Latest News

Kenali 3 Fase Penyakit Demam Berdarah

 Nyamuk Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah ini mempunyai kemampuan terbang  Kenali 3 Fase Penyakit Demam Berdarah
3 fase demam berdarah
Nyamuk Aedes aegypti yang membawa penyakit demam berdarah ini mempunyai kemampuan terbang sejauh 100 meter sehingga proses penularannya berlangsung sangat cepat. Di ekspresi dominan pancaroba ini, nyamuk penyebab demam berdarah ini justru berkembangbiak dengan sangat cepat, kita sudah ketahui bersama bahwa siklus perkembangan nyamuk demam berdarah inipun terjadi di lingkungan sekitar kita. 

Kemudian bagaimana langkah kita untuk mencegah atau paling tidak meminimimalisir pertumbuhan para nyamuk-nyamuk badung ini? inilah yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Dibutuhkan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan sekitar kita, membersihkan setiap genangan-genangan air yang menjadi daerah favorit nyamuk untuk bertelur dan berkembangbiak, menutup daerah penampungan air, dan mengurasnya dengan memastikan tidak ada lagi telur atau jentik-jentik nyamuk yang tersisa.

Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk demam berdarah beserta tanda-tanda penyakitnya, kita pun harus mengetahui beberapa fase demam berdarah yang terjadi pada seseorang yang menderita penyakit demam berdarah ini. Adapun beberapa fase demam berdarah yakni sebagai berikut :

1. Fase demam

Gejala yang paling khas ketika terkena demam berdarah yakni demam tinggi. Karena itulah fase awal demam berdarah disebut dengan fase demam. Pada fase ini, penderita akan mengalami demam secara tiba-tiba hingga mencapai 40 derajat celcius selama 2 hingga 7 hari.

Munculnya demam tinggi pada kasus demam berdarah sering kali disertai dengan muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, jikalau demam berlangsung selama lebih dari 10 hari, maka kemungkinan demam tersebut bukanlah tanda-tanda demam berdarah.

Pada beberapa kasus lainnya ditemukan tanda-tanda berupa nyeri dan nanah tenggorokan, sakit di sekitar bola mata, anoreksia, mual dan muntah. Gejala-gejala inilah yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit yang mengarahkan dokter pada diagnosis demam berdarah.

Gejala-gejala demam berdarah yang dirasakan menciptakan penderita menjadi sulit untuk menjalani kegiatan sehari-hari, contohnya menjadi tidak bisa untuk pergi ke sekolah, melaksanakan pekerjaan kantor, dan kegiatan rutin lainnya.

Untuk mencegah hal negatif lainnya, penderita demam berdarah dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih untuk membantu menurunkan suhu badan dan mencegah terjadinya dehidrasi. Pasien juga harus terus dipantau lantaran hal ini rentan untuk memasuki fase kritis.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, pasien demam berdarah akan mengalami fase kritis. Nah, fase ini biasanya menjadi ‘pengecoh’ lantaran penderita merasa sembuh dan sanggup melaksanakan kegiatan kembali. Pasalnya, fase kritis ini ditandai dengan penurunan suhu badan hingga 37 derajat celcius ke suhu normal.

Padahal, jikalau fase ini terabaikan dan tidak segera mendapat pengobatan, trombosit pasien akan terus menurun secara drastis dan sanggup mengakibatkan perdarahan yang sering tidak disadari. Oleh alasannya itu, pasien harus cepat ditangani oleh tim medis lantaran fase kritis ini berlangsung tidak lebih dari 24-38 jam.

Selama masa transisi dari fase demam ke fase kritis, pasien memasuki risiko tertinggi untuk mengalami kebocoran pembuluh darah. Indikasi dini kebocoran pembuluh darah tersebut sanggup dilihat ketika penderita demam berdarah mengalami muntah secara terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut yang tak tertahankan.

3. Fase penyembuhan

Bila pasien demam berdarah berhasil melewati fase kritisnya, penderita demam berdarah akan kembali mencicipi demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Pasalnya, kondisi ini merupakan fase penyembuhan dimana trombosit akan perlahan naik dan normal kembali. Penderita akan mengalami pengembalian cairan badan secara perlahan pada 48-72 jam setelahnya.

Mulai memasuki fase penyembuhan, kesehatan pasien demam berdarah akan berangsur-angsur membaik yang ditandai dengan peningkatan nafsu makan, penurunan tanda-tanda nyeri perut, dan fungsi diuretik yang membaik. Jumlah sel darah putih pasien akan kembali normal yang kemudian diikuti dengan pemulihan jumlah trombosit.

Kunci utama untuk menurunkan kemungkinan komplikasi atau selesai hayat pada penderita demam berdarah yakni dengan memperlihatkan asupan yang sanggup menaikkan jumlah trombosit pada ketika memasuki fase kritis. Bagaimana caranya? Salah satunya yakni dengan mengonsumsi jambu biji.

Jambu biji mengandung trombinol yang bisa merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga sanggup menghasilkan keping darah yang lebih banyak memicu pembentukan platelet atau trombosit darah baru. Karena pasien demam berdarah memerlukan asupan yang gampang dicerna, maka sebaiknya jambu biji diolah dulu menjadi jus. Kandungan air pada jus juga baik untuk mencegah kehilangan cairan tubuh sehingga sanggup mempercepat penyembuhan demam berdarah.

Itulah beberapa fase demam berdarah yang harus kita kenali. Semoga kita menjadi lebih waspada dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari bahaya demam berdarah.

Source :https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/demam-berdarah-dengue-dbd/fase-demam-berdarah/

0 Response to "Kenali 3 Fase Penyakit Demam Berdarah"

Total Pageviews