Kandungan Kimia Daun Katuk dan Penggunaannya Dalam Industri Peternakan
Ternyata sehabis dilakukan aneka macam penelitian terhadap tumbuhan katuk ini, terdapat manfaat lain yang tidak kalah pentingnya dalam industri peternakan. Apa saja manfaat daun katuk dalam bidang peternakan?
Sebelumnya perlu juga untuk diketahui apa saja Komposisi Gizi Daun Katuk dan zat kimia apa saja yang terdpat dalam daun ini sehingga bisa bermanfaat untuk meningkatkan produksi ternak.
Daun katuk kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk ?-carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya.
Daun katuk renta terkandung air 10,8%, lemak 20,8%, protein kasar, 15.0%, serat bergairah 31,2%, bubuk 12,7%, dan BETN 10.2%.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam tepung daun katuk mengandung air 12%, bubuk 8,91%, lemak 26,32%, protein 23,13%, karbohidrat 29,64%, ?-carotene (mg/100 g) 165,05 dan energi (kal) 134,10.
Daun Katuk sebagai Antikuman Untuk Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh Ternak
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa daun katuk juga mempunyai sifat antikuman dan antiprotozoa.
Daun katuk diekstrak dengan air panas bisa menurunkan jumlah Salmonella sp., Escherichia coli dan Streptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus sp. pada kotoran ayam broiler. Bahkan pada level proteksi 1,5 g/l air ekstrak tersebut bisa meningkatkan jumlah Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis. Lactobacillus sp merupakan salah satu mikrobia efektif, yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan baik pada manusia, binatang ternak maupun tumbuhan.
Kotoran binatang ternak yang banyak mengandung Lactobacillus sp. ini merupakan materi pupuk organik yang sangat baik serta sanggup memperbaiki struktur tanah. Mereka juga sanggup memperbaiki produktivitas tanaman. Selain itu, mereka mempunyai peranan penting dalam menurunkan logam berat pada suatu bahan.
Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum juga menurunkan jumlah Salmonella sp dan Escherichia coli pada daging ayam broiler. Penurunan Salmonella sp. baik pada daging dan kotoran binatang ternak merupakan indikasi bahwa tingkat kontaminasi produk olahan binatang ternak sanggup ditekan dengan proteksi ekstrak daun katuk. Dengan demikian, kemungkinan konsumen terkena penyakit akhir mengkonsumsi daging menjadi berkurang. Pemberian ekstrak daun katuk pada ayam petelur juga bisa menekan jumlah Salmonella sp., Staphylococcus sp., Escherichia coli pada kotoran ayam petelur.
Manfaat Daun Katuk Pelancar Air Susu Pada Induk Ternak Yang Sedang Menyusui
Dari pengalaman empirik, daun katuk mempunyai khasiat memperlancar produksi susu pada hewan. Injeksikan ekstrak daun katuk kepada kelinci terbukti meningkatkan produksi air susu. Injeksi ekstrak daun katuk juga bisa meningkatkan produksi air susu pada kambing perah sebesar 20%. Injeksi ekstrak ini tidak mengubah kadar lemak, protein dan materi kering tanpa lemak air susu kambing. Pada acara metabolisme glukosa terjadi peningkatan sebesar lebih dari 50% yang berarti kelenjar ambing bekerja lebih ekstra untuk mensintesis air susu.
Oleh lantaran daun katuk kaya akan Beta-carotene, maka konsumsi daun katuk dalam jumlah tertentu diduga akan meningkatkan kadar vitamin A dalam susu. Selain itu sanggup memperkaya kadar vitamin C dan mineral terutama zat besi.
Daun Katuk sebagai Antilemak, Menurunkan Akumulasi Lemak Pada Daging Ternak
Pemberian tepung daun sebanyak 30 g/kg ransum menawarkan akumulasi lemak yang terendah. Turunnya akumulasi lemak oleh katuk diduga disebabkan oleh zat aktif yang ada dalam daun katuk. Daun katuk mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Telah diketahui bahwa ketiga zat tersebut mempunyai khasiat untuk menurunkan akumulasi lemak. Pada daging binatang ternak
Diperoleh hasil bahwa pada ayam broiler proteksi ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 28 hari menawarkan akumulasi lemak yang paling rendah. Sementara Gusmawati (2000) memperlihatkan bahwa proteksi ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 ahad sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan meningkatkan laba peternak.
Daun Katuk Berpengaruh Pada Peningkatan Performans Ayam Pedaging
Ternyata proteksi ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat tubuh dan menurunkan konversi pakan pada binatang ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat tubuh sanggup dijelaskan oleh lantaran diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas. Namun demikian, pada level proteksi tertentu konsumsi pakan binatang ternak masih cenderung turun.
Pada penelitian selanjutnya ekstrak daun katuk ditambahkan ke dalam pakan binatang ternak komersial sebanyak 18 g/kg pakan. Pemberian ekstrak daun katuk yang disuplementasi ke dalam pakan ayam broiler sebesar 18 g/kg pakan menawarkan pertambahan berat tubuh optimal dengan konversi pakan terendah. Namun, proteksi ekstrak tersebut menurunkan konsumsi pakan binatang ternak. Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 ahad dari umur 28-42 hari cenderung meningkatkan pertambahan berat tubuh ayam broiler dan menurunkan konversi pakan atau meningkatkan efisiensi penggunaan pakan serta menawarkan laba yang lebih besar sebanyak RP 278,-/ekor.
Ternyata proteksi ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat tubuh dan menurunkan konversi pakan pada binatang ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat tubuh sanggup dijelaskan oleh lantaran diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas. Namun demikian, pada level proteksi tertentu konsumsi pakan binatang ternak masih cenderung turun.Salah satu flora obat yang berpotensi besar namun belum banyak dilirik dan dikembangkan sebagai komoditas unggulan ialah daun katuk (Sauropus androgynus). Selama ini daun katuk lebih banyak dikenal dikalangan kaum ibu dan wanita sebagai sayuran yang ampuh untuk melancarkan asi pada ibu-ibu yang menyusui.
Ternyata sehabis dilakukan aneka macam penelitian terhadap tumbuhan katuk ini, terdapat manfaat lain yang tidak kalah pentingnya dalam industri peternakan. Apa saja manfaat daun katuk dalam bidang peternakan?
Sebelumnya perlu juga untuk diketahui apa saja Komposisi Gizi Daun Katuk dan zat kimia apa saja yang terdpat dalam daun ini sehingga bisa bermanfaat untuk meningkatkan produksi ternak.
Daun katuk kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk ?-carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya.
Daun katuk renta terkandung air 10,8%, lemak 20,8%, protein kasar, 15.0%, serat bergairah 31,2%, bubuk 12,7%, dan BETN 10.2%.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam tepung daun katuk mengandung air 12%, bubuk 8,91%, lemak 26,32%, protein 23,13%, karbohidrat 29,64%, ?-carotene (mg/100 g) 165,05 dan energi (kal) 134,10.
Daun Katuk sebagai Antikuman Untuk Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh Ternak
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa daun katuk juga mempunyai sifat antikuman dan antiprotozoa.
Daun katuk diekstrak dengan air panas bisa menurunkan jumlah Salmonella sp., Escherichia coli dan Streptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus sp. pada kotoran ayam broiler. Bahkan pada level proteksi 1,5 g/l air ekstrak tersebut bisa meningkatkan jumlah Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis. Lactobacillus sp merupakan salah satu mikrobia efektif, yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan baik pada manusia, binatang ternak maupun tumbuhan.
Kotoran binatang ternak yang banyak mengandung Lactobacillus sp. ini merupakan materi pupuk organik yang sangat baik serta sanggup memperbaiki struktur tanah. Mereka juga sanggup memperbaiki produktivitas tanaman. Selain itu, mereka mempunyai peranan penting dalam menurunkan logam berat pada suatu bahan.
Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum juga menurunkan jumlah Salmonella sp dan Escherichia coli pada daging ayam broiler. Penurunan Salmonella sp. baik pada daging dan kotoran binatang ternak merupakan indikasi bahwa tingkat kontaminasi produk olahan binatang ternak sanggup ditekan dengan proteksi ekstrak daun katuk. Dengan demikian, kemungkinan konsumen terkena penyakit akhir mengkonsumsi daging menjadi berkurang. Pemberian ekstrak daun katuk pada ayam petelur juga bisa menekan jumlah Salmonella sp., Staphylococcus sp., Escherichia coli pada kotoran ayam petelur.
Manfaat Daun Katuk Pelancar Air Susu Pada Induk Ternak Yang Sedang Menyusui
Dari pengalaman empirik, daun katuk mempunyai khasiat memperlancar produksi susu pada hewan. Injeksikan ekstrak daun katuk kepada kelinci terbukti meningkatkan produksi air susu. Injeksi ekstrak daun katuk juga bisa meningkatkan produksi air susu pada kambing perah sebesar 20%. Injeksi ekstrak ini tidak mengubah kadar lemak, protein dan materi kering tanpa lemak air susu kambing. Pada acara metabolisme glukosa terjadi peningkatan sebesar lebih dari 50% yang berarti kelenjar ambing bekerja lebih ekstra untuk mensintesis air susu.
Oleh lantaran daun katuk kaya akan Beta-carotene, maka konsumsi daun katuk dalam jumlah tertentu diduga akan meningkatkan kadar vitamin A dalam susu. Selain itu sanggup memperkaya kadar vitamin C dan mineral terutama zat besi.
Daun Katuk sebagai Antilemak, Menurunkan Akumulasi Lemak Pada Daging Ternak
Pemberian tepung daun sebanyak 30 g/kg ransum menawarkan akumulasi lemak yang terendah. Turunnya akumulasi lemak oleh katuk diduga disebabkan oleh zat aktif yang ada dalam daun katuk. Daun katuk mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Telah diketahui bahwa ketiga zat tersebut mempunyai khasiat untuk menurunkan akumulasi lemak. Pada daging binatang ternak
Diperoleh hasil bahwa pada ayam broiler proteksi ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 28 hari menawarkan akumulasi lemak yang paling rendah. Sementara Gusmawati (2000) memperlihatkan bahwa proteksi ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 ahad sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan meningkatkan laba peternak.
Daun Katuk Berpengaruh Pada Peningkatan Performans Ayam Pedaging
Ternyata proteksi ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat tubuh dan menurunkan konversi pakan pada binatang ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat tubuh sanggup dijelaskan oleh lantaran diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas. Namun demikian, pada level proteksi tertentu konsumsi pakan binatang ternak masih cenderung turun.
Pada penelitian selanjutnya ekstrak daun katuk ditambahkan ke dalam pakan binatang ternak komersial sebanyak 18 g/kg pakan. Pemberian ekstrak daun katuk yang disuplementasi ke dalam pakan ayam broiler sebesar 18 g/kg pakan menawarkan pertambahan berat tubuh optimal dengan konversi pakan terendah. Namun, proteksi ekstrak tersebut menurunkan konsumsi pakan binatang ternak. Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 ahad dari umur 28-42 hari cenderung meningkatkan pertambahan berat tubuh ayam broiler dan menurunkan konversi pakan atau meningkatkan efisiensi penggunaan pakan serta menawarkan laba yang lebih besar sebanyak RP 278,-/ekor.
0 Response to "Daun Katuk Untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak"