Latest News

Susu Pengganti (Cmr) Bagi Pedet, Bagaimana Cara Pemberiannya?

Apa Itu CMR? Bagaimana Penggunaan Pada Pedet Sapi Perah dan Sapi Pedaging?
Tips Pemberian CMR Pada Pedet Sapi Pedaging dan Sapi Perah, Ini Bedanya! Berbeda dengan pedet sapi perah, pedet sapi pedaging tidak sanggup diberi susu CMR sebagai asupan nutrisinya di minggu-minggu pertama. Lambung pedet susu pedaging cenderung lebih sensitif, sering dijumpai adanya kematian mendadak pada ahad pertama akhir radang pada jalan masuk pencernaan pedet yang ditandai dengan adanya diare, lemas dan penurunan nafsu makan. Pedet sapi pedaging yang tidak diasuh induknya, lebih baik diberi susu sapi murni yang sanggup dibeli peternak di daerah penampungan susu setempat. Apabila terlalu mahal, peternak sanggup memerah susu sapi induk lain yang juga sedang menyusui, kemudian. diberikan kepada pedet sebagian sedangkan sebagian lainnya dibekukan di freezer. hindari penggunaan susu CMR dan susu afkir pada ahad pertama dan kedua.

CMR yaitu susu pengganti yang biasanya diberikan pada pedet yang mempunyai induk yang kurang baik produksi susunya ataupun induk yang tidak mau menyusui pedetnya. Kaprikornus sehabis pertolongan kolostrum di hari pertama, hari selanjutnya sampai 3-4 bulan pedet harus tetap diberi susu pengganti untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, biasanya peternak memakai susu CMR (calf milk replacer), susu afkir, susu induk lain, atau susu beku. Susu afkir, berharga paling murah, susu ini biasanya berasal dari susu curah untuk insan yang gres saja kadaluarsa, akan tetapi keamananya dari susu ini masih dipertanyakan.
CMR harus dilarutkan pada air hangat dan merupakan salah satu model yang dipakai dengan pertimbangan ekonomis. Selama tiga ahad pertama, pedet mengkonsumsi CMR yang mempunyai kandungan protein tinggi yang berasal dari susu abu atau hasi prosesing keju (whey). CMR sebaiknya mengandung 18 – 22% PK. 10 – 22% Lemak dan kurang dari 5% SK.

Penggunaan Susu Formula Bayi dan CMR. Susu formula dipakai selama satu ahad penuh. Pada ahad ke 2-3, susu formula sanggup mulai dicampur dengan CMR bertahap dengan perbandingan susu formula 75% dan CMR 25% selama 3 hari, dilanjutkan dengan 50% susu formula dan 50% susu CMR di 3 hari berikutnya, sampai pedet sanggup mendapatkan susu CMR 100%. Perpindahan pakan dari susu formula ke susu CMR harus dilakukan perlahan-lahan biar badan pedet tidak stress, dan nafsu makannya stabil.
Susu formula bayi usia 0-6 bulan mempunyai partikel yang lebih lembut, sehingga tidak mengiritasi lambung pedet. Harga susu formula memang sangat mahal namun jikalau dibandingkan dengan kerugian kematian pedet, jumlah tersebut masih sanggup dijangkau oleh peternak.
Apabila agenda ini sanggup dilakukan dengan lancar, pada ahad ke 3 peternak sudah sanggup menggunaka susu CMR 100% untuk pedet pedagingnyanya sampai masuk masa sapih. Namun apabila ditengah masa transisi terjadi shock atau penurunan kondisi badan pedet, maka sesegera mungkin beri ia 100% susu formula, biasanya badan pedet akan berangsur angsur membaik, sampai siap dilakukan masa transisi kembali.
Pedet gres lahir harus mendapatkan kolostrum pada 24 jam pertama dari induknya untuk menguatkan imunitas tubuhnya. Akan tetapi pada kasus tertentu pedet tidak bisa mendapatkan kolostrum induknya alasannya induk tutup usia pasca melahirkan atau induk tidak mempunyai sifat keibuan (maternity) yang baik. Karena itulah peternak harus memberi perhatian ekstra apabila mempunyai pedet dengan kondisi tersebut.
Peternak yang memelihara beberapa ekor sapi pedaging yang sedang menyusui atau sapi perah yang sedang laktasi relatif lebih gampang mengasuh pedet ini, alasannya susu pedet piatu masih sanggup diambilkan dari susu induk lain baik ia dilatih untuk menyusu sendiri ke induk tersebut, atau diperahkan oleh peternak.
Pada induk yang mempunyai maternity kurang baik, pedet harus diberi kolostrum induknya dengan cara memerah susu induknya, demi keamanan peternak sanggup melakukannya di sangkar jepit, atau di sangkar pemeliharaan dengan pengamanan tali. Kolostrum harus diperah semaksimal mungkin, kemudian eksklusif diminumkan pedetnya semampu pedet tersebut minum, jikalau masih ada sisanya, sanggup disimpan di lemari pendingin untuk diminumkan beberapa jam kemudian.
Sedangkan pada pedet yang induknya tutup usia, kolostrum yang diberikan sanggup berupa kolostrum beku yang diambil dari induk sapi 1-3 hari pasca melahirkan. Kolostrum tersebut sebaiknya di pasteurisasi dulu sebelum diberikan, atau sanggup pula eksklusif dihangatkan  / thawing sebelum diberikan. suhu susu yang seolah-olah dengan hangatnya susu dari ambing induk sanggup meningkatkan nafsu menyusu pedet.
Fermentasi Kolostrum
Fermentasi atau sop kolostrum dipakai sebagai pakan pedet, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa PBBH pedet yang diberi kolostrumk fermentasi sama dengan pedet yang mengkonsumsi air susu biasa. Fermentasi kolostrum merupakan hasil koleksi kolostrum yang berlebihan pada tiga hari pertama sehabis bersalin. Kolostrum ini dimasukkan kedalam kantong plastik. Kolostrum dari ternak yang diberi injeksi antibiotik, sebaiknya tidak dicampurkan alasannya akan membunuh organisme fermentor. Fermentasi kolostrum dilakukan pada suhu 60 – 80oF dan terlindung dari sinar matahari. Dibawah suhu 60oF, proses akan berlangsung lambat dan diatas 80oF fermentasi akan berlangsung cepat dan akan mengembangbiakkan mikroorganisme yang tidak diharapkan. Penambahan materi pengawet yang bersifat asam akan menambah kemapuan basil fermentasi dan menurunkan mikroorganisme yang tidak diharapkan. Fermentasi berlangsung selama 10 – 14 hari dan sanggup disimpan 14 – 30 hari kemudian. Pedet sanggup diberikan kolostrum fermentasi pada umur 4 hari. Kolostrum fermentasi dilarutkan pada air hangat dengan perbandingan 1 pecahan air hangat : 2 pecahan kolostrum fermentasi dengan takaran 10% dari bobot lahir pedet.
Selama minggu-minggu awal pertolongan susu pada pedet, tetap kenalkan ia dengan hijauan dan konsentrat sedikit demi sedikit. Hindari pertolongan hijauan atau konsentrat yang berlebihan sebelum pedet berusia 2 bulan, alasannya lambung mekanis penggiling seratnya (rumen) belum terbentuk sempurna, hal demikian akan mengakibatkan terjadinya kembung yang sangat berbahaya bagi pedet. Cukup berikan ia hijauan dan konsentrat sebagai perkenalan saja.
Tips Pemberian Susu Segar dan Susu Reject (Susu Mastitis) Bagi Pedet
Dapat dipakai sebagai pakan bagi pedet dengan takaran 10% dari bobot lahir pedet. Misalnya, pedet lahir dengan bobot 45 kg, maka dilakukan pertolongan air susu sebanyak 4,5 liter/hari atau 2,25 liter setiap pemberian. Pemberian air susu yang kurang akan mengakibatkan pertumbuhan pedet yang terganggu alasannya kekurangan zat makanan. Kelebihan konsumsidapat menjadikan gangguan pencernaan dan diare. Kelebihan konsumsi air susu akan mengakibatkan pengurangan konsumsi pakan kering atau biji-bijian sehingga akan mengakibatkan bertambahnya masa menyusui. Susu reject/Susu mastitis sanggup dipakai sebagai pakan pedet dengan takaran 10% dari bobot lahir. Susu ini sanggup dikonsumsi pedet sehabis berumur 8 – 12 ahad dan dilarang diberikan apabila berasal dari induk yang diberi perlakuan antibiotik, sementara pedet akan diproyeksikan dipotong (dijual sebagai calf). Pedet harus berada pada sangkar individual. Jangan berikan susu mastitis yang encer dan terkena mastitis akut.
Dari banyak sekali Sumber

0 Response to "Susu Pengganti (Cmr) Bagi Pedet, Bagaimana Cara Pemberiannya?"

Total Pageviews