Cara Penanganan Sapi yang Terjangkit Penyakit Menular
Banyak sekali macam dan jenis penyakit yang sanggup menyerang ternak sapi, yang berbahaya dan sangat menular menyerupai penyakit lisan dan kuku serta antraks. Masih ada jenis penyakit lain yang sifatnya menular tidak hanya pada ternak sapi tetapi juga sanggup menular pada insan menyerupai penyakit sapi gila atau mad cow yang dulu sempat menjadi wabah di Eropa. Penyakit menular yang sering menyerang ternak sapi memang harus selalu diwaspadai semoga tidak menjadi wabah yang sanggup mengancam peternakan. Oleh alasannya ialah itu, perlu dilakukan banyak sekali tindakan pengamanan untuk memperoleh status kesehatan ternak yang prima.
Berikut ini beberapa cara dan tindakan yang sanggup dijadikan anutan dalam pengendalian penyakit pada sapi adalah:
1. Waspadai sapi yang mati mendadak. Setiap terjadi selesai hidup sapi yang sakit harus diupayakan memperoleh diagnosis dari dokter binatang yang didukung oleh investigasi laboratorium.
Hasil diagnosis harus selalu dicatat dan dibukukan untuk mementau status kesehatan kelompok sapi yang dimiliki.
2. Sisa-sisa jaringan pasca-nekropsi harus segera dimusnahkan dengan dibakar dan dikubur. Seluruh alat yang dipakai harus dicuci dengan materi pencuci hama. Sekitar kawasan yang terkena penyakit dilakukan penyemprotan.
3. Sanitasi dan Kebersihan Kadang Bekas Sapi Sakit. Kandang yang terkontaminasi disemprot dengan pembebas hama dan sapi yangn sakit harus dilayani oleh orang yang berbeda dengan orang yang menangani sapi sehat.
4. Status kesehatan sapi sakit harus dipantau perkembangannya dan mendapat pengawasan dari dokter hewan.
5. Perlunya Perlakuan Isolasi Pada sapi Yang Terserang Penyakit Menular. Pengangkutan sapi yang sakit ke tempat pengasingan harus dilakukan secara cermat dan diangkut eksklusif semoga tidak mencemari lingkungan sapi yang lain.
6. Sapi yang mati alasannya ialah terjangkit anthraks eksklusif dimusnahkan dengan cara yang benar dan dihentikan dilakukan bedah bangkai.
7. Disiplin Pemakaian Obat Sesuai Dosis dan Aturan Yang Telah Ditetapkan. Penggunaan obat bagi sapi yang sakit harus sesuai dengan petunjuk dokter binatang atau label yang diberikan dalam kemasan obat semoga lebih efektif dan efisien serta terhindar dari penggunaan obat yang salah.
Kesalahan penggunaan obat sanggup menjadikan terjadinya residu dalam materi masakan yang berasal dari ternak tersebut sehingga membahayakan masyarakat.
8. Berikan pakan dan minum secara cukup dan pelengkap nutrisi yang sedikit lebih tinggi kepada sapi yang sakit.
9. Pengawasan Kebersihan Tempat Makan dan Minum Ternak. Tempat pakan dan minum harus selalu dalam keadaan higienis dan isinya diganti setiap hari.
10. Apabila terpaksa seorang petugas harus melayani sapi yang sehat dan sakit, maka harus upayakan melayani sapi yang sehat terlebih dahulu, kemudian gres melayani sapi yang sakit. Hewan yang sakit juga harus diasingkan sesuai dengan petunjuk dokter hewan.
11. Pengawasan Intensif Pada Ternak Sapi Yang Telah Sehat Kembali. Sapi dalam kelompok yang sembuh dari sakit harus selalu dipantau terhadap kemungkinan timbulnya kasus baru.
Banyak sekali macam dan jenis penyakit yang sanggup menyerang ternak sapi, yang berbahaya dan sangat menular menyerupai penyakit lisan dan kuku serta antraks. Masih ada jenis penyakit lain yang sifatnya menular tidak hanya pada ternak sapi tetapi juga sanggup menular pada insan menyerupai penyakit sapi gila atau mad cow yang dulu sempat menjadi wabah di Eropa. Penyakit menular yang sering menyerang ternak sapi memang harus selalu diwaspadai semoga tidak menjadi wabah yang sanggup mengancam peternakan. Oleh alasannya ialah itu, perlu dilakukan banyak sekali tindakan pengamanan untuk memperoleh status kesehatan ternak yang prima.
Berikut ini beberapa cara dan tindakan yang sanggup dijadikan anutan dalam pengendalian penyakit pada sapi adalah:
1. Waspadai sapi yang mati mendadak. Setiap terjadi selesai hidup sapi yang sakit harus diupayakan memperoleh diagnosis dari dokter binatang yang didukung oleh investigasi laboratorium.
Hasil diagnosis harus selalu dicatat dan dibukukan untuk mementau status kesehatan kelompok sapi yang dimiliki.
2. Sisa-sisa jaringan pasca-nekropsi harus segera dimusnahkan dengan dibakar dan dikubur. Seluruh alat yang dipakai harus dicuci dengan materi pencuci hama. Sekitar kawasan yang terkena penyakit dilakukan penyemprotan.
3. Sanitasi dan Kebersihan Kadang Bekas Sapi Sakit. Kandang yang terkontaminasi disemprot dengan pembebas hama dan sapi yangn sakit harus dilayani oleh orang yang berbeda dengan orang yang menangani sapi sehat.
4. Status kesehatan sapi sakit harus dipantau perkembangannya dan mendapat pengawasan dari dokter hewan.
5. Perlunya Perlakuan Isolasi Pada sapi Yang Terserang Penyakit Menular. Pengangkutan sapi yang sakit ke tempat pengasingan harus dilakukan secara cermat dan diangkut eksklusif semoga tidak mencemari lingkungan sapi yang lain.
6. Sapi yang mati alasannya ialah terjangkit anthraks eksklusif dimusnahkan dengan cara yang benar dan dihentikan dilakukan bedah bangkai.
7. Disiplin Pemakaian Obat Sesuai Dosis dan Aturan Yang Telah Ditetapkan. Penggunaan obat bagi sapi yang sakit harus sesuai dengan petunjuk dokter binatang atau label yang diberikan dalam kemasan obat semoga lebih efektif dan efisien serta terhindar dari penggunaan obat yang salah.
Kesalahan penggunaan obat sanggup menjadikan terjadinya residu dalam materi masakan yang berasal dari ternak tersebut sehingga membahayakan masyarakat.
8. Berikan pakan dan minum secara cukup dan pelengkap nutrisi yang sedikit lebih tinggi kepada sapi yang sakit.
9. Pengawasan Kebersihan Tempat Makan dan Minum Ternak. Tempat pakan dan minum harus selalu dalam keadaan higienis dan isinya diganti setiap hari.
10. Apabila terpaksa seorang petugas harus melayani sapi yang sehat dan sakit, maka harus upayakan melayani sapi yang sehat terlebih dahulu, kemudian gres melayani sapi yang sakit. Hewan yang sakit juga harus diasingkan sesuai dengan petunjuk dokter hewan.
Sapi Yang Telah Sembuh Dari Sakit Tetap Diawasi Secara Ketat |
0 Response to "Saat Ternak Sapi Terjangkit Penyakit Menular, Apa Yang Harus Dilakukan?"