Dalam artikelnya di aviabweb.com, Gary D Butcher dan Curtis C Beck menjelaskan, penyakit avian goiter (gondok burung) terdiri dari dua bentuk, yaitu hiperplasia tiroid dan displasia tiroid. Yang harus diwaspadai ialah hiperplasia tiroid, yaitu pembesaran kelenjar tiroid (kelenjar tiroid) tanggapan proliferasi sel epitel abnormal yang melapisi folikel. Sama ibarat pada manusia, kelenjar tiroid pada burung juga berada di kawasan leher. Penyakit ini dapat terjadi pada semua jenis burung, termasuk merpati, kenari, parkit, lovebird, bahkan burung yang hidup di alam bebas. Namun, menurut hasil penelitian, parkit paling sering terkena penyakit ini. Namun, peternak Lovebird tetap harus berhati-hati.
Penyebab utamanya ialah minimnya mineral yodium (I). Akibatnya, produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid terganggu, sehingga terjadi pembengkakan kelenjar. Kelenjar tiroid jerawat menghasilkan benjolan / lesi yang berwarna coklat atau kekuningan di leher. Awalnya terlihat kecil, tapi akan tumbuh lama.
Selain munculnya gondok / pembengkakan kelenjar tiroid, tanda-tanda lain dari hiperplasia tiroid ialah sebagai berikut:
1. Sistem kekebalan tubuh telah menurun, sehingga burung gampang terserang penyakit ini.
2. Tingkat metabolisme burung juga menurun, sehingga burung terlihat lesu dan depresi.
3. Mulai terjadi beberapa kelainan pada bulu dan kulit.
4. Pada burung penangkaran, daya tetasnya menurun tajam, terutama lantaran banyaknya angka simpulan hidup embrio pada telur.
Tidak hanya itu, gondok juga memberi tekanan pada peredaran darah, sistem pernapasan, dan pencernaan, dengan beberapa tanda-tanda klinis berikut:
1. Kejang dan simpulan hidup mendadak. Hal ini disebabkan kelenjar tiroid yang membesar yang memberi tekanan pada jantung dan pembuluh darah.
2. Meski nafsu makan masih dapat bagus, burung mengalami penurunan berat tubuh drastis. Hal ini lantaran burung sulit menelan makanan, pakannya tidak dapat masuk perut secara normal dan sering terjebak di kerongkongan lantaran kelenjar tiroid membesar. Kasus ini sangat sering dikeluhkan para peternak lovebird, dimana burung-burung tersebut aktif makan tapi masih kurus. Jika Anda menilik leher, dan ada pembesaran di sana, maka itu ialah jawaban atas keluhan Anda.
3. Burung sering muntah. Hal ini masih terkait dengan posisi pakan yang macet di kerongkongan lantaran didesak oleh pembesaran kelenjar tiroid. Karena sakit, burung mengambil kembali makanannya.
4. Burung mulai mengalami kesulitan bernafas, sehingga sering membuka paruh. Tak sedikit burung juga macet. Ini awalnya hanya disebabkan oleh trakea burung yang mendesak. Namun, temuan terbaru menunjukkan, gangguan pernafasan tidak hanya lantaran pembesaran kelenjar tiroid, lantaran dapat juga lantaran sekresi cairan berlebih di tembolok dan usus bawah yang terkumpul di sekitar paru-paru.
Melalui pemahaman ini, sekarang Anda dapat mulai berdiferensiasi kalau ada benjolan di leher pada burung-burung lovebird / burung sejenis lain di rumah atau di sangkar penangkaran. Jika tidak disertai beberapa tanda-tanda klinis di atas, ibarat muntah yang sering, tubuh kurus, susah bernafas, maka kemungkinan besar benjolan tersebut ialah tumor.
Penyakit gondok burung ini dapat diatasi dengan cepat dengan cara menyuntikkan yodium ke dalam tubuh burung. Tapi cara ini hanya dapat dilakukan oleh dokter hewan. Jika Anda ingin menyembuhkan diri sendiri di rumah, prosesnya berlangsung sedikit lebih lama, contohnya dengan memberi BirdMineral selama 4-5 hari berturut-turut, kemudian setiap ahad diulang dengan frekuensi pengobatan 2 kali seminggu, hingga gondok turun dan hilang. .
Tindakan pencegahan harus diutamakan, terutama bagi peternak lovebird yang belum pernah mengalaminya. Perlu diingat, materi kuliner yodium kaya ibarat kedelai, biji oat, kangkung, kol, brokoli, dan lobak. Jika Anda ingin memastikan kecukupan yodium, dan mineral lainnya, jangan ragu untuk memakai BirdMinerals yang dapat dicampur dalam air minum atau materi makanan.
0 Response to "Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Alasannya Ialah Penyakit Burung Gondok"