Lovebird Seiryu belakangan ini kerap masuk daftar juara. Siapa sangka, lovebird milik Om Styawan dari 5758 Team ini berjenis kelamin jantan. Penampilannya saat berlomba cukup stabil, meski gres sebatas latber sampai even regional.
Dalam Latber Bodem di Demangan Jogja, Minggu (14/2), lovebird Seiryu mencetak double winner, dengan menjuarai Kelas B dan C, serta juara 3 Kelas A. Sehari sebelumnya, Sabtu (13/12), Sieryu meraih juara 2 Kelas A dan juara 3 Kelas B dalam latber yang digelar DIAM di Kotagede, Jogja.
Tidak sedikit lovebird betina yang “berjatuhan” apabila gantangannya bersebelahan dengan Seiryu. Beberapa kali burung betina di samping Sieryu mendadak ngleper / ngapal, karena birahi. Ketika lawan-lawannya yang betina ngleper, kinerja Sieryu malah makin menggila.
“Hal terpenting dalam bermain lovebird yaitu mempunyai chemistry dengan burung yang kita rawat. Jadi, kita perlu memahami abjad lovebird masing-masing,” kata Om Styawan.
Menurut dia, tidak ada yang instan dalam membentuk lovebird jantan sampai prestasinya dapat stabil. Begitu pula lovebird Seiryu.
“Lovebird jantan itu emosi dan birahinya cepat muncul, sehingga susah untuk dikontrol. Dulu saya pusing menggarap Seiryu. Lebih dari 10 kali mencoba melombakannya, namun akhirnya nihil. Seiryu hanya muter-muter dan gelisah di kandang,” terperinci Om Styawan.
Namun sekarang beliau sudah mendapatkan teladan perawatan yang pas untuk Sieryu, sehingga stabil di lapangan dan kerap membawa pulang trofi, piagam, dan hadiah uang.
Perawatan harian lovebird Sieryu
Inilah tips rawatan harian yang diterapkan Om Styawan terhadap Sieryu, lovebird jantan yang sekarang menjadi andalannya di banyak sekali even:
- Pakan harian full milet putih.
- Sehari-hari, burung tidak ditutup kerodong. Hanya diberi sekat supaya tidak melihat lovebird lainnya.
- Pagi hari, burung mandi, lalu dijemur sekitar 3 jam mulai pukul 08.00 sampai 11.00.
- Usai dijemur, burung anginkan di teras sampai pukul 16.30. setelah itu, lovebird dimasukkan ke dalam rumah.
- Pukul 21.00, lovebird dimandikan, lalu dianginkan (di dalam rumah) dan diistirahatkan sampai esok hari.
Perawatan menjelang lomba :
Menurut Om Satyawan, perawatan lomba dilakukan lima hari sebelum lomba (H-5). Dalam hal ini, burung dikarantina atau disendirikan dari lovebird lainnya. Biasanya, Om Satyawan menyimpannya dalam ruangan tersendiri. “Ini dilakukan pada H-5 dan H-4. Tetapi rawatannya masih sama mirip rawatan harian,” kata Om Satyawan.
Pada H-3, pakan mulai diganti dengan pakan kemasan. Hari berikutnya, burung mulai full kerodong sampai Hari-H.
“Jika lomba hari Minggu, maka Jumat pagi burung mandi dan jemur. Pakan tetap menggunakan pakan kemasan, dengan pakan aksesori berupa satu batang kangkung. setelah bulu-bulunya kering, burung kembali ditutup kerodong,” jelasnya.
Pada H-1, pakan dan air minum dicek. Burung tak perlu mandi, pribadi dijemur sebentar dan diberi 1 batang kangkung, lalu kembali ditutup kerodong.
Pagi sebelum berangkat lomba, burung dimandikan dulu,kemudian dijemur sampai kering dan ditutup kerodong. Dua jam sebelum naik gantangan, burung diberi 1 batang kangkung.
“ Yang terpenting berani mencoba dan tidak putus asa. Lovebird jantan juga dapat tampil stabil dan tidak kalah dari lovebird betina,” tandas Om Styawan.
0 Response to "Lebih Dari 10 Kali Turun Lomba,Namun Hasilnya Nihil. Jadinya Jadi Langganan Juara Dengan Cara Ini"