Kapan dan Pada Umur Berapa Tahun Sapi Betina Mencapai Dewasa Kelamin dan Siap Dikawinkan Dengan Pejantan atau di IB?
Sapi betina yang dipersiapkan sebagai indukan sebaiknya sudah mulai dipersiapkan semenjak dari pedet atau semenjak masih dara. Pemilihan betina unggul ini bertujuan biar nantinya setelah bunting dan melahirkan akan diperoleh pedet yang juga berkualitas menyerupai kondisi induknya dan juga pejantannya.
Sapi betina tidak sanggup begitu saja dikawinkan dengan pejantan. Jika tidak sedang birahi atau estrus maka sapi betina akan percuma saja dikawinkan dengan pejantan ataupun di IB lantaran tidak akan bunting. Sama juga kalau betina belum pintar balig cukup akal kelamin maka tidak layak untuk eksklusif dijadikan indukan.
Berapa bekerjsama umur seekor sapi betina yang siap dikawinkan atau telah pintar balig cukup akal kelamin dan sudah estrus?
Pertanyaan ini penting untuk menunjang keberhasilan proses perkawinan maupun proses IB. Ternyata pintar balig cukup akal kelamin sapi betina sanggup majemuk waktunya, sanggup tidak sama antara sapi yang satu dengan yang lain apalagi dengan bangsa sapi yang berbeda.
Perbedaan Antara Dewasa Kelamin dan Dewasa Tubuh Ternak Sapi
Yang dimaksud dengan pintar balig cukup akal kelamin ialah periode kehidupan sapi jantan atau betina di mana proses reproduksi mulai berfungsi. Seperti halnya binatang ternak lainnya, kedewasaan kelamin sapi pun dicapai sebelum kedewasaan tubuh. Oleh lantaran itu pada ketika pertama kali sapi itu menawarkan tanda-tanda birahi, berarti sapi yang bersangkutan mulai pintar balig cukup akal kelamin.
Pada setiap jenis sapi akan mengalami kedewasaan kelamin pertama yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada aneka macam faktor, menyerupai mutu makanan, iklim setempat, keturunan dan tatalaksana. Namun pada umumnya sapi-sapi tropis akan mencapai kedewasaan kelamin pada umur 1,5 - 2 tahun, menyerupai yang dialami oleh sapi-sapi Indonesia (Bos Sondaicus) dan sapi-sapi Zebu (Bos lndicus). Sedangkan sapi-sapi potong yang berasal dari kawasan subtropis akan mencapai kedewasaan kelamin lebih awal daripada sapi-sapi tropis. Bangsa-bangsa sapi subtropis akan mencapai kedewasaan kelamin pada umur 8 —12 bulan. Sedangkan kedewasaan badan gres dicapai pada umur 15 — 20 bulan, dan untuk sapi tropis kedewasaan badan pada umur 2 — 2,5 tahun.
Antara kedewasaan kelamin dan kedewasaan badan tidak akan berangsung secara bersamaan, sebelum kedewasaan badan tercapai selalu didahului dengan kedewasaan kelamin terlebih dahulu. Oleh lantaran itu pada ketika mengalami birahi yang pertama sapi belum sanggup dikawinkan. tetapi harus menunggu hingga mencapai kedewasaan tubuh.
Sebagai pemikiran untuk sapi dari kawasan subtropis sanggup dikawinkan yang pertama kali pada umur 1,5 — 2 tahun, dan sapi-sapi Indonesia pada umur 2 — 2,5 tahun. Sebab pada ketika itu kedewasaan badan sudah tercapai, sehingga pada waktu terjadi kebuntingan tidak akan mengganggu induk yang bersangkutan. Sebab apabila sapi dikawinkan terlalu awal akan merugikan induk ataupun anak yang dilahirkan.
