Latest News

Kenali Islam Semoga Tidak Salah Menilainya

Apa itu Islam? Mohon jelaskan, apa itu islam? Kita muslim, namun banyak diantara kita yg mungkin tdk paham hakekat agamanya. Sebelumnya trima kasih..
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Jika kita perhatikan dalam kamus, arti kata islam tidak keluar dari makna inqiyad (tunduk) dan istislam (pasrah). (al-Mu’jam al-Wasith, 1/446).
Diantara penggunaan makna bahasa ini, Allah sebutkan dalam al-Quran saat menceritakan penyembelihan Ismail yang dilakukan Nabi Ibrahim,
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ . وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ . قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا
Ketika keduanya telah pasrah dan dia meletakkan pelipisnya. Kami panggil dia, ‘Hai Ibrahim, sungguh engkau telah membenarkan mimpi wahyu itu…(QS. as-Shaffat: 103)
Makna islam secara istilah tidak jauh dari makna bahasanya.
Imam Muhamad bin Sulaiman at-Tamimi mengatakan,
الإسلام هو الاستسلام لله بالتوحيد والانقياد له بالطاعة ، والبراءة من الشرك وأَهله
Islam yaitu pasrah kepada Allah dengan bertauhid, tunduk kepada-Nya dengan mentaati-Nya, dan berlepas diri dari semua kesyirikan dan pelakunya. (Tsalatsah al-Ushul, 1/189)
Mengapa harus berlepas diri dari syirik?
Jelas, alasannya yaitu tidak ada keuntungannya orang yang mengaku islam, namun dirinya masih berbuat kesyirikan atau kekufuran. Sementara keduanya yaitu lawan bagi anutan islam.

Nama dari al-Quran

Allah ta’ala sendiri memberi nama agama ini dengan islam. Allah berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diterima Allah, hanyalah islam. (QS. Ali Imran: 19)
Dalil wacana nama ini juga disebutkan dalam ayat yang lain.
Allah juga memberi nama pengikut islam dengan kaum muslimin. Allah berfirman,
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ
Dia (Allah) sekali-kali tidak mengakibatkan untuk kau dalam agama suatu kesempitan. Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah)telah menamai kau sekalian dengan kaum muslimin dari dahulu, dan (begitu pula) dalam al-Quran ini, biar Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan biar kau semua menjadi saksi atas segenap manusia.. (QS. al-Hajj: 78)

Di Balik Nama Islam

Semua aliran dan semua agama punya nama. Dan jikalau kita perhatikan, hampir semua nama agama dan aliran itu kembali kepada sosok tertentu atau kelompok tertentu. Seperti nasrani, diambil dari nama bangsa Nashara, Yahudi diambil dari nama kabilah Yahudza, Budha diambil dari kata Budhis, dst.
Berbeda dengan islam. Nama ini tidak dikembalikan pada nama sosok atau tokoh tertentu atau suku tertentu. Karena nama ini menunjukkan isi ajarannya. Karena itulah, dalam sejarah agama, tidak dikenal istilah penggerak islam, atau pendiri islam. Disamping ajarannya lebih menyeluruh, dapat diikuti semua kelompok masyarakat.
(al-Islam: Ushul wa Mabadi, 2/105).

Islam Ada Dua

Dengan melihat definisi islam, yang pada dasarnya yaitu pasrah dan tunduk pada semua hukum Allah, para ulama membagi islam menjadi dua,
Pertama, islam dalam arti umum
Yang dimaksud islam dalam arti umum yaitu semua anutan para nabi, yang pada dasarnya mentauhidkan Allah dan mengikuti hukum syariat yang berlaku saat itu.
Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,
الإسلام بالمعنى العام: هو التعبد لله بما شرع منذ أن أرسل الله الرسل إلى أن تقوم الساعة
Islam dalam arti umum yaitu menyembah Allah sesuai dengan syariat yang Dia turunkan, semenjak Allah mengutus para rasul, hingga kiamat. (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
Berdasarkan pengertian ini, berarti agama seluruh Nabi dan Rasul beserta pengikutnya yaitu islam. Meskipun rincian hukum syariat antara satu dengan lainnya berbeda.
Diantara dalil mengenai islam dalam makna umum, dalam al-Quran, Allah menyebut Ibrahim dan anak keturunannya, orang-orang islam.
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah menentukan agama ini bagimu, maka janganlah kau mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. al-Baqarah: 132).
Allah juga mengingkari klaim sebagian orang bahwa Ibrahim penganut yahudi dan nasrani,
أَمْ تَقُولُونَ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطَ كَانُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ
Kalian (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) menyampaikan bahwa Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, yaitu penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kau lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” (QS. al-Baqarah: 140).
Kedua, islam dalam arti khusus
Islam dalam arti khusus yaitu anutan yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syariat dia menghapus syariat sebelumnya yang bertentangan dengannya .
Imam Ibnu Utsaimin menyebutkan,
والإسلام بالمعنى الخاص بعد بعثة النبي صلى الله عليه وسلم يختص بما بعث به محمد صلى الله عليه وسلم لأن ما بعث به النبي صلى الله عليه وسلم نسخ جميع الأديان السابقة فصار من أتبعه مسلماً ومن خالفه ليس بمسلم
Islam dengan makna khusus yaitu islam sesudah diutusnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Khusus dengan anutan yang dibawa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena Syariat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghapus semua agama sebelumnya. Sehingga pengikutnya yaitu orang islam, sementara yang menyimpang dari anutan beliau, bukan orang islam. (Syarh Ushul at-Tsalatsah, hlm. 20)
Pengikut para nabi terdahulu, mereka muslim saat syariat nabi mereka masih berlaku. Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, syariat mereka tidak berlaku, sehingga mereka dapat disebut muslim jikalau mengikuti syariat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagai permisalan, saat ada orang nasrani yang mengikuti anutan Isa lahir batin. Dia akad dengan anutan paling otentik yang disampaikan Isa, kecuali satu masalah, yaitu saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus, dia tidak mau mengikuti beliau, maka orang ini bukan muslim.
Andai orang ini hidup di zaman Isa, dia dapat jadi seorang muslim.
Demikian,
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Read more https://konsultasisyariah.com/24235-apa-itu-islam.html

0 Response to "Kenali Islam Semoga Tidak Salah Menilainya"

Total Pageviews