Bobot tubuh lovebird umumnya berkisar 45-55 gram. Jika di atas atau di bawah kisaran tersebut, burung tersebut dianggap gemuk atau kurus. Jika berat tubuh berkurang 10-20%, tulang dada akan terlihat menonjol dan sering disebut dada nyilet atau terkadang juga disebut tulang payudara menonjol. Tidak semua Lovebird dada nyilet lantaran malnutrisi, lantaran banyak juga yang menjadikan penyakit. Jika tidak segera di atasi, si kurus lovebird akan mengarah ke dada nyilet.
Artikel ini secara khusus membahas faktor-faktor yang menjadikan Lovebird menjadi kurus, sehingga tulang dada menonjol, menyerupai dibungkus kulit. Apapun penyebabnya, dada nyilet dengan terperinci mengatakan bahwa burung tersebut mengalami dilema kesehatan, baik malnutrisi, penyakit, maupun penyebab lainnya.
Meski artikel ini lebih wacana lovebird, beberapa juga berlaku untuk banyak spesies burung lainnya, baik dari keluarga nuri dan non-burung beo, termasuk banyak sekali kicauan burung. Jika artikel ini lebih menonjolkan lovebird, lantaran dikala ini banyak peternak lovebird yang mengeluhkan dilema ini.
Secara umum tonjolan tulang dada di lovebird terjadi lantaran banyak massa otot hilang (atrofying). Ini yaitu pengaruh pribadi dari penurunan berat tubuh secara sedikit demi sedikit (karena kekurangan gizi) atau mendadak (penyakit). Jika tidak segera diatasi, sebagian besar lovebird akan berakhir dalam kematian, namun beberapa sanggup bertahan lebih lama, tergantung penyebabnya.
Sebelum terjadi sesuatu yang tidak terduga, terutama pada pembiakan lovebird, setiap peternak dianjurkan untuk mempunyai alat timbang digital (gram unit) yang mempunyai dua digit di belakang koma (saat ini berharga sekitar Rp 150.000). Tujuannya semoga sanggup menimbang burung yang dicurigai akan mengarah ke dada nyilet.
Kisaran berat ideal lovebird gotong royong sangat relatif, lantaran ada juga yang menyebutkan 40-60 gram. Dengan membiasakan beban pada individu Lovebird di penangkaran, Anda sanggup membuat rentang ideal Anda sendiri di daerah Anda. Dari berat ideal ini, Anda sanggup memilih apakah si Lovebird kelebihan berat tubuh (gemuk), kurus, atau sangat kurus (dada nyilet).
Jika berat tubuh berkurang sekitar 5-10%, lovebird sanggup dikatakan kurus. Tapi jikalau berat tubuh mencapai 10-20%, atau bahkan lebih, Anda harus segera melaksanakan tindakan, menyerupai yang akan dijelaskan secara rinci dalam artikel ini.
Intinya, bila penurunan berat tubuh Lovebird mendekati 10%, Anda harus segera bertindak. Apalagi jikalau disertai tanda-tanda klinis lain menyerupai perubahan warna kotoran, diare, muntah, burung tidak mau makan, perubahan warna bulu, bulu berantakan, lendir dari lubang hidung (nares), dan sebagainya.
Dalam beberapa kasus, nafsu makan burungnya masih bagus, namun tubuh tetap kurus dan nyilet. Dalam banyak kasus, lovebird yang mengalami dada nyilet tanpa perawatan berakhir pada kematian.
Penyebab lovebird menjadi kurus terhadap dada nyilrt sangat banyak, berikut beberapa pemetaan penyebabnya sebagai berikut:
1. Masalah pakan, baik dalam kualitas (gizi) maupun kuantitas (porsi).
2. Burung Gondok
3. Keracunan materi logam berat
4. Masalah dengan paruh
5. Gangguan Parasit:
- Giardia
- Cacing gelang
- Tungau kulit
- Lalat dan kutu
6. Penyakit menular disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Beberapa penyakit yang sering mensugesti penurunan berat tubuh lovebird antara lain:
- PDD (Penyakit Dilatasi Proventrikular)
- Psittacosis
- Aspergillosis
- TB burung (avian tuberculosis)
- Candida / kandidiasis
- Polyoma / Avian Polyoma
- WNV (Virus Nil Barat)
Salah satu penyebab dada nyilet lovebird yaitu malnutrisi burung. Mungkin Anda protes, "Baiklah, saya sudah memberinya makanan bergizi Mengapa dadanya agak nyilet?". Mungkin Anda sudah menyediakan makanan bergizi, tapi apa dampaknya jikalau burung tidak mau memakannya, atau mau makan tapi dalam jumlah kecil?
0 Response to "Penyebab Lovebird Atau Burung Lain Berdada Nyilet"