Berikut ini merupakan kelemahan dari perkawinan sapi yang terlalu awal:
Sapi ternak dari kawasan subtropis mulai pintar balig cukup akal kelamin pada umur 8-18 bulan dan mencapai pintar balig cukup akal badan pada umur 15 — 20 bulan. Sedangkan untuk jenis-jenis sapi ternak dari kawasan tropis mulai pintar balig cukup akal kelamin pada umur 1 — 2 tahun dan mencapai pintar balig cukup akal badan pada umur 2 — 2,5 tahun. Berdasarkan kedewasaan kelamin dan kedewasaan badan inilah maka sapi ternak sanggup dikawinkan secara tepat, yakni:
Sapi yang sedang birahi akan menawarkan sikap atau tanda-tanda sebagai berikut:
Di muka telah dijelaskan bahwa kerja alat reproduksi sapi betina berjalan secara teratur, lantaran ada hormon yang mengatur. Kerja hormon ini akan berhenti pada ketika sapi sedang bunting. Itulah sebabnya sapi betina tidak sanggup dikawinkan pada setiap saat, tetapi harus menunggu hingga sapi itu birahi. Hal ini berbeda dengan sapi jantan. Sperma sapi jantan yang sudah pintar balig cukup akal kelamin sanggup diproduksi terus-menerus sepanjang waktu sehingga pejantan selalu siap untuk digunakan atau untuk memacek pada setiap saat.
Sel telur tak akan sanggup dibuahi bila perkawinan terlambat, contohnya 10 —12 jam sehabis birahi selesai. Hal ini ada kaitan yang erat dengan proses terjadinya ovulasi (terlepasnya sel telur) dan hidup sperma yang masuk ke dalam alat reproduksi betina. Hidup sperma di dalam alat reproduksi berlangsung 24 — 30 jam. Dalam hal ini perlu diingat bahwa sapi mengalami birahi rata-rata berlangsung 18 jam, sedangkan ovulasi terjadi 10 — 12 jam sehabis birahi berakhir.
Sapi ternak induk sehabis melahirkan sanggup dikawinkan kembali sehabis 60 — 90 hari. Walaupun kurang lebih 6 ahad sehabis beranak sapi tersebut sudah mulai birahi kembali, namun perlu menunggu ketika yang baik. Saat yang baik ialah apabila alat reproduksi yang robek akhir melahirkan sudah sembuh. Dua hingga tiga bulan sehabis melahirkan alat reproduksi biasanya sudah sembuh kembali.
Sapi betina yang dipersiapkan sebagai indukan sebaiknya sudah mulai dipersiapkan semenjak dari pedet atau semenjak masih dara. Pemilihan betina unggul ini bertujuan biar nantinya setelah bunting dan melahirkan akan diperoleh pedet yang juga berkualitas menyerupai kondisi induknya dan juga pejantannya.
Sapi betina tidak sanggup begitu saja dikawinkan dengan pejantan. Jika tidak sedang birahi atau estrus maka sapi betina akan percuma saja dikawinkan dengan pejantan ataupun di IB lantaran tidak akan bunting. Sama juga kalau betina belum pintar balig cukup akal kelamin maka tidak layak untuk eksklusif dijadikan indukan.
Berapa bekerjsama umur seekor sapi betina yang siap dikawinkan atau telah pintar balig cukup akal kelamin dan sudah estrus?
Pertanyaan ini penting untuk menunjang keberhasilan proses perkawinan maupun proses IB. Ternyata pintar balig cukup akal kelamin sapi betina sanggup majemuk waktunya, sanggup tidak sama antara sapi yang satu dengan yang lain apalagi dengan bangsa sapi yang berbeda.
Perbedaan Antara Dewasa Kelamin dan Dewasa Tubuh Ternak Sapi
Yang dimaksud dengan pintar balig cukup akal kelamin ialah periode kehidupan sapi jantan atau betina di mana proses reproduksi mulai berfungsi. Seperti halnya binatang ternak lainnya, kedewasaan kelamin sapi pun dicapai sebelum kedewasaan tubuh. Oleh lantaran itu pada ketika pertama kali sapi itu menawarkan tanda-tanda birahi, berarti sapi yang bersangkutan mulai pintar balig cukup akal kelamin.
Pada setiap jenis sapi akan mengalami kedewasaan kelamin pertama yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada aneka macam faktor, menyerupai mutu makanan, iklim setempat, keturunan dan tatalaksana. Namun pada umumnya sapi-sapi tropis akan mencapai kedewasaan kelamin pada umur 1,5 - 2 tahun, menyerupai yang dialami oleh sapi-sapi Indonesia (Bos Sondaicus) dan sapi-sapi Zebu (Bos lndicus). Sedangkan sapi-sapi potong yang berasal dari kawasan subtropis akan mencapai kedewasaan kelamin lebih awal daripada sapi-sapi tropis. Bangsa-bangsa sapi subtropis akan mencapai kedewasaan kelamin pada umur 8 —12 bulan. Sedangkan kedewasaan badan gres dicapai pada umur 15 — 20 bulan, dan untuk sapi tropis kedewasaan badan pada umur 2 — 2,5 tahun.
Antara kedewasaan kelamin dan kedewasaan badan tidak akan berangsung secara bersamaan, sebelum kedewasaan badan tercapai selalu didahului dengan kedewasaan kelamin terlebih dahulu. Oleh lantaran itu pada ketika mengalami birahi yang pertama sapi belum sanggup dikawinkan. tetapi harus menunggu hingga mencapai kedewasaan tubuh.
Sebagai pemikiran untuk sapi dari kawasan subtropis sanggup dikawinkan yang pertama kali pada umur 1,5 — 2 tahun, dan sapi-sapi Indonesia pada umur 2 — 2,5 tahun. Sebab pada ketika itu kedewasaan badan sudah tercapai, sehingga pada waktu terjadi kebuntingan tidak akan mengganggu induk yang bersangkutan. Sebab apabila sapi dikawinkan terlalu awal akan merugikan induk ataupun anak yang dilahirkan.
Berikut ini merupakan kelemahan dari perkawinan sapi yang terlalu awal:
- Induk tak akan sanggup mengalami pertumbuhan badan yang sempurna, lantaran kebutuhan zat-zat yang semestinya diharapkan untuk pertumbuhan badan juga diharapkan untuk pertumbuhan anak dalam kandungan.
- Induk sering mengalami kesulitan untuk melahirkan lantaran tulang pinggul belum berkembang tepat atau masih sempit.
- Anak yang dilahirkan sering kurang sehat. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan induk yang kurang tepat sehingga mensugesti produksi air susunya. Produksi susu relatif sedikit, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup anak yang dilahirkan hingga dengan disapih tidak mencukupi. Akan tetapi menunda perkawinan terlampau usang pun tidak baik, lantaran ada kemungkinan terjadinya penimbunan lemak di sekeliling ovarium dan oviduct sehingga mengganggu proses pembentukan telur dan ovulasi.
- Di samping itu, ditinjau dari segi ekonomis, penundaan perkawinan terlalu usang juga sangat merugikan. Oleh lantaran itu, para peternak sapi harus mengetahui batas-batas umur sapi yang paling baik untuk dikawinkan.
Sapi ternak dari kawasan subtropis mulai pintar balig cukup akal kelamin pada umur 8-18 bulan dan mencapai pintar balig cukup akal badan pada umur 15 — 20 bulan. Sedangkan untuk jenis-jenis sapi ternak dari kawasan tropis mulai pintar balig cukup akal kelamin pada umur 1 — 2 tahun dan mencapai pintar balig cukup akal badan pada umur 2 — 2,5 tahun. Berdasarkan kedewasaan kelamin dan kedewasaan badan inilah maka sapi ternak sanggup dikawinkan secara tepat, yakni:
- Untuk sapi ternak dari kawasan subtropis perkawinan pertama kali yang paling baik ialah pada umur 1,5 — 2 tahun.
