Tetes tebu merupakan hasil samping pabrik gula yang sudah tidak sanggup dikristalkan lagi. Di Kabupaten Kediri banyak terdapat pabrik gula yang menghasilkan produk tetes tebu yang sebagian besar dipakai oleh masyarakat untuk pemupukan.
Selanjutnya bagaimana jika masyarakat pada kesannya tidak mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk, mau diapakan limbah pabrik gula tersebut?
Tetes tebu merupakan materi baku pembuatan produk-produk ibarat MSG, Ethanol, Pelet, Kecap, Lysin dan juga Biofuel (bahan bakar alami). Di negara Jepang dan Korea penggunaan tetes tebu sebagai MSG atau lebih lazim disebut vetsin ternyata sudah berhenti total dikarenakan telah mengertinya masyarakat perihal bahayanya penggunaan MSG untuk makanan. Akan tetapi penggunaan tetes tebu sebagai materi baku pembuatan biofuel semakin ditingkatkan.
Di Desa Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang misalnya, telah bangun pabrik pengolahan tetes tebu menjadi Ethanol yaitu PT Molindo Raya Industrial yang mana pabrik tersebut membutuhkan baku tetes tebu dalam jumlah besar. Selain itu ternyata tetes tebu juga dijadikan adonan pakan ternak.
Semuanya ini mengatakan bahwa kita hendaknya tidak perlu khawatir terhadap jumlah limbah pabrik gula (tetes tebu) yang melimpah lantaran banyak industri yang membutuhkan tetes tebu sebagai materi baku produknya, selanjutnya jangan pula dijadikan alasan lantaran produk limbah pabrik gula (tetes tebu) yang melimpah tersebut sehingga masyarakat didorong untuk mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk pertanian.
Dari sedikit uraian diatas penulis mengajak kepada pembaca untuk tidak mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk pertanian lantaran bahayanya tadi. Penulis secara khusus pernah melaksanakan penelitian perihal bahayanya kandungan Sodium yang tinggi bagi tanah dan tanaman, mungkin secara khusus pada editorial mendatang akan kami sampaikan hasil penelitian penulis tersebut.
Sudah saatnya model pertanian masyarakat Kabupaten Kediri diarahkan pada pertanian yang berwawasan lingkungan dengan mempergunakan pupuk yang alami ( pupuk organik) sehingga degradasi kesuburan tanah sanggup kita kendalikan.
Tetes tebu merupakan limbah pabrik gula yang memiliki manfaat dan juga sangat membahayakan, tergantung pada penggunaannya. Tetes tebu sangat membahayakan apabila dipakai sebagai pupuk. Hal ini disebabkan lantaran tetes tebu memiliki kandungan Sodium yang sangat tinggi. Seperti yang penulis sampaikan pada editorial pertama, tetes tebu sanggup merusak struktur tanah, menyebabkan degradasi kesuburan tanah dan pada kesannya sanggup mengurangi kualitas dan kuantitas produk pertanian yang mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk. Kecenderungan petani mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk yaitu lantaran harganya yang relatif murah, gampang didapat dan juga lantaran “agak” sulitnya petani memperoleh pupuk pertanian di toko-toko.Kandungan Nutrisi Tetes Tebu. Molase merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula dan asam-asam organik. Molase yang hasil dari industri gula tebu di Indonesia dikenal dengan nama tetes tebu. (sumber: Wikipedia)Kandungan GiziMolase
Jumlah Per
100 gKalori (kcal) 289
Jumlah Lemak 0,1 g Lemak jenuh 0 g Lemak tak jenuh ganda 0,1 g Lemak tak jenuh tunggal 0 g Kolesterol 0 mg Natrium 37 mg Kalium 1.464 mg Jumlah Karbohidrat 75 g Serat pangan 0 g Gula 75 g Protein 0 g
Vitamin A 0 IU Vitamin C 0 mg Kalsium 205 mg Zat besi 4,7 mg Vitamin D 0 IU Vitamin B6 0,7 mg Vitamin B12 0 µg Magnesium 242 mg
Selanjutnya bagaimana jika masyarakat pada kesannya tidak mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk, mau diapakan limbah pabrik gula tersebut?
Tetes tebu merupakan materi baku pembuatan produk-produk ibarat MSG, Ethanol, Pelet, Kecap, Lysin dan juga Biofuel (bahan bakar alami). Di negara Jepang dan Korea penggunaan tetes tebu sebagai MSG atau lebih lazim disebut vetsin ternyata sudah berhenti total dikarenakan telah mengertinya masyarakat perihal bahayanya penggunaan MSG untuk makanan. Akan tetapi penggunaan tetes tebu sebagai materi baku pembuatan biofuel semakin ditingkatkan.
Di Desa Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang misalnya, telah bangun pabrik pengolahan tetes tebu menjadi Ethanol yaitu PT Molindo Raya Industrial yang mana pabrik tersebut membutuhkan baku tetes tebu dalam jumlah besar. Selain itu ternyata tetes tebu juga dijadikan adonan pakan ternak.
Semuanya ini mengatakan bahwa kita hendaknya tidak perlu khawatir terhadap jumlah limbah pabrik gula (tetes tebu) yang melimpah lantaran banyak industri yang membutuhkan tetes tebu sebagai materi baku produknya, selanjutnya jangan pula dijadikan alasan lantaran produk limbah pabrik gula (tetes tebu) yang melimpah tersebut sehingga masyarakat didorong untuk mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk pertanian.
Dari sedikit uraian diatas penulis mengajak kepada pembaca untuk tidak mempergunakan tetes tebu sebagai pupuk pertanian lantaran bahayanya tadi. Penulis secara khusus pernah melaksanakan penelitian perihal bahayanya kandungan Sodium yang tinggi bagi tanah dan tanaman, mungkin secara khusus pada editorial mendatang akan kami sampaikan hasil penelitian penulis tersebut.
Sudah saatnya model pertanian masyarakat Kabupaten Kediri diarahkan pada pertanian yang berwawasan lingkungan dengan mempergunakan pupuk yang alami ( pupuk organik) sehingga degradasi kesuburan tanah sanggup kita kendalikan.
0 Response to "Tetes Tebu ( Molases), Manfaat Dan Bahayanya"