pinang (Areca catechu Linn), kemudian ditumbuk halus, dicampur dua gelas air, minumkan pada binatang sekali sehari.
8. Bakar pisang batu/klutuk yang masak (Musa brachycarpa), berikan pada binatang untuk dimakan.
9. Buat ekstrak daun alpokat, daun rambutan, dan daun kapok (Ceiba patendra Gaertn), minumkan pada hewan.
10. Masak gabungan 5 gram kapur sirih, segenggam daun jambu biji (psidium guajava, Linn) dalam satu liter air, didihkan hingga tinggal separuhnya (1/2 liter), saring, minumkan pada binatang sekali sehari selama 3 hari.
11. Buat gabungan materi berikut ini :
- Biji asam jawa yang tua
- Kunyit
- Ekstrak biji pinang
- Beberapa butir telur ayam
Berikan gabungan tersebut pada binatang dua kali sehari.
12. Kambing/domba diberi makan daun bambu.
Demam ( Antipyretica)
Bahan-bahan yang umum digunakan untuk menanggulangi demam ini yakni gabungan kunyit (Curcuma domestica) dan madu. Ternak boleh diberi makan buah papaya sebanyak mungkin.
Selain itu ada beberapa formula untuk penanggulangan demam, pilih salahsatu resep dibawah ini :
1. Buat gabungan daun kapok yang dipres dengan beberapa butir telur, suapkan pada sapi
2. Daun kapok (Eurindendrom anfructuosum) sebanyak 300 gram diberi air dan di pres, saring, dicampur sedikit garam dan gula merah. Minumkan pada sapi dua kali sehari setiap dua hari.
3. Daun rambutan dipres, campur beberapa butir telur ayam, minumkan pada sapi.
4. Kunyit ditumbuk, dicampur hingga rata dengan telur ayam, dan air, diminumkan pada sapi
Obat Cacing (Anthelmintic)
Penyakit cacingan muncul akhir infeksi benalu dalam yang ditimbulkan oleh cacing dengan tanda-tanda : nafsu makan yang bervariasi, gangguan pencernaan, turunnya kondisi (badan kurus), kulit kusam, anemia, lapisan mukosa pucat, sembelit atau deare, batuk dengan tanda-tanda bronchitis kebengkakan di bawah rahang terus ke cuilan perut. Penyebabnya yakni cacing pita, cacing gelang (Neoascaris vitulorum), cacing lambung (Haemonchus contortus), dan cacing hati (Fasciola hepatica).
Biji buah pinang yang renta yakni obat cacing yang efektif, terutama terhadap cacing ascaris (kremi), baik pada insan maupun hewan. Bahan lain yang juga banyak dikenal yakni temu ireng (Curcuma phaeocaulis Val) dan daun papaya. Peternak biasa menciptakan gabungan kombinasi dari kedua materi tersebut.
Yang biasa dilakukan yakni menciptakan tumbukan biji buah pinang dicampur air dan diminumkan pada ternak. Tetapi ada beberapa formula lain yang juga banyak digunakan oleh peternak sebagai berikut : Pilih salah satu !
1. Untuk pedet (anak sapi) : Jantung pisang hijau (bagian tandan bunga pisang yang tak jadi buah) dimasak dengan air mendidih. Air tersebut diminumkan sebagai obat cacing.
2. Tumbuk bahan-bahan berikut ini :
- 10 bungkus gist (biang roti)
- 2 potong tempe bosok
- 1 genggam temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Sedikit jintan (Nigella sativa Linn)
- Brotowali (Tinospora tuberculata Beumee)
Masak gabungan tersebut dalam 10 gelas air hingga mendidih saring dan minumkan sebagai obat cacing tiga ahad sekali selama 3 bulan.
3. Bawang putih juga digunakan sebagai obat cacing di beberapa daerah
4. Sepotong akar gadung (Dioscorea hispida Dinst) diberikan pada sapi setiap ahad hingga cacing keluar. Biasanya terjadi setelah 4 kali pengobatan.
5. Parut materi berikut ini dan campurkan :
- Temu ireng/hitam (Curcuma phaeocaulis Val.)
- Buah kelapa tua
Keringkan gabungan tersebut, suapkan pada sapi sekali sehari
Luka, Myiasis, Kutu, Scabies, dan Orf
Luka sanggup disebabkan lantaran teriris, dibacok orang atau terkena benda tajam lainnya. Akibat yang ditimbulkannya sanggup menjadi borok atau bahkan bernanah (myasis).
Kutu, kendati tidak secara eksklusif mematikan, kutu atau tungau sanggup dianggap merugikan peternak, lantaran kutu sanggup mengisap darah dan mengakibatkan rasa gatal. Dalam jumlah sedikit, dampaknya mungkin tidak terlalu dirasakan, tetapi kalau kutu bertambah banyak, secara tidak eksklusif sanggup mengganggu kesehatan hewan, baik binatang kesayangan, maupun binatang ternak.
Serangan kutu sanggup dilihat dengan menyidik bulu hewan. Kutu akan terlihat berwarna putih kemerahan. Rasa gatal pada kulit akan mengakibatkan nafsu makan menurun, yang berdampak pada semakin kurusnya binatang ternak.
Penyakit scabies atau kudis atau juga budug, disebabkan oleh benalu kulit sebangsa tungau, sanggup menular kepada ternak lain. Semua kambing sanggup terjangkit penyakit ini tanpa batasan umur. Kambing yang terjangkit penyakit ini sanggup dilihat dari beberapa tanda spesipik sebagai berikut : Kambing terlihat gelisah dan sering menggaruk-garuk cuilan tubuh menggunakan kaki atau menggosok-gosokan tubuhnya ke benda yang agresif (kandang, tanah bertebing, batu, atau pohon). Karena terlalu sering digosokkan ke benda yang kasar, kulit yang sakit sanggup mengalami perlukaan dan mengakibatkan keropeng atau kerak, bulu-bulu di tempat kulit yang terkena penyakit ini mengalami kerontokan. Disamping itu terjadi penebalan dan warna kulit kusam kemerahan. Pada awalnya, cuilan kulit yang sering terjangkit yakni telinga, muka, leher, serta ekor, tetapi sanggup menyebar ke seluruh tubuh, tubuh kambing kurus lantaran nafsu makan menurun dan acara makannya terganggu lantaran rasa gatal yang parah, Tanpa penanganan yang intensif, kambing sanggup mati lantaran kurang makan.
Adapun penyakit Orf atau alias dakangan atau dalam istilah peternak di Banten dinamakan bewel gejalanya yakni terlihat adanya keropeng pada kulit sekitar bibir. Ternak menderita tak mau makan, lantaran adanya luka pada kawasan sekitar bibir dan mulut. Penyebabnya yakni virus orf, yang mengakibatkan luka dengan bagian-bagian menebal pada gusi dan sekitar mulut. Kalau luka ini terkena infeksi sekunder oleh basil sanggup mengakibatkan janjkematian yang cukup tinggi, terutama pada anak kambing. Apabila tidak segera diatasi, keropeng-keropeng itu akan bermetamorfosis borok yang berbelatung apabila lalat sudah bertelur disitu. Ternak akan mati lantaran ia kurang nafsu makan.
Pengobatan secara tradisional yaitu dengan daun sirih yang dipres digunakan secara luas sebagai antispetik untuk pengobatan luka. Bila luka memburuk hingga berbelatung, digunakan gabungan daun tembakau yang dipres diberi sedikit air dan kapur sirih untuk pengobatan. Beberapa cara digunakan sebagai berikut : Pilih salah satu
1. Bersihkan luka, oleskan obat komersial anti lalat, kemudian bubuhkan gabungan kapur sirih dan kunyit.
2. Pada luka yang sudah muncul belatung, bubuhkan tembakau yang sudah dicelupkan dalam air. Ganti tembakau tersebut setiap hari.
3. Bila dicurigai ada semacam tumor timbul, atau ekspansi (daging tumbuh) pada bagaian dari badan, dibubuhi kapur sirih.
4. Apabila timbul papilloma/kutil, benjolan dipotong kemudian lukanya diobati dengan gabungan ekstrak mangkokan (Notophanax scutellellarium Merr.) yang ditumbuk dengan ekstrak udang / semacam petis udang. Pengobatan dilakukan dua kali sehari.
5. Pada masalah peradangan atau luka pada tracak ternak ruminansia, dibubuhkan gabungan tumbukan biji pinang, tawas dan kapur sirih pada luka tersebut.
6. Pila terjadi scabies dan/ atau berkutu, seringkali pula dilakukan penanganan berikut :
- Ternak dimandikan dengan air dicampur dengan tumbukan daun muda pohon pinang (Areca catechu).
- Pada cuilan tubuh yang terkena scabies dibubuhi gabungan sulfur dan minyak kelapa.
- Ternak diasapi dengan sulfur yang dibakar menggunakan tempurung kelapa.
7. Pada keadaan lain, setelah luka dibersihkan, pada tempat-tempat yang berbelatung dibubuhi obat yang dibentuk dari gabungan 1 gelas kapur, tembakau, spirtus atau bensin, setelah belatung bermunculan keluar, tutup luka dengan abu.
8. Untuk penanganan scabies bubuhkan tumbukan daun ketapang (Termalia catappa Linn.), hingga kudisnya sembuh. Sebagai tamahan, beri ternak minuman yang dibentuk dari jahe, gula merah dan garam.
9. Formula lain yang biasa dibubuhkan pada scabies yakni tumbukan daun galling (Mussaenda frondosa Linn.), dicampur air atau air rendaman tembakau.
10.Pada masalah scabies cuilan yang menderita digaruk-garuk dengan daun galling, kemudian dibubuhi gabungan sulfur dan oli atau minyak.
11.Bagian tubuh yang menderita scabies digosok-gosok dengan buah mengkudu/pace, sehabis itu dibubuhi gabungan oli bekas dan bubuk belerang. Campuran dipanaskan dulu kemudian dinginkan gres digunakan. Pengobatan dilakukan dua kali sehari selama tiga hari untuk penyembuhan total. Pengobatan hendaknya dilakukan sebelah/sebagian dari badan.
12. Bila terjadi gangguan kutu pada sapi, sapi diberi makan tokek yang dipang-gang, juga teteskan asam accu bekas pakai pada kutu-kutu.
13. Untuk penanggulangan Orf (Ichtyma contagiosa), bubuhkan gabungan bubuk dan minyak pada cuilan yang menderita.
14. Cascado (Stephanofilariasis) biasa ditanggulangi dengan membubuhkan tumbukan daun ketapang (Casia alata Linn.). Kadang-kadang ada yang menciptakan gabungan flora daun ketapang dengan kapur sirih. Formula yang lain yakni 10 buah kapur barus dengan 1 liter minyak kel;apa yang dipanaskan, kemudian dibubuhkan pada permukaan cuilan tubuh yang menderita.
Keracunan
Pada tragedi ringan atau keracunan diketahui masih dini, sanggup dipulihkan dengan meminumkan segelas minyak kelapa atau air kelapa sebanyak-banyaknya pada ternak. Adakalanya pada air kelapa atau minyak kelapa tersebut ditambahkan buah asam jawa yang masak dan garam. Bila diduga terjadi keracunan insektisida (Obat hama tanaman) minumkan santan kelapa hangat kepada ternak.
DAFTAR JENIS PENYAKIT HEWAN DAN
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
Penggunaan Medis | Obat tradisional yang digunakan (pilih/ ada yang dicampur) | Keterangan |
1. Pelancar air seni | Adas, alang-alang, anyang-anyang, daun kumis kucing, meniran, purwaceng | |
2. Obat batuk | Adas, bawang merah, belimbing, bidara upas, jeruk nipis, kayu angin, daun saga | |
3. Demam | Adas, Bawang merah, besaran, bidara laut, brotowali, daun serep, bunga/daun sepatu, kulit/cabang kendal, labu, mentimun, akar nagka, | |
4. Sakit perut/ mencret | Adas, daun bamboo, kulit pohon nona, gambir, garut, jambu biji, jeruk nipis, jintan hitam, kedawung, ketumbar, kunyit, lempuyang wangi, merica bolong, patikan cina | |
5. diare | Adas | |
6. Penutup luka dan peradangan | Daun angsana muda | |
7. Obat cacing | Akar wudani, bawang putih, buah nona, delima putih, daun jarak pagar, daun kelor, petai cina, labu merah, pare, akar papaya, getah kering | |
8. Kembung perut/tympani | Akar wudani, minyak kelapa, air kelapa muda | |
9. Penyakit kulit | Asam jawa, daun dewa, daun sendok, Bawang merah, besaran, jambu mente, jeruk nipis, daun kecubung, kencur, ketepeng cina, lengkuas/laos, lempuyang gajah, getah papaya, buah pinang, empulur pisang | |
10. Pencahar/urus- urus ringan | Asam jawa, akarjambu mente, minyak biji jarak | |
Penggunaan Medis | Obat tradisional yang digunakan (pilih/ ada yang dicampur) | Keterangan |
11. Anti muntah | Bakung | |
12. Pencahar air susu | Bidara upas, daun trawas, katuk, lobak, daun orang-aring | |
13. Obat mata | Belimbing wulung, jeruk lemo, bestru | |
14. Penutup luka | Brotowali, daun jengkol, ketela rambat | |
15. Sakit gigi | Minyak cengkeh | |
16. Keracunan | Air kelapa, minyak kelapa | |
17. Borok/bisul | Otok-otok | |
18. Perangsang birahi | Purwaceng | |
Referensi:
1. Akhmad Sodiq dkk 2002, Mengenal Lebih Dekat KAMBING PERANAKAN ETAWA Penghasil Susu mempunyai kegunaan Obat
2. BUKU PANDUAN TEKNOLOGI PETERNAKAN 2002, Dinas Pertanian dan Peternakan propinsi banten
3. MANUAL untuk PARAMEDIC KESEHATAN HEWAN, FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS, 1991
4. PENGOBATAN HEWAN TRADISIONAL DI INDONESIA, FAO Regional Office for Asia and Pasific, Bangkok, Thailand, 1991
0 Response to "Obat Tradisional Untuk Kembung, Mencret Dan Hilang Nafsu Makan Pada Ternak Sapi"