Latest News

Schizophrenia Yaitu ? Apakah Membahayakan Untuk Orang Lain ?

Masih ingat dengan masalah Brigadir Petrus Bakus, seorang anggota Satuan Intelkam Polres Malawi, yang menembak kedua anak yang masih balita? Yang membingungkan lagi, laki-laki ini sama sekali tidak meratapi perbuatannya dan merasa sadar melaksanakan hal ini. Setelah diselediki, ternyata berdasarkan kesaksian sang istri, Brigadir Petrus Bakus sudah usang mengidap Schizophrenia. Apakah artinya ia gila?

gambar ilustrasi penderita schizophrenia


Schizophrenia adalah gangguan mental yang besar lengan berkuasa pada cara seseorang berpikir, mencicipi dan bersikap. Biasanya pasien akan sering berhalusinasi, ilusi dan pikirannya kacau lantaran tidak bisa membedakan dunia kasatmata dan imajiner. Dalam hal ini penderita bisa dikatakan tidak terhubung dengan dunia nyata. Kalau tidak diawasi dan dirawat dengan cara yang benar akan membahayakan orang di sekitarnya.

Gejala Schizophrenia Menurut Para Ahli

Gejala Schizophrenia ada beberapa macam yang mencakup kemampuan berpikir (koognisi), sikap atau emosi. Gejala dan tanda-tandanya pun bervariasi, namun umumnya mencakup delusi, halusinasi atau bicara yang tidak beraturan. Dalam ulasan Mayo Clinic, Gejala Schizophrenia adalah sebagai berikut:

Delusi

Delusi ini berupa mempercayai sesuatu tidak berdasarkan kenyataan. Ia berpikir dilukai atau dilecehkan seseorang, padahal kenyataanya orang disekitar sangat mencintainya. Umumnya mereka tidak bisa menceritakan delusinya pada orang lain lantaran sangat mempercayai apa yang ia delusikan dan ini sulit dipahami orang lain.

Halusinasi

Orang yang berhalusinasi seringkali mendengar atau melihat hal-hal yang tidak nyata. Bagi penderita schizophrenia, hal ini akan berefek pada kehidupan sehari-hari. Ada banyak sekali halusinasi,namun yang paling umum dialami yaitu mendengarkan hal-hal absurd.

Berbicara Tidak Teratur

Pikiran yang kacau alhasil menciptakan penderita schizophrenia sering menceracau tidak jelas. Komunikasi dua arah bekerjsama bisa, hanya saja pertanyaan dan jawabannya sering kali tidak berafiliasi sama sekali. Bahkan mereka berbicara dengan kata-kata yang sulit dimengerti. Para hebat sering kali menyebutnya dengan word salad.

Berperilaku Aneh

Biasanya penderita akan bertingkah absurd ibarat melaksanakan verbal konyol  ibarat bawah umur dan gejolak yang tak pasti. Perilaku mereka sulit sekali berfokus pada tujuan tertentu, sehingga tidak bisa melaksanakan kiprah dengan baik. Mereka umumnya tidak bisa mengikuti instruksi, postur badan tampak aneh, kurang bisa merespon atau  mereka bergerak tak terkendali.

Gejala Negatif Lainnya

Penderita akan mempunyai sikap jelek yang bagi orang biasa ini yaitu hal yang melawan norma. Misalnya menjadi anti-sosial, bicara tanpa ekspresi, tidak tertarik melaksanakan aktivitas sehari-hari dan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka biasanya tidak bisa menikmati hal-hal menyenangkan.
Walau begitu, tanda-tanda setiap orang juga bervariasi dan berubah. Ada yang lebih jelek dan mengalami remisi. Sayangnya tanda-tanda penyakit ini lebih banyaknya menetap.
Selain itu, tanda-tanda bagi perempuan dan laki-laki mempunyai fase yang berbeda. Gejela pada perempuan untuk Schizophrenia Adalah dimulai dari umur 20 an akhir, dan untuk laki-laki di awal umur 20-an. Anak-anak juga bisa mengalami hal ini dan ini sudah biasa. Justru orang remaja yang berusia 45 tahun jarang mengalami penyakit tersebut.

Gejala Schizophrenia Pada Remaja

Gejala Schizophrenia pada remaja kurang lebih sama dengan yang terjadi pada orang dewasa, hanya saja mereka lebih sulit terdeteksi. Ini bisa jadi lantaran tanda-tanda awal yang mereka alami dianggap biasa saja lantaran remaja masih mencari jati diri.
Namun demikian, remaja yang mengalami Schizophrenia akan mengalami tanda-tanda berikut:
  • ·         Menarik diri dari kehidupan sosial baik lingkungan keluarga dan teman
  • ·         Prestasi terus menurun di sekolah
  • ·         Sulit tidur
  • ·         Mudah depresi dan tersinggung
  • ·         Tidak mempunyai motivasi

Nah, jikalau dihubungkan dengan tanda-tanda pada orang dewasa, tanda-tanda Schizophrenia pada remaja ada perbedaan. Mereka lebih sedikit berdelusi dan cenderung mempunyai halusinasi visual.

Kapan Saat yang Tepat Mengunjungi Dokter?

Seseorang yang menderita Schizophrenia sering tidak memperdulikan kondisi kesehatan mentalnya. Sebab itu, keluarga dan sahabat terdekatlah yang harus mengambil tanggung jawab soal hal ini.
Bila Anda melihat tanda-tanda Schizophrenia pada orang terdekat, cobalah untukberbicara dengannya meskipun Anda  tidak bisa mencari pertolongan profesional. Anda bisa membantunya untuk mencarikan dokter khusus yang bisa mendiagnosa dan membantu menangani penderita.
Apa bila orang terdekat Anda membahayakan orang lain dan diri sendiri,coba segera hubungi petugas kesehatan mental terdekat untuk membantu memperlihatkan pertolongan pertama. Biasanya tanda-tanda kritis penderita seorang Schizophrenia antara lain tidak bisa lagi melaksanakan aktivitas dasar yang diharapkan ibarat menggunakan pakaian dan  menyiapkan masakan sendiri. Kecenderungan untuk melaksanakan bunuh diri juga menjadi tanda-tanda krusial yang harus Anda perhatikan.

Apa Penyebab Schizophrenia?

Belum diketahui penyebab niscaya penyakit ini. Namun sebagian besar para hebat menyampaikan penyebab Schizophrenia adalah kombinasi genetik, reaksi otak danjuga lingkungan. Gangguan otak ibarat neurotransmitters glutamat dan dopamin  juga menadi faktor utama seseorang menderita Schizophrenia. Sementara itu, dilansir dari Mayo Clinic menyampaikan bahwa para peneliti masih ragu soal signifikansi perubahan ini. Mereka mengindikasikan Schizophrenia sebagai penyakit otak.

Apa Faktor Resiko Penderita Schizophrenia?

  • ·         Keluarga mempunyai riwayat Schizophrenia
  • ·         Memiliki peyakit autoimmune
  • ·         Usia yang lebih tua
  • ·         Komplikasi kehamilan dan kelahiran contohnya malnutrisi, virus dan tercemar racun dan besar lengan berkuasa pada perkembangan otak
  • ·         Komplikasi Akibat Schizophrenia
  • ·         Kecenderungan melaksanakan bunuh diri
  • ·         Menyakiti diri sendiri
  • ·         Menderita OCD (Obsessive-Compulsive Disorders) atau Aniety dissorder
  • ·         Depresi
  • ·         Pecandu alkohol atau obat-obatan
  • ·         Sulit meng-handle pekerjaan
  • ·         Terisolasi dari kehidupan sosial
  • ·         Masalah kesehatan
  • ·         Perilaku agresif
  • ·         Diagnosa Schizophrenia

Diagnosa Schizophrenia tidak didasarkan pada apa yang terkandung di dalam badan ibarat efek obat, bahankimiadan lain sebagainya. Petugas kesehatan umumnya akan melaksanakan serangkaian tes dan pengamatan sebagai berikut ini:

Tes Fisik

Tes ini dilakukan untuk mencari apakah  gangguan psikologis juga disebabkan oleh riwayat kesehatan.

Screening

Screening ini bisa berupa serangkaian tes contohnya tes kandungan obat dan alkohol. Dokter juga akan meminta penderita mengikuti serangkaian tes contohnya MRI atau CT scan.

Evaluasi Psychiatric

Pada tahap ini pasien akan dianalisa kondisi mentalnya dengan pengamatan mulai dari penampilan, sikap dan lainnya. Dokter akan menanyakan tetang  gagasan, mood, delusi, halusinasi, pemakaian obat-obatan dan kecenderungan untuk bunuh diri atau menyakiti orang lain maupun diri sendiri.

Diagnosa Pengkriteriaan Schizophrenia

Dokter akan akan menggunakan beberapa kriteria dalam tes Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Schizophrenia membutuhkan terapi jangka panjang meskipun gejalanya menghilang. Umumnya dokter akan menyarankan terapi obat dan terapi psikologis. Dalam beberapa kasus, pasien akan disarankan mendapat perawatan di rumah sakit apa bila kondisinya memburuk dan membahayakan orang lain. Dalam hal ini, pasien akan dirawat oleh pekerja sosial, pakar psikologis, perawat dan juga lainnya.

Pengobatan

Proses pengobatan Schizophrenia umumnya menggunakan obat antipsikotik. Obat ini mempunyai kegunaan untuk mengontrol gejala. Obat ini bekerja pada neotransmitter dopamine. Tujuannya yaitu menurunkan tanda-tanda dengan takaran serendah mungkin. Pakar psikologis mungkin saja akan mencoba obat yang lain dengan takaran yang berbeda. Obat lain yang bisa membantu meringankan penyakit Schizophrenia adalah antidepressants atau obat anti-anxiety drugs. Namun demikian, diharapkan beberapa ahad untuk melihat perkembangan penyakit.
Sayangnya, pengobatan terhadap Schizophrenia menjadikan imbas samping  serius. Hal ini tentu akan besar lengan berkuasa pada pemilihan obat. Untuk  itu banyak yang diberikan injeksi ketimbang pil lantaran pasien yang sulit diajak kerjasama.
Baru-baru ini ada obat generasi kedua yang tidak terlalu memperlihatkan imbas samping yang lebih rendah dari pada antipsikotik.Obat-obat tersebut meliputi:
  • ·         Ziprasidone (Geodon)
  • ·         Risperidone (Risperdal)
  • ·         Quetiapine (Seroquel)
  • ·         Paliperidone (Invega)
  • ·         Olanzapine (Zyprexa)
  • ·         Lurasidone (Latuda)
  • ·         Lloperidone (Fanapt)
  • ·         Clozaine (Clozaril)
  • ·         Cariprazine) (Vraylar)
  • ·         Brexpiprazole (Rexulti)
  • ·         Asenapine (Saphris)
  • ·         Aripiprazole (Abilify)

Generasi Pertama Antipsikotik
Generasi pertama antipsikotik memiliki  imbas samping panjang, khususnya gangguan gerakan atau (tardive dyskinesia). Generasi pertama antipsikotik antara lain:
·         Chlorpromazine
·         Fluphenazine
·         Haloperidol
·         Perphenazine
Generasi pertama antipsikotik cenderung lebih murah dari pada generasi ke-dua. Terutama yang berlabel generik.

Terapi Lain yang Dibutuhkan

Intervensi Psikososial

Terapi Individual biasanya berisi ihwal bagaimana seorang pasien bisa berpikir normal. Serta mengajari pasien untuk berguru mengelola stress biar bisa meringankan penderitaan.

Latihan Bersosialisasi

Penderita Schizophrenia umumnya sangat sulit bersosialisasi. Untuk itu, doktor akan melaksanakan terapi sosialisasi biar bisa berkomunikasi dengan orang lain dan bisa beraktifitas dengan normal.

Terapi Keluarga

Terapi ini berisi derma dan pendidikan kepada keluarga terkait penyakit Schizophrenia. Ini bertujuan biar keluarga juga turut berpartisipasi membantu penyembuhan pasien.

Pelatihan Kejuruhan

Terapi ini bertujuan untuk memperlihatkan skil pada pasien biar bisa menghadapi tantangan hidup sehabis dinyatakan bisa kembali kekehidupan masyarakat. Pelatihan ini berisi ihwal skil yang diharapkan dalam dunia kerja.

Apa Itu Paranoid Schizophrenia?

Ini merupakan salah satu tipe Schizophrenia yang diikuti dengan paranoia. Umumnya penderita akan selalu menaruh rasa curiga pada orang lain, sehingga akan mengganggu pekerjaan, pertemanan dan relasi seseorang. Meskipun penyakit ini disebut sebagai gangguan mental jangka panjang, namun pasien masih bisa meminum obat pendamping terapi.

Gejala Paranoid

Dilansir dari situs Webmd, ilusi dianggap sebagai hal yang kasatmata oleh penderita meskipun tidak pernah ada bukti kuat. Seseorang yang mempunyai tanda-tanda paranoid contohnya akan mengalami pikiran ibarat ini:
  • Pasien merasa rekan kerja berusaha menyakitinya contohnya dengan menaruh racun di makanan.
  • ·         Merasa diselingkuhi pasangan
  • ·         Merasa dimata-matai pemerintah
  • ·         Merasa orang-orang disekitarnya sedang berencana menyakitinya

Karena itulah seseorang yang mengalami paranoid akan mengalami banyak duduk kasus baik dalam relasi suami istri atau lingkungan sosial. Untuk itu, penderita lebih ingin sendiri. Dalam beberapa masalah yang lebih buruk,  ilusi paranoid ini akan menciptakan pasien murka dan merasa terancam, sehingga ia cenderung menyakiti orang lain untuk melindungi diri, dan biasanya aksi ini lebihsering terjadi di rumah atau orang-orang terdekat, ibarat yang dialami oleh penembakan dua balita oleh anggota polisi kemarin.

Pengobatan Paranoid Schizophrenia

Doktor akan meresepkan obat antipsikotik untuk mengurangi delusi. Bentuknya bermacam-macam,mulai dari cair, pil atau injeksi. Namun, obat ini gres terlihat efeknya sehabis beberapa minggu, namun pasien akan merasa sedikit lebih tenang.
Akan tetapi, meskipun pasien terlihat lebih baik, sebaiknya obat terus diminum. Jika tidak, ilusi akan tiba lagi.
Hindari konsumsi marijuana, cocain, nicotne atau stimulan yang lainnya lantaran serangkaian obat ini menciptakan paranoia semakin buruk.

Apa yang Harus Kita Lakukan Bila Anggota Keluarga Terkena Schizophrenia?

Memberikan derma orang terdekat yang menderita Schizophrenia artinya harus membantunya mendapat pengobatan medis dan psikologis. Berikut yaitu beberapa hal yang bisa dilakukan:

Cari Pengetahuan Tentang Schizophrenia

Schizophrenia merupakan gangguan mental yang sulit dimengerti. Jadi, cobalah untuk berguru ihwal penyakit mental ini sebanyak mungkin. Sebanyak apa pun yang Anda bisa. Karena, semakin banyak pengetahuan yang Anda dapatkan, akan lebih gampang membantu pasien untuk kembali ke kehidupan normal. Dukunglah anggota keluarga yang menderita Schizophrenia lantaran ini akan membantunya berkomitmen menjalani terapi.

Punya Tujuan

Dokter akan membuatkan planning yang berisi ihwal sasaran yang harus dicapai oleh pasien. Tugas Anda selanjutnya yaitu mengingatkan pasangan biar selalu disiplin mengejar sasaran supaya bisa kembali menjalani kehidupan dengan normal. Dorong orang terkasih menjalani treatment supaya tanda-tanda semakin turun.

Selalu Cari Tahu ihwal Perkembangan Penyakit Sedetail Mungkin

Usahakan temani anggota keluarga ketika pergi ke terapis. Tanyakan detail perkembangan Schizophrenia sedetail mungkin. Kalau bisa, catat setiap saran yang diberikan oleh dokter. Beberapa perkembangan ibarat ini umumnya akan disampaikan oleh dokter Anda:
  • ·         Perkembangan  Schizophreniayang dialami oleh orang terdekat Anda.
  • ·         Kondisi medis
  • ·         Sumber stress lain yang menciptakan kondisi pasien semakin buruk
  • ·         Prosedur pengobatan contohnya herbal, vitamin, aksesori dan lain sebagainya.

Bergabung Komunitas

Ajak anggota keluarga dan sahabat penderita  Schizophrenia bergabung dalam grup. Pastikan ia ikut dalam banyak sekali pertemuan biar ia bisa saling mengembangkan pengalaman dan tidak merasa sendiri.

Hindari Stress

Cara menghindari stres bisabermacam-macam, contohnya mengajak pasian berlatih Yoga, meditasi, tai chi dan lainnya. Ajak orang terdekat Anda yang menderita Schizophrenia untuk melakukannya secara teratur.

Tahu Cara Merespon

Ketika seseorang yang mengidap Schizophrenia tengahberhalusinasi atau  berdelus, katakan padanya bahwa Anda juga melihat sesuatu dengan cara Anda sendiri. Hormatilah apa yang ia ceritakan dan berbuat baik padanya, bertindak suportif dan memamnggil dokter bila perlu.
Jika ia berhalusinasi lagi, tetap hening dan panggil petugas terdekat. Katakan bahwa ia sedang mengidap Schizophrenia. Jangan pernah mencoba berargumen, membentak, mengkritik, mengancam, menghalangi pintu, menyentuh atau bangun di dekatnya. Hindari juga kontak mata yang membuatnya merasa terancam.

Siap Merespon

Jika penderita Schizophrenia sedang mengalami psikotik (halusinasi dan delusi) hubungi orang-orang yang bisa menanganinya secara langsung. Bila ada orang lain di sekitas Anda yang mau membantu. Minta mereka temani  penderita sambil menunggu dokter datang.
Jika penderita mencoba untuk bunuh diri, jangan biarkan ia sendiri. Katakan pada beberapa orang yang menangani pasien bahwa ia mengidap Schizophrenia.

Tahu Tanda-tanda Bunuh Diri

Jangan khawatir, kebanyakan penderita Schizophrenia tidak berbahaya. Mereka cenderung menyakiti diri sendiri. Berhati-hatilah bila orangterdekat Anda yang menderita Schizophrenia sering menulis puisi dan catatan. Amati apakah mereka cenderung menuliskan kalimat yang mengindikasikan ke bunuh diri.

Tetaplah Bersamanya

Jika penderita Schizophrenia merasa sendiri, kecenderungannya untuk melaksanakan bunuh diri juga tinggi. Cobalah untuk selalu menemani penderita biar tidak kesepian.

Pahami Diri Anda Sendiri


Sangat normal bila kita merasa sedih, terpukul, murka dan lainnya ketika mengetahui orang tederkat terkena penyakit  Schizophrenia. Cobalah untuk mencari orang yang bisa membantu meringankan beban Anda, setidaknya mendengarkan keluh kesah yang Anda miliki.

0 Response to "Schizophrenia Yaitu ? Apakah Membahayakan Untuk Orang Lain ?"

Total Pageviews