Sirsak merupakan jenis yang paling tidak pembangkang tumbuhnya di antara jenis-jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembap. Tanaman ini sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik di dataran rendah hingga pada ketinggian hingga 1000 m dpl. dan meluas hingga ke 25° LS pada lahan yang ternaung. Tanaman sirsak akan tumbuh dengan baik di tempat beriklim berair samapai tempat kering bersuhu 22-28oC, kelembaban udara (RH) 60-80%, dan curah hujan berkisar antara 1.500-2.500 mm per tahun.
Pedoman Singkat dan Praktis Cara Menanam dan Budidaya Pohon Buah Sirsak
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak sanggup diperbanyak dengan klon, terutama melalui banyak sekali teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, menyerupai dipraktekkan di banyak sekali wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai sanggup dipakai, alasannya yaitu populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta lantaran fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Tanaman sirsak sanggup mengikuti keadaan luas dengan banyak sekali jenis tanah pertanian. Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung materi organik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tumbuhan sirsak berkisar 5,5-6,5. Pohon sirsak sanggup ditanam sebagai tumbuhan sela diantara pohon buah-buahan yang lebih besar, menyerupai mangga, avokad, dan kecapi lantaran ukuran pohonnya tergolong kecil dan cepat berbuah. Pengembangan budi daya pohon sirsak untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan insan hendaknya dilakukan secara organik. Budidaya sirsak harus harus seminimal mungkin memakai pupuk sintetis. Perlakuan ini harus mulai dilakukan kini dan pada masa mendatang.
Cara dan Teknik Pembibitan Sirsak
Tanaman sirsak sanggup diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk sanggup berubah, sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang mempunyai kualitas baik, menyerupai rasa yang bagus dan bentuk buah yang segar.
Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih hasil penyemaian sanggup digunakan lantaran populasi yang tumbuh cenderung seragam, mempunyai sifat yang sama dengan induk, dan mempunyai fase buahan sekitar 2-4 tahun. Benih sirsak sanggup ditanam pribadi diladang atau disemaikan terlebih dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih sanggup berkecambah. Benih semaian tersebut sanggup dipindahkan ke lapangan sehabis 6-8 bulan. Jumlah bibit yang diharapkan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tumbuhan sirsak.
Penyapihan Bibit Tanaman Sirsak
Bibit tumbuhan sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun sanggup dipisahkan ke dalam polybag atau pribadi ditanam ke lahan yang lebih luas. Pemotongan separuh daun dan kadang kala perompesan daun diharapkan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak sanggup ditanam sebagai tumbuhan sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, menyerupai mangga, avokad, dan kecapi. Jika tumbuhan utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak sanggup ditebang.
Persiapan dan Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibentuk lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak disarankan menciptakan lima lubang biopori yang melingkari pohon sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori sanggup memperbaiki struktur tanah lantaran akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan tugas acara fauna tanah dan pori akar tumbuhan yang sudah mati.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengelolaan media tanam yaitu sebagai berikut:
· Buat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, jarak antara lubang tumbuhan sanggup dipilih alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m.
· Campur 15 - 20 Kg pupuk sangkar yang sudah matang atau pupuk kompos sebanyak 5-10 kg
· Isi lubang dengan Pupuk Kandang atu kompos
· Diamkan/ istirahatkan lubang selama 2 - 4 ahad untuk menghilangkan gas yang mungkin ada akhir penggalianPenanaman
· Pilih bibit setinggi 70 - 100 Cm dengan batas sambungan 10 Cm di atas permukaan tanah
· Jika bibit berada di dalam polybag, belah polybag dengan pisau/cuter untuk menjaga biar gumpalan tanah tidak pecah.
· Tekan-tekan tanah permukaan biar tidak terjadi rongga di sekitar akar tanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tumbuhan buah-buahan lainnya. Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, kemudian ditaburi dengan pupuk adonan antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak 50 – 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik yaitu pada dikala awal animo penghujan.
Cara Pemeliharaan Pohon Sirsak
a. Pengairan
Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya sanggup berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau muda memerlukan pengairan intensif hingga berumur satu tahun. Penyiraman sanggup dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor drainase lantaran akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jikalau mengalami kekeringan yang berkepanjangan, dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan.
b. Penyerbukan
Secara umum buah yang dihasilkan merupakan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga. Agribisnis sirsak masa mendatang menghendaki hasil panen yang dengan mutu yang baik, menyerupai bentuk buah lurus (simetris) dan berukuran besar (lebih dari 1,5 kg). Demikian juga untuk mengisi pasaran domestik maupun regional memerlukan kualitas buah yang baik dan berkesinambungan. Untuk memperoleh kualitas (bentuk dan ukuran) buah sirsak yang baik sanggup dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan melaksanakan penyerbukan buatan.
Penyerbukan alami pada tumbuhan sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna. Penyebabnya yaitu sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih dahulu daripada tepung sari, mengakibatkan pertumbuhan buah tidak tepat (bengkok) atau kerempeng. Agar tumbuhan sirsak berbuah lebat dan normal perlu dilakukan penyerbukan buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harus diketahui dikala yang tepat bunga sirsak untuk diserbuki, ketrampilan pelaku penyerbukan dan waktu penyerbukan yang tepat pula. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh insan dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik sanggup meningkatkan mutu buah.
Penyiangan tumbuhan sirsak sebaiknya dilakukan secara kontinu setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah sanggup dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tumbuhan sirsak. Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari kehilangan cairan tubuh dari perakarannya yang dangkal itu pada animo kemarau.
d. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan memakai pupuk sangkar dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam takaran kecil (100 gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan.
e. Pemangkasan
Pohon sirsak biasanya sanggup mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa perkara diharapkan perjuangan sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang.
Waspadai Hama dan Penyakit Pohon Sirsak
Selama vigor pohon sanggup dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di tempat yang lembap. Produksi buah sirsak sanggup menyusut sekali lantaran bunga dan buahnya terjangkit penyakit sehingga menjadi anyir atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada proposal biar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi animo kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah biar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit anyir coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan mengakibatkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang simpulan animo kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, sanggup menolong untuk menahan penyakit pada animo hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk sanggup bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut sanggup diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan bisa menanggulangi hama ini. Buah sanggup dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella yaitu penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India hingga ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum hingga mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
Panen dan Pasca Panen
a. Penanganan Panen
Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun. Buah sirsak sanggup dipanen sehabis umur pohon lebih dari 3 tahun. Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok, apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu animo kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini sanggup dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak hingga cukup lembab. Tetapi rontoknya bunga dan buah sanggup juga disebabkan oleh hal yang lain. Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat pati untuk pertumbuhan, daun-daunnya dan penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang. Buah yang sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut lantaran tidak mendapatkan penyaluran materi masakan yang akan ditimbunnya dengan wajar. Buah yang tidak sanggup tumbuh dengan masuk akal itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal yang demikian itu, pohon Sirsak itu harus diberi pupuk sebagai Penambah materi masakan pada masa Peralihan itu.Sehingga sanggup pula dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara teratur sekali setahun. Dipakai pupuk sangkar secukupnya.
Buah sirsak sebaiknya dipanen sehabis bau tanah benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap bau tanah jikalau duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah menjelma hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jikalau buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di tempat yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak sanggup dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak mempunyai 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang faktual pada masa animo utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan materi yang empuk, menyerupai jerami.
Dari satu pohon sirsak yang subur sanggup diperoleh sekitar 2–30 buah sirsak dengan bobot setiap buah sekitar 200–1.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun sehabis umur pohon mencapai 8–10 tahun sehingga butuh peremajaan. Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tumbuhan dengan bibit yang baru, tetapi melaksanakan pemangkasan cabang-cabang yang rusak dan yang terjangkit hama biar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan merupakan salah satu perjuangan untuk memperbaiki kualitas buah.
Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang gampang rusak dan tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan menurut umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.
· Penanganan waktu panen
Buah sirsak tidak sanggup dipanen sekaligus lantaran mempunyai tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan tangkai harus memakai pisau yang tajam atau gunting setek.
· Pengangkutan
Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu bermasalah. Buah sirsak sanggup dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut memakai mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah sirsak harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.
Tanaman sirsak sanggup diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk sanggup berubah, sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang mempunyai kualitas baik, menyerupai rasa yang bagus dan bentuk buah yang segar.Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah sanggup membunuh pohon sirsak. Musim kering sanggup mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang dan pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen sanggup lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona spp. lainnya, baik kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, sanggup merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk menawarkan naungan biar transpirasi sanggup dikurangi (juga lantaran pohon sirsak dangkal perakarannya). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tumbuhan ini, tetapi drainasenya harus balk, alasannya yaitu pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan air.
Pedoman Singkat dan Praktis Cara Menanam dan Budidaya Pohon Buah Sirsak
Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak sanggup diperbanyak dengan klon, terutama melalui banyak sekali teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, menyerupai dipraktekkan di banyak sekali wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai sanggup dipakai, alasannya yaitu populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta lantaran fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Tanaman sirsak sanggup mengikuti keadaan luas dengan banyak sekali jenis tanah pertanian. Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung materi organik, serta mempunyai aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tumbuhan sirsak berkisar 5,5-6,5. Pohon sirsak sanggup ditanam sebagai tumbuhan sela diantara pohon buah-buahan yang lebih besar, menyerupai mangga, avokad, dan kecapi lantaran ukuran pohonnya tergolong kecil dan cepat berbuah. Pengembangan budi daya pohon sirsak untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan insan hendaknya dilakukan secara organik. Budidaya sirsak harus harus seminimal mungkin memakai pupuk sintetis. Perlakuan ini harus mulai dilakukan kini dan pada masa mendatang.
Cara dan Teknik Pembibitan Sirsak
Tanaman sirsak sanggup diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk sanggup berubah, sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang mempunyai kualitas baik, menyerupai rasa yang bagus dan bentuk buah yang segar.
Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih hasil penyemaian sanggup digunakan lantaran populasi yang tumbuh cenderung seragam, mempunyai sifat yang sama dengan induk, dan mempunyai fase buahan sekitar 2-4 tahun. Benih sirsak sanggup ditanam pribadi diladang atau disemaikan terlebih dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih sanggup berkecambah. Benih semaian tersebut sanggup dipindahkan ke lapangan sehabis 6-8 bulan. Jumlah bibit yang diharapkan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tumbuhan sirsak.
Penyapihan Bibit Tanaman Sirsak
Bibit tumbuhan sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun sanggup dipisahkan ke dalam polybag atau pribadi ditanam ke lahan yang lebih luas. Pemotongan separuh daun dan kadang kala perompesan daun diharapkan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak sanggup ditanam sebagai tumbuhan sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, menyerupai mangga, avokad, dan kecapi. Jika tumbuhan utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak sanggup ditebang.
Persiapan dan Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibentuk lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak disarankan menciptakan lima lubang biopori yang melingkari pohon sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori sanggup memperbaiki struktur tanah lantaran akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan tugas acara fauna tanah dan pori akar tumbuhan yang sudah mati.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengelolaan media tanam yaitu sebagai berikut:
· Buat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, jarak antara lubang tumbuhan sanggup dipilih alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m.
· Campur 15 - 20 Kg pupuk sangkar yang sudah matang atau pupuk kompos sebanyak 5-10 kg
· Isi lubang dengan Pupuk Kandang atu kompos
· Diamkan/ istirahatkan lubang selama 2 - 4 ahad untuk menghilangkan gas yang mungkin ada akhir penggalianPenanaman
· Pilih bibit setinggi 70 - 100 Cm dengan batas sambungan 10 Cm di atas permukaan tanah
· Jika bibit berada di dalam polybag, belah polybag dengan pisau/cuter untuk menjaga biar gumpalan tanah tidak pecah.
· Tekan-tekan tanah permukaan biar tidak terjadi rongga di sekitar akar tanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tumbuhan buah-buahan lainnya. Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, kemudian ditaburi dengan pupuk adonan antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak 50 – 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik yaitu pada dikala awal animo penghujan.
Cara Pemeliharaan Pohon Sirsak
a. Pengairan
Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya sanggup berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau muda memerlukan pengairan intensif hingga berumur satu tahun. Penyiraman sanggup dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor drainase lantaran akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jikalau mengalami kekeringan yang berkepanjangan, dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan.
b. Penyerbukan
Secara umum buah yang dihasilkan merupakan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga. Agribisnis sirsak masa mendatang menghendaki hasil panen yang dengan mutu yang baik, menyerupai bentuk buah lurus (simetris) dan berukuran besar (lebih dari 1,5 kg). Demikian juga untuk mengisi pasaran domestik maupun regional memerlukan kualitas buah yang baik dan berkesinambungan. Untuk memperoleh kualitas (bentuk dan ukuran) buah sirsak yang baik sanggup dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya yaitu dengan melaksanakan penyerbukan buatan.
Penyerbukan alami pada tumbuhan sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna. Penyebabnya yaitu sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih dahulu daripada tepung sari, mengakibatkan pertumbuhan buah tidak tepat (bengkok) atau kerempeng. Agar tumbuhan sirsak berbuah lebat dan normal perlu dilakukan penyerbukan buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harus diketahui dikala yang tepat bunga sirsak untuk diserbuki, ketrampilan pelaku penyerbukan dan waktu penyerbukan yang tepat pula. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh insan dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik sanggup meningkatkan mutu buah.
Tahapan pelaksanaan penyerbukan buatan, yaitu sebagai berikut:c. Penyiangan
1. Siapkan Botol bekas Roll Film untuk penampung serbuk sari dan kuas kecil sebagai alat Penyerbuk .
2. Tampung serbuk sari ke dalam botol ataupun bekas pembungkus film waktu pengambilan serbuk sari dilakukan pagi hari, sehari sehabis bunga betina mekar (saat seluruh kelopak bunga bentina rontok) dengan menampung ke dalam botol bekas pembungkus film dan tangkai bunga betina dipukul-pukul biar seluruh serbuk sari jatuh ke dalam botol film. Untuk mempermudah pelaksanaan penyerbukan, perlu dibuang tangkai sarinya terlebih dahulu. Serbuk sari yang telah murni (tidak tercampur dengan tangkainya) sanggup disimpan untuk keperluan penyerbukan berikutnya.
3. Pilih bunga betina yang siap diserbuki dengan ciri kelopak bunga tersebut telah merekah dan kepala putik telah berlendir
4. Ambil serbuk sari dari dalam botol dengan memakai kuas kecil dan oleskan serbuk sari tersebut pada kepala putik secara merata. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyerbukan di sini yaitu menjaga jangan hingga kelopak bunga betina rusak (patah). Apabila kelopak bunga rusak akan menjadikan gagalnya penyerbukan bahkan bunganya bisa rontok.
5. Keberhasilan proses penyerbukan buatan ditandai dengan berkembangnya bakal buah mulai umur 1 bulan sehabis penyerbukan. Buah sirsak akan masak fisiologi sehabis berumur kurang lebih 5 bulan semenjak penyerbukan dengan hasil buah yang berkualitas baik Kualitas buah hasil penyerbukan buatan akan lebih baik bila dibandingkan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga penyerbuk.
Penyiangan tumbuhan sirsak sebaiknya dilakukan secara kontinu setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah sanggup dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tumbuhan sirsak. Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari kehilangan cairan tubuh dari perakarannya yang dangkal itu pada animo kemarau.
d. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan memakai pupuk sangkar dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam takaran kecil (100 gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan.
e. Pemangkasan
Pohon sirsak biasanya sanggup mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa perkara diharapkan perjuangan sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang.
Waspadai Hama dan Penyakit Pohon Sirsak
Selama vigor pohon sanggup dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di tempat yang lembap. Produksi buah sirsak sanggup menyusut sekali lantaran bunga dan buahnya terjangkit penyakit sehingga menjadi anyir atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada proposal biar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi animo kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah biar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit anyir coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan mengakibatkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang simpulan animo kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, sanggup menolong untuk menahan penyakit pada animo hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk sanggup bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut sanggup diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan bisa menanggulangi hama ini. Buah sanggup dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella yaitu penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India hingga ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum hingga mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
Panen dan Pasca Panen
a. Penanganan Panen
Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun. Buah sirsak sanggup dipanen sehabis umur pohon lebih dari 3 tahun. Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok, apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu animo kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini sanggup dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak hingga cukup lembab. Tetapi rontoknya bunga dan buah sanggup juga disebabkan oleh hal yang lain. Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat pati untuk pertumbuhan, daun-daunnya dan penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang. Buah yang sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut lantaran tidak mendapatkan penyaluran materi masakan yang akan ditimbunnya dengan wajar. Buah yang tidak sanggup tumbuh dengan masuk akal itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal yang demikian itu, pohon Sirsak itu harus diberi pupuk sebagai Penambah materi masakan pada masa Peralihan itu.Sehingga sanggup pula dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara teratur sekali setahun. Dipakai pupuk sangkar secukupnya.
Buah sirsak sebaiknya dipanen sehabis bau tanah benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap bau tanah jikalau duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah menjelma hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jikalau buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di tempat yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak sanggup dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak mempunyai 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang faktual pada masa animo utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan materi yang empuk, menyerupai jerami.
Dari satu pohon sirsak yang subur sanggup diperoleh sekitar 2–30 buah sirsak dengan bobot setiap buah sekitar 200–1.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun sehabis umur pohon mencapai 8–10 tahun sehingga butuh peremajaan. Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tumbuhan dengan bibit yang baru, tetapi melaksanakan pemangkasan cabang-cabang yang rusak dan yang terjangkit hama biar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan merupakan salah satu perjuangan untuk memperbaiki kualitas buah.
Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang gampang rusak dan tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan menurut umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.
· Penanganan waktu panen
Buah sirsak tidak sanggup dipanen sekaligus lantaran mempunyai tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan tangkai harus memakai pisau yang tajam atau gunting setek.
· Pengangkutan
Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu bermasalah. Buah sirsak sanggup dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut memakai mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah sirsak harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.
0 Response to "Cara Menanam Dan Budidaya Pohon Sirsak"