Masalah burung yang berhenti berkicau atau bunyi macet sanggup terjadi pada semua jenis burung berkicau, termasuk Murai Batu. Tapi masih banyak kicaumania yang cenderung membiarkan kondisi ini, dan hanya berharap suatu ketika burung tersebut akan pulih ibarat sebelumnya. Padahal, kalau dibiarkan cukup lama, burung akan mati lemas. Ada beberapa penyebab Murai Batu yang awalnya gacor atau rajin terdengar, tiba-tiba menjadi bunyi macet, antara lain:
- Burung akan memasuki masa mabung.
- Burung berada dalam kondisi tidak sehat atau terkena abses di tenggorokannya, entah lantaran penyakit atau memakan serangga.
- Burung terserang kutu atau tungau.
- Burung mengalami stres lantaran beberapa faktor, ibarat kehilangan mental, sangkar jatuh, tidak pernah lepas, dan lain-lain.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, kita perlu tahu penyebabnya. Karena hanya dengan mengenali penyebabnya, kita sanggup menunjukkan perawatan yang tepat.
1. Macet Bunyi Sebelum Mabung
Jika kkemacetan terjadi lantaran burung memang akan mengalami mabung, yang ditandai dengan jatuhnya beberapa bulu halus dan bulu ekor, maka yang harus kita lakukan hanyalah memberi pengobatan pada mabung.
2. Suara berdenyut lantaran persoalan pernafasan
Jika terjadi kemacetan bunyi akhir persoalan pernafasan, termasuk abses tungau di kantung udara (kantung kantung air), maka yang harus dilakukan dengan cara mengobatinya.
3. Hilangnya bunyi akhir abses kutu / tungau
Jika terjadi macet bunyi akhir abses atau serangan kutu dan kutu, Murai Batu biasanya akan lebih banyak membisu dan lebih sering mematuk atau bahkan mencabut bulu sendiri.
Murai Batu yang diserang kutu / tungau sanggup dilihat dari bulu sayap yang bekas luka atau rusak. Pengobatan yang sempurna harus diberikan, contohnya dengan menyemprot atau memandikan burung dengan obat khusus ibarat FreshAves secara bertahap. Kandang dan daerah bertengger juga perlu disemprot dengan FreshAves yang kondusif untuk burung dan manusia, namun sangat efektif untuk memberantas kutu, tungau, bakteri, spora jamur, dan benalu lainnya.
4. Kemacetan lantaran stress
Bagian keempat ialah apa yang akan kita jelaskan agak lama. Stres pada burung sanggup disebabkan oleh poin 1-3 di atas. Tapi yang paling umum ialah Murai Batu mengalami stres lantaran kehilangan mental, baik ketika ditrek, dilombakan, atau mendengar bunyi burung sejenis di rumah dalam waktu lama. Selain itu, sangkar yang jatuh juga sanggup membuat murai kerikil akan kaget dan mental jadi turun, Begitu pula dengan burung yang dulu terpisah dari kandang, kemudian tertangkap lagi, seringkali tidak sanggup kembali tampil terbaik.
Ada beberapa penanganan khusus yang sanggup diterapkan di sini, antara lain:
A. Berikan ketenangan pada burung
Dalam hal ini, Murai Batu yang setress harus dipisahkan dari burung sejenis dan / atau jenis burung lainnya yang mempunyai bunyi kicauan yang cukup keras dan nyaring, Burung sanggup dipindahkan ke lokasi lain yang lebih tenang. Jika lokasinya tidak memungkinkan untuk memindahkan burung ke lokasi yang lebih sepi, Anda sanggup menunjukkan burung full kerodong untuk burung itu selama beberapa hari.
B. Sediakan pakan EF penuh selama terapi
Selama masa menenangkan, burung harus diberi makan kuliner EF (ekstra makanan) lengkap ibarat kroto dan jangkrik. Untuk voer, sebaiknya pilih yang mengandung zat antistress dan banyak mengandung nutrisi. Dalam perawatan sehari-hari, Kroto sanggup diberikan setiap pagi sebanyak satu sendok teh, dan sore hari sebanyak satu sendok teh. Jangkrik sanggup diberikan setidaknya 3-5 ekor, masing-masing di pagi dan sore hari.
C. Mengurangi mandi dan pengeringan selama terapi
Selama terapi atau masa menenangkan, Murai Batu jangan dimandikan atau dikeringkan terlalu sering, hanya beberapa hari, dengan porsi pengeringannya tidak terlalu lama. Beberapa penggemar murai kerikil bahkan tidak memandikan dan pengeringan pada burung yang menjalani terapi stres.
D. Berikan pemanis yang sanggup meningkatkan metabolisme burung
Suplemen ibarat TestoBird Booster (TBB) diharapkan untuk memperbaiki metabolisme burung. Dengan demikian, kadar testosteron akan meningkat lebih cepat, sehingga burung lebih gampang distimulasi untuk bunyi lagi.
E. Putarkan Audio Brainwave atau Audio Terapi
Beberapa bunyi audio yang mengandung unsur atau frekuensi tertentu diyakini memberi ketenangan pikiran kepada insan atau binatang peliharaan yang mendengarnya.
0 Response to "Penyebab Dan Cara Mengatasi Burung Murai Watu Macet Bunyi"