“Main lovebird itu memang penuh tantangan. Kalau hoki sedang bagus, beli atau nyolok di pasar burung pun dapat juara. Semuanya tergantung bahan dasar burung itu sendiri, serta bagaimana kita mengkondisikannya,” tutur kicaumania yang mukim di kawasan Pengadegan, Jakarta Selatan.
Apa yang diucapkannya itu menurut pengalaman selama ini. Sudah banyak lovebird orbitan Om Ade Elnino yang moncer di lapangan, termasuk lovebird DJ. Padahal hampir semua lovebird itu dibelinya dari pasar / kios burung, terutama PB Pramuka Jakarta.
Selama ini, Om Ade memang lebih suka menentukan sendiri lovebird prospek yang dipajang di kios / toko / pasar burung, alasannya yaitu harganya relatif terjangkau.
Satu-persatu stok lovebird yang dipajang pedagang kemudian dipantaunya, terutama postur dan keaktifannya berbunyi. Dia akan menentukan lovebird yang paling aktif atau paling lebih banyak didominasi ngekek, serta durasi ngekeknya paling lama, alasannya yaitu niscaya lebih menonjol dibandingkan lovebird-lovebird yang ada di kios burung tersebut.
Kalau sudah dibeli, lovebird tinggal dikondisikan supaya nantinya dapat berprestasi di lapangan. Yang dilakukan antara lain memahami huruf burung, kemudian menerapkan contoh perawatan rutin, telaten, dan konsisten.
Perawatan Lovebird untuk hasil maksimal
Perawatan Lovebird untuk hasil maksimal
Perawatan yang dimaksud mulai dari mandi, pengeringan, derma pakan harian, perlakuan di lapangan, dan sebagainya. Untuk perawatan harian, biasanya mandi, jemur, dan pengembunan menjadi satu paket.
“Hanya saja, saya selalu memandikannya pada malam hari, sekitar jam tujuh malam, alasannya yaitu dapat menstabilkan birahi lovebird. Burung disemprot halus ke seluruh tubuhnya hingga lembap kuyup. Itu saya lakukan setiap hari,” terperinci Om Ade.
Adapun pengembunan dimulai sekitar pukul 04.00. setelah matahari tertib, lovebird eksklusif dijemur. Tapi penjemurannya hanya sebentar, tidak lebih dari pukul 08.00. Usai dijemur, burung diangin-anginkan sejenak
Pakan hanya berupa milet polos, yang setiap pagi diganti dengan yang baru, tanpa extra fooding (EF) apapun. Begitu pula air minumnya, setiap hari harus selalu diganti dengan yang baru.
Apabila semua perawatan di pagi hari selesai, lovebird eksklusif ditutup kerodong untuk diistirahatkan di dalam ruangan. Sore harinya, kerodong dapat dibuka kembali dan burung dianginkan sejenak.
Kalau mau dilombakan, sehari sebelumnya (H-1) burung diberi pakan perhiasan berupa canary seed. Pada hari lomba, setiba di lapangan, burung dibuka kerodongnya (diablak) sebentar. Kalau ada panas, dijemur sepintas, sekitar 5-10 menit. “Penjemuran hanya sepintas, untuk menaikkan birahinya hingga ke keadaan stabil,” jelasnya.
Dengan perawatan sederhana itulah, sejumlah lovebird hasil colokan Om Ade Elnino di pasar / kios selalu moncer di lapangan, termasuk DJ. “Jadi, tidak perlu harus berburu lovebird juara yang berharga mahal. Lebih puas jika kita dapat mengorbitkannya sendiri,” tandasnya
semoga menginspirasi
disunting dari www.omkicau.com
0 Response to "Lovebird Ini Beli Dari Pasar. Tapi Prestasinya Moncer Terus. Berikut Tips Menentukan Dan Diam-Diam Settingannya"