Latest News

Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Alasannya Ialah Abses Bakteri, Virus Dan Jamur Part 1

 mempunyai burung dengan kondisi burung lovebird dada nyilet Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Karena Infeksi Bakteri, Virus Dan Jamur Part 1

Bagi pencinta burung terutama lovebird, mempunyai burung dengan kondisi burung lovebird dada nyilet. Ada banyak faktor yang menciptakan dada burung nyilet, namun kali ini kita akan membahan dada burung yang nyilet lantaran beberapa nanah bakteri, virus, dan jamur yang sanggup mengganggu pertumbuhan tubuh lovebird, sehingga burung terlihat kurus dan tulangnya sangat menonjol. Kita hanya akan fokus pada beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami lovebird.

1. PENYAKIT PDD
PDD yaitu abreviasi dari Proventricular Dilatation Disease. Proventrikular berasal dari bahasa Latin proventriculus, yang dalam sastra Indonesia sering ditulis dengan proventrikulus. Proventrikulus yaitu potongan dari organ pencernaan burung, yang kalau disortir dari verbal terbaring sesudah verbal dan dinding. Istilah lain yaitu perut kelenjar. Karena burung tidak mempunyai gigi menyerupai insan dan mamalia, masakan yang masuk harus disimpan dalam cache untuk beberapa waktu, semoga lebih lembut. Biji-bijian keras, begitu mereka masuk ke cache, menjadi lebih lembut.

Umpan yang sudah lunak kemudian dibawa ke perut proventrikulus atau kelenjar, untuk dicerna secara enzimatik. Jadi, dalam proventrikulus, masakan mulai dirombak secara enzimatik melalui proteksi HCl (asam lambung) dan coilin. Akibatnya, pakan telah dipecah menjadi beberapa potongan kecil ampere asli.

Selanjutnya, pakan dibawa ke empedal untuk digiling menjadi partikel yang lebih kecil. Fungsi utama empedu yaitu untuk menghancurkan dan menggiling masakan kasar, dengan proteksi grit yang telah ditimbun burung semenjak menetas. Dari empedal, umpan bergerak melalui alur usus yang disebut duodenum, yang terletak sejajar dengan pankreas. Pankreas menghasilkan getah pankreas dalam jumlah besar, yang mengandung enzim berikut:

 - Enzim amilolitik: berfungsi untuk menghidrolisis pati.
 - Enzim lipolitik: berfungsi untuk menghidrolisis lemak.
 - Enzim dan proteolitik: fungsi menghidrolisa proteosa dan pepton.

Hati hati, yang mengandung amilase, juga akan memasuki duodenum. Dari duodenum, masakan bergerak melalui usus kecil yang dindingnya melepaskan getah usus. Getah ini mengandung erepsin dan beberapa enzim yang mengandung gula. Erepsin akan menyempurnakan proses pencernaan protein, dan menghasilkan asam amino. Sementara enzim memecah gula akan mengubah disakarida menjadi monosakarida atau gula sederhana, sehingga sanggup didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh.

Seluruh rangkaian proses pencernaan masakan dari verbal menjadi sari masakan yang disebarkan ke seluruh jaringan tubuh burung hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam!.

Gejala klinis penyakit PDD
Penyakit PDD ini pertama kali ditemui di burung macaw, sehingga sering disebut sebagai penyakit pemborosan macaw. Sekarang PDD tidak hanya ditemukan di macaw, tapi juga burung burung beo lainnya menyerupai burung beo, kakatua, parkit, amazon, dan lovebird.

Gejala klinis khas yang ditemukan pada burung PDD adalah:
 - Dalam kotoran burung ada bibit yang masih utuh, atau sanggup dicerna sebagian.
 - Bagian cache menyerupai gantung. Dalam operasi, cache pasien PDD sepertinya rusak oleh nanah basil dan jamur.
 - Burung sering muntah, dan berat tubuh turun drastis. Dalam beberapa kasus, PDD mempunyai sebagian besar nyamuk lovebird.
 - Sebagai tanda-tanda sistem saraf sentra mungkin termasuk ataksia, pergerakan kepala abnormal, kejang, dan defisiensi proprioseptif atau motorik.
 - Jika menjadi kronis, burung mulai kehilangan keseimbangan, kepalanya sering bergerak tidak wajar, kejang, dan banyak sekali gangguan neurologis lainnya. Tak heran beberapa hebat kesehatan terkadang menyebut PDD sebagai Neuropathic Gastric Dilatation (NGD), atau penyakit neurologis yang disebabkan oleh gangguan pencernaan.
 - Burung yang mulai kehilangan keseimbangan tubuh biasanya mengakibatkan kematian.
Pengobatan PDD

Untuk pengobatan, disarankan untuk membawa burung PDD ke dokter binatang terdekat. Jika ingin mengobatinya di rumah, Anda sanggup memakai BirdPro selama 7 hari berturut-turut hingga tanda-tanda kehilangan keseimbangan dan gangguan neurologis lainnya hilang. Untuk membedakan kelainan neurologis akhir PDD dan tetelo, Anda cukup memperhatikan apakah ada biji-bijian atau hampir utuh di tinja. Selain itu, tahap awal PDD selalu ditandai oleh tubuh kurus burung.

Setelah burung tidak mengatakan adanya gangguan neurologis lebih lanjut, diikuti oleh terapi khusus pemanis untuk membasmi basil dan benalu di organ pencernaan mereka, dengan memakai BirdBlown (4-7 hari berturut-turut).

2. PENYAKIT PSITTACOSIS
Jika Anda hanya mempunyai 1 lovebird, maka jangan khawatir perihal psittacosis. Begitu pula kalau Anda mempunyai dua lovebird, dan keduanya disimpan di sangkar terpisah, maka penyakitnya tidak akan pernah muncul. Yang penting, terutama di penangkaran, Lovebird sering dijaga di sangkar kolonial, apalagi semenjak anakan hingga ketika dipasarkan. Karena akan selalu ada kontak antara satu burung dengan burung lainnya. Di sinilah kemungkinan psittacosis, yang disebabkan oleh Chlamydophila psittaci, yaitu basil intraseluler yang mematikan.

Penyakit ini tidak hanya berbahaya bagi lovebird, atau burung beo lainnya, tapi juga berbahaya bagi perawat yang berinteraksi eksklusif dengan burung pengembangbiakan setiap hari. Artikel ini ditulis untuk tidak menakut-nakuti, tapi sebagai briefing untuk perawat / peternak lovebird kalau sewaktu-waktu tanda-tanda awal muncul. Sebab, kalau diketahui dini dan diberi obat yang tepat, penyakit ini sanggup disembuhkan. Infeksi chlamydophila psittaci juga disebut chlamydiophilosis. Selain burung paruh bengkok, penyakit ini juga sanggup ditemukan pada ayam, kalkun, bahkan burung liar.

Gejala psittacosis
Waktu antara terpapar basil C. psittaci dan timbulnya penyakit pada burung sekitar 3 hari hingga beberapa minggu. Gejala klinis sanggup bervariasi, tergantung pada jenis burung dan virulensi agen. Tapi secara umum, unggas yang terinfeksi mengatakan nafsu makan berkurang, lesu, diare, sulit bernapas, menggigil, cairan keluar dari lubang hidung, dan penurunan berat tubuh drastis sehingga dada nyilet.

Bakteri C psittaci sanggup menyerang beberapa atau semua sistem organ burung. Tapi yang sering terinfeksi yaitu hati, getah bening, kanal pernafasan, dan kanal pencernaan. Burung akan mengalami depresi, tidak pernah lagi preen atau merapikan bulu. Gejala klinis menyerupai yang disebutkan di atas bahu-membahu menyerupai dengan penyakit burung lainnya, menyerupai avian tuberculosis dan aspergillosis. "Salah satu tanda penting yaitu urat (asam urat) yang melekat pada permukaan kotoran burung tidak lagi berwarna putih, tapi kuning atau hijau limau," kata David Phalen, pakar kesehatan unggas, dalam artikelnya di birdchannel.com.

Asam urat dengan warna menyerupai itu mengindikasikan bahwa hati burung telah terinfeksi dengan C. psittaci. Makara bila melihat asam urat dalam kotoran burung tidak lagi putih, tapi kuning atau hijau limau, saatnya memisahkan burung ke dalam sangkar karantina, dan segera melaksanakan perawatan.

Pengobatan untuk psittacosis
Saat ini Om Kicau belum mempunyai produk obat untuk mengatasi psittacosis. Obat terbaik untuk menyembuhkan psittacosis pada burung dan insan pada tahap awal yaitu antibiotik doksisiklin (doksisiklin).

Anda sanggup meminta resep generik ini dari dokter / puskesmas terdekat. Periode pengobatan burung cukup lama, minimal 45 hari. Seperti untuk insan lebih cepat, setidaknya dua hari.

Khusus untuk manusia, sebaiknya dibawa ke dokter untuk penyembuhan optimal. Sedangkan untuk peternak, kalau ada anggaran kesehatan, juga tidak ada salahnya membawa burung ke dokter hewan.

3. ASPERGILLOSIS
Aspergillosis unggas, atau disederhanakan menjadi aspergillosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur dari genus Aspergillus, terutama Aspergillus fumigatus. Penyakit ini lebih sering terjadi pada unggas peliharaan (di sangkar / kandang) dibanding burung yang hidup di alam bebas.

Bagian apa yang diserang? Aspergillosis menyerang kanal pernapasan burung. Karena yang terjangkit yaitu kanal pernafasan, aspergillosis kadang disebut pneumonia brooder, pneumonia mycotic, atau pneumomycosis. Infeksi ini terjadi ketika burung tanpa disadari mengisap udara yang mengangkut spora jamur Aspergillus. Spora yang terhirup hanya sanggup mencapai trakea, tapi juga sanggup mencapai kantung udara dan paru-paru.

Beberapa faktor penyebab penyakit ini mencakup lingkungan sangkar yang panas dan lembab, ventilasi udara yang buruk, sanitasi yang buruk, dan masakan yang tersimpan terlalu lama. Semua itu berpotensi meningkatkan jumlah spora di udara. Dulu, penyakit ini lebih sering terjadi pada ayam dan kalkun, dan jarang ditemukan pada bebek, angsa, merpati, kenari, dan burung berkicau lainnya. Namun, dalam perkembangannya, penyakit ini telah ditemukan pada kebanyakan unggas peliharaan, tidak sedikit lovebird.

Aspergillosis ditemui pada burung dalam dua bentuk. Pertama, wabah akut sering terjadi pada anak ayam dan burung muda, dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi (morbiditas). Kedua, bentuk sporadik kronis yang umumnya terjadi pada unggas yang belum matang yang sistem kekebalannya menurun. Namun, angka selesai hidup pada unggas cukup umur cenderung rendah.

Aspergillosis ditemui pada burung dalam dua bentuk. Pertama, wabah akut sering terjadi pada anak ayam dan burung muda, dengan tingkat mortalitas dan morbiditas tinggi (morbiditas). Kedua, bentuk sporadik kronis yang terjadi pada sistem kekebalan burung yang belum matang menurun. Namun, angka selesai hidup pada unggas cukup umur cenderung rendah.

Anak anjing atau burung muda yang diserang umumnya berusia 7-40 hari. Infeksi sanggup terjadi ketika menetas, terutama melalui pembenihan kontroversial yang tercemar spora Aspegillus. Namun, unggas cukup umur juga sanggup terinfeksi, terutama ketika menghirup debu yang mengandung spora. "