- Untuk sapi ternak dari kawasan tropis perkawinan pertama kali yang paling baik ialah pada umur 2 — 2,5 tahun.
TANDA-TANDA BIRAHI PADA SAPI TERNAK
Sapi betina hanya sanggup melayani atau mendapatkan pejantan pada waktu-waktu tertentu. Sebab organ reproduksi betina bekerja secara teratur, sel telur diproduksi 3 ahad sekali lantaran efek kerja hormoon. Akibat dari kerja hormoon itu, maka sikap sapi yang bersangkutan akan berubah. Itulah yang disebut tanda-tanda birahi.Sapi yang sedang birahi akan menawarkan sikap atau tanda-tanda sebagai berikut:
- Sapi menjadi lebih peka atau gampang terangsang.
- Sapi dalam keadaan gelisah, dan apabila sapi tersebut diikat selalu berusaha melepaskan diri.
- Di dalam keadaan lepas, sapi berusaha mencari kontak atau mendekati pejantan.
- Mencoba menaiki sesama mitra yang berdekatan.
- Jika betina tadi dinaiki kawannya akan berdiam diri, atau membiarkan dinaiki teman.
- Sering melenguh-lenguh, ekor agak terangkat ke atas.
- Vulva nampak merah, membengkak dan hangat (apabila diraba). Atau di dalam Bahasa Jawa terkenal disebut dengan istilah 3A (Abang, Abuh, Anget).
- Dari vulva sering keluar lendir.
Di muka telah dijelaskan bahwa kerja alat reproduksi sapi betina berjalan secara teratur, lantaran ada hormon yang mengatur. Kerja hormon ini akan berhenti pada ketika sapi sedang bunting. Itulah sebabnya sapi betina tidak sanggup dikawinkan pada setiap saat, tetapi harus menunggu hingga sapi itu birahi. Hal ini berbeda dengan sapi jantan. Sperma sapi jantan yang sudah pintar balig cukup akal kelamin sanggup diproduksi terus-menerus sepanjang waktu sehingga pejantan selalu siap untuk digunakan atau untuk memacek pada setiap saat.
PERKAWINAN YANG TEPAT PADA WAKTU BIRAHI PADA SAPI TERNAK
Perkawinan yang tepat pada waktu birahi ialah pada pertengahan birahi, yakni 9 jam sehabis gejala-gejala birahi itu nampak hingga dengan 6 jam sehabis birahi itu berakhir. Atau lebih praktisnya sanggup dilakukan sebagai berikut:- Jika birahi nampak pada pagi hari, maka sore hari dikawinkan.
- Jika birahi nampak pada sore hari, maka pagi hari berikutnya dikawinkan.
Sel telur tak akan sanggup dibuahi bila perkawinan terlambat, contohnya 10 —12 jam sehabis birahi selesai. Hal ini ada kaitan yang erat dengan proses terjadinya ovulasi (terlepasnya sel telur) dan hidup sperma yang masuk ke dalam alat reproduksi betina. Hidup sperma di dalam alat reproduksi berlangsung 24 — 30 jam. Dalam hal ini perlu diingat bahwa sapi mengalami birahi rata-rata berlangsung 18 jam, sedangkan ovulasi terjadi 10 — 12 jam sehabis birahi berakhir.
Sapi ternak induk sehabis melahirkan sanggup dikawinkan kembali sehabis 60 — 90 hari. Walaupun kurang lebih 6 ahad sehabis beranak sapi tersebut sudah mulai birahi kembali, namun perlu menunggu ketika yang baik. Saat yang baik ialah apabila alat reproduksi yang robek akhir melahirkan sudah sembuh. Dua hingga tiga bulan sehabis melahirkan alat reproduksi biasanya sudah sembuh kembali.
0 Response to "Umur Sapi Betina Siap Dikawinkan Dan Dijadikan Indukan"