Jenis Kastrasi Ternak Berdasarkan Caranya Ada 2 Yaitu Kastrasi Terbuka dan Tertutup, Apa Maksudnya? Apa Juga Manfaat dan Bahaya (Efek Negatif) Kastrasi Pada Ternak?
Kastrasi atau yang lebih terkenal dan dikenal dengan istilah “pengebirian” yaitu salah satu aspek penting dalam tatalaksana pemeliharaan dan perawatan ternak potong. Kastrasi yaitu suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan dan betina sehingga ternak bersangkutan tidak bisa menghasilkan keeturunan. Kastrasi sanggup dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi maupun memasukan cairan tertentu kedalam organ badan tertentu.
Berdasarkan cara melaksanakan kastrasi dikenal dua bentuk, yaitu kastrasi terbuka dan kastrasi tertutup. Kastrasi terbuka atau tanpa melaksanakan pembedahan, biasanya dengan menggunakan alat menyerupai karet, elistatoring ataupun tangburdizo sedangkan kastrasi tertutup, yaitu melalui operasi atau pembedahan. Pada sapi, domba dan babi perlakuan kastrasi sanggup kuat terhadap pertumbuhan, koefesien konversi makanan, kualitas karkas (Turton, 1962), juga pada kecepatan metabolisme dan pertumbuhan tulang (Rice, 1957).
sumber gambar: www.google.com
Cara Melakukan Kastrasi Pada Ternak.
Kastrasi atau penggebirian yaitu salah satu aspek penting dalam tatalaksana ternak potong. Kastrasi yaitu suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan maupun betina sehingga ternak bersangkutan tidak bisa menghasilkan keturunan. Kastrasi sanggup dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi ataupun memasukan materi kimia ke dalam organ badan tertentu. Kastrasi tidak dilakukan oleh peternak Indonesia, Kastrasi lebih banyak dilakukan pada peternakan luar negeri.
Manfaat yang ditimbulkan ketika melaksanakan Kastrasi antara lain mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan, mendapatan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit acara geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging. Kastrasi terbagi menjadi dua, yaitu Kastrasi terbuka dan tertutup atau melalui pembedahan. Kastrasi tertutup biasanya dilakukan terhadap ternak yang memilki alat kelamin menggantung dan menjauh dari badan contohnya menyerupai pada ternak kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya melekat atau bersahabat dengan tubuhnya contohnya ternak babi.
Kastrasi tertutup menggunakan tang burdizzo dipakai untuk menjepit leher secrotum (saluran tes-tes) pada ternak domba yang sudah dewasa. Dengan tujuan untuk menghambat akses tes-tes dan balasannya fungsi tes-tes semakin usang semakin mengering cara ini tidak mengakibatkan luka dan pendarahan maka dari itu kastrasi ini disebut dengan metode tertutup. Kastrasi dengan tang burdizzo sanggup mengakibatkan kegagalan kalau cara penjepitannya kurang sempurna. Tujuan penjepitan diarahkan pada pada pemutusan relasi penyediaan darah darah ke tes-tes dan pemutusan akses mani dan tes-tes serta menjaga biar dalam proses degenerasi secrotum tidak terjadi pembusukan. Penjepitan dilakukan 2 kali : yang pertama dilakukan pada akses mani / leher secrotum yang kiri selama kurang dari 15 menit dan yang kedua pada akses secrotum / leher secrotum yang kanan dengan usang penjepitan selama 15 menit. Supaya tidak terjadi kerusakan pada secrotum maka penjepitan harus diberi jarak antara tes-tes sebelah kanan dan kirinya. Pelaksaan penjepitan biar miring, maksudnya biar masih ada akses / relasi pengaliran udara pada secrotum lewat kulit secrotum.
Praktek terbaik waktu pelaksanaan Kastrasi, pelaksanaan kastrasi ini dilakukan pada ternak yang berumur 2-4 bulan. Untuk melihat hsil tamat pelaksaan kastrasi, kita dapatmelihatnya pada bulan berikutnya. Bila secrotum yang dijepit itu tetep tumbuh besar maka kastrasi tersebut dikatakan gagal sedangkan apabila secrotum itu mengecil dan hilang sama sekali itu berarti kastrasi kita berhasil. Elastrator yaitu alat untuk merentangkan karet elastrator (berbentuk cincin / semacam gelang). Sehingga karet tersebut dengan gampang sanggup dipasang diatas penggalan secrotum, mengelilingi dan mengikat leher secrotum. Dengan cara ini akses tes-tes dan akses darah yang menuju kearah secrotum terputus.Cara kastrasi dengan karet ini paling gampang untuk dilakuan dan hasilnya sangat memuaskan. Bekas kastrasi ini halus dan rata pada dinding perut.
Kastrasi atau yang lebih terkenal dan dikenal dengan istilah “pengebirian” yaitu salah satu aspek penting dalam tatalaksana pemeliharaan dan perawatan ternak potong. Kastrasi yaitu suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan dan betina sehingga ternak bersangkutan tidak bisa menghasilkan keeturunan. Kastrasi sanggup dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi maupun memasukan cairan tertentu kedalam organ badan tertentu.
Manfaat yang ditimbulkan ketika melaksanakan Kastrasi antara lain mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan, mendapatan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit acara geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging. Kastrasi terbagi menjadi dua, yaitu Kastrasi terbuka dan tertutup atau melalui pembedahan. Kastrasi tertutup biasanya dilakukan terhadap ternak yang memilki alat kelamin menggantung dan menjauh dari badan contohnya menyerupai pada ternak kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya melekat atau bersahabat dengan tubuhnya contohnya ternak babi.Selain manfaat kastrasi ternyata ada juga imbas negatif dilakukannya kastrasi pada ternak, imbas pertama yaitu nanah kalau ketika melaksanakan kastrasi kurang tepat dan tidak menjaga higinitas alatnya. Efek yang kedua yaitu ternak yang dikastrasi tidak manis untuk dipelihara dalam jangka panjang sebab pertumbuhan lemaknya sangat cepat kalau dibandingkan dengan ternak yang tidak dikastrasi. Hal ini wajib dipertimbangkan sebab konsumen daging di negara kita sangat tidak menyukai daging yang banyak lemaknya apalagi kalau hingga marbling. Hal ini berbeda dengan customer daging di negara-negara maju yang malah menyukai daging yang sudah marbling perlemakannya.
Berdasarkan cara melaksanakan kastrasi dikenal dua bentuk, yaitu kastrasi terbuka dan kastrasi tertutup. Kastrasi terbuka atau tanpa melaksanakan pembedahan, biasanya dengan menggunakan alat menyerupai karet, elistatoring ataupun tangburdizo sedangkan kastrasi tertutup, yaitu melalui operasi atau pembedahan. Pada sapi, domba dan babi perlakuan kastrasi sanggup kuat terhadap pertumbuhan, koefesien konversi makanan, kualitas karkas (Turton, 1962), juga pada kecepatan metabolisme dan pertumbuhan tulang (Rice, 1957).
Cara Melakukan Kastrasi Pada Ternak (Sapi, Domba, Kambing) |
sumber gambar: www.google.com
Meski gosip animal welfare (kesejahteraan hewan) belakangan makin santer didengungkan, dan pendukungnya juga makin bertambah, beberapa negara pengekspor (produsen) sapi bakalan, menyerupai Australia, tetap melaksanakan kastrasi pada sapi-sapinya. ?Sekitar 85 ? 90 % sapi jantan asal Australia yang diekspor ke Indonesia dalam keadaan dikastrasi,? Kastrasi bukan atas undangan importir melainkan kebijakan kastrasi memang diberlakukan di sana. ? Pasar Indonesia bahu-membahu justru lebih menentukan sapi-sapi yang tidak dikastrasi,? Fakta di lapangan, penerapan kastrasi pada sapi domestik akan menimbulkan sapi digolongkan ke dalam ternak cacat. Akibatnya, harga ternak akan turun.Ada dua tujuan yang ingin dicapai ketika melaksanakan kastrasi, yaitu fungsi administrasi dan fungsi produksi. Pertama fungsi administrasi domba akan lebih jinak sehingga memudahkan dalam penggembalaannya. Kedua fungsi produksi domba yang telah dikastrasi hormon testoteronnya akan tersimpan. Hormon yang tersimpan menimbulkan peningkatan kualitas daging dari domba tersebut. Dalam melaksanakan kastrasi alat dan materi yang dipakai adalah, pisau scapel, gunting, tang burdizo dan elistatoring.
Cara Melakukan Kastrasi Pada Ternak.
Kastrasi atau penggebirian yaitu salah satu aspek penting dalam tatalaksana ternak potong. Kastrasi yaitu suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk menghilangkan fungsi dari alat reproduksi dengan jalan mematikan sel kelamin jantan maupun betina sehingga ternak bersangkutan tidak bisa menghasilkan keturunan. Kastrasi sanggup dilakukan dengan jalan mengikat, mengoperasi ataupun memasukan materi kimia ke dalam organ badan tertentu. Kastrasi tidak dilakukan oleh peternak Indonesia, Kastrasi lebih banyak dilakukan pada peternakan luar negeri.
Manfaat yang ditimbulkan ketika melaksanakan Kastrasi antara lain mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan, mendapatan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga memudahkan dalam menghandel ternak tersebut. Ternak yang jinak lebih cenderung sedikit acara geraknya sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging. Kastrasi terbagi menjadi dua, yaitu Kastrasi terbuka dan tertutup atau melalui pembedahan. Kastrasi tertutup biasanya dilakukan terhadap ternak yang memilki alat kelamin menggantung dan menjauh dari badan contohnya menyerupai pada ternak kambing dan sapi. Sedangkan Kastrasi terbuka umum dilakukan pada ternak yang kelaminnya melekat atau bersahabat dengan tubuhnya contohnya ternak babi.
Kastrasi tertutup menggunakan tang burdizzo dipakai untuk menjepit leher secrotum (saluran tes-tes) pada ternak domba yang sudah dewasa. Dengan tujuan untuk menghambat akses tes-tes dan balasannya fungsi tes-tes semakin usang semakin mengering cara ini tidak mengakibatkan luka dan pendarahan maka dari itu kastrasi ini disebut dengan metode tertutup. Kastrasi dengan tang burdizzo sanggup mengakibatkan kegagalan kalau cara penjepitannya kurang sempurna. Tujuan penjepitan diarahkan pada pada pemutusan relasi penyediaan darah darah ke tes-tes dan pemutusan akses mani dan tes-tes serta menjaga biar dalam proses degenerasi secrotum tidak terjadi pembusukan. Penjepitan dilakukan 2 kali : yang pertama dilakukan pada akses mani / leher secrotum yang kiri selama kurang dari 15 menit dan yang kedua pada akses secrotum / leher secrotum yang kanan dengan usang penjepitan selama 15 menit. Supaya tidak terjadi kerusakan pada secrotum maka penjepitan harus diberi jarak antara tes-tes sebelah kanan dan kirinya. Pelaksaan penjepitan biar miring, maksudnya biar masih ada akses / relasi pengaliran udara pada secrotum lewat kulit secrotum.
Praktek terbaik waktu pelaksanaan Kastrasi, pelaksanaan kastrasi ini dilakukan pada ternak yang berumur 2-4 bulan. Untuk melihat hsil tamat pelaksaan kastrasi, kita dapatmelihatnya pada bulan berikutnya. Bila secrotum yang dijepit itu tetep tumbuh besar maka kastrasi tersebut dikatakan gagal sedangkan apabila secrotum itu mengecil dan hilang sama sekali itu berarti kastrasi kita berhasil. Elastrator yaitu alat untuk merentangkan karet elastrator (berbentuk cincin / semacam gelang). Sehingga karet tersebut dengan gampang sanggup dipasang diatas penggalan secrotum, mengelilingi dan mengikat leher secrotum. Dengan cara ini akses tes-tes dan akses darah yang menuju kearah secrotum terputus.Cara kastrasi dengan karet ini paling gampang untuk dilakuan dan hasilnya sangat memuaskan. Bekas kastrasi ini halus dan rata pada dinding perut.
Teknik kastrasi bisa dilakukan dengan dua cara, metode terbuka atau tertutup. Metode terbuka yaitu dengan operasi membedah scrotum untuk mengangkat testis (organ penghasil sperma). Sedangkan metode tertutup dilakukan dengan jalan mengikat/memotong akses sperma, contohnya dengan Burdizzo (tang penjepit) atau dengan cincin elastrator (cincin karet). Terkait gosip animal welfare, penerapan kastrasi harus dilihat dari beberapa sudut pandang. Bila tindakan kastrasi dipandang sebagai upaya birth control atau perencanaan populasi, maka tindakan kastrasi akan membawa beberapa dampak positif, pertama mutu sapi bakalan sanggup terkontrol, sebab keturunan hanya diperoleh dari induk jantan yang berkualitas baik dan bukan sembarang pejantan. Kedua, populasi sapi benar-benar sanggup dikontrol dan diadaptasi dengan daya dukung alam terutama persediaan pangan untuk ternak itu sendiri, sehingga tidak terjadi ternak yang kelaparan. Dari sudut ekonomi, menghindarkan terjadinya over supply (suplai berlebih).Dalam kondisi atau suasana di kawasan pedesaan, pelaksanaan Kastrasi terkadang tidak mengikuti mekanisme atau sejalan dengan standar operasional kesehatan yang diinginkan. Misalnya, kalau tidak tersedia alat potong atau alat bedah, maka masyarakat menggunakan bambu yang diruncingkan untuk memudahkan petrnak melaksanakan pembedahan atau pemotongan. Kastrasi akan menguntungkan pada peternakan sistem ektensif atau ranch, dengan persediaan kuliner yang kurang baik.
Langkah-langkah Operasi Kastrasi Pada Hewan TernakDiolah dari aneka macam sumber
Hewan ternak dianastesi dengan terlebih dahulu menyuntikkan atropin sulfat secara subkutan sesuai dosisnya. Tunggu selama 10-15 menit untuk menunggu onset kerja obat tersebut. Apabila sudah ada pengaruhnya, binatang ternak akan tampak lebih hening dan mukosa ekspresi tampak mengering, kemudian suntikkan adonan xylazin dan ketamin secara intramuskuler sesuai dosis.
Setelah teranastesi, ternak disiapkan di atas meja operasi dengan posisi rebah dorsal dan untuk mempertahankan posisi tersebut keempat kakinya difiksasi pada meja operasi. Daerah operasi diolesi antiseptik secara sirkuler dari penggalan sentral ke perifer. Irisan pada kulit tepat di sebelah median diantara testis kanan dan kiri sepanjang 3-4 cm. Testis kanan dan kiri akan terpisahkan oleh irisan pada raphe scroti. Selanjutnya iris tunika vaginalis hingga testis kelihatan dan testis dikeluarkan. Ligasi funiculus spermaticus yang terdiri atas vas deferens, pembuluh darah dan syaraf ke arah distal. Kemudian potong hasil ligasi ke arah testis. Testis diangkat dan dikeluarkan. Lakukan hal yang sama pada testis satunya.
Tetesi Penstrep cair secukupnya dan ditutupi dengan jahitan sederhana menerus dengan benang catgut plain pada jaringan subkutan dan kulit dijahit dengan jahitan sederhana tunggal menggunakan benang katun dan kemudian olesi dengan Iodium tincture diikuti dengan salep bioplacenton.
0 Response to "Kastrasi Pada Ternak, Cara Dan Pengaruhnya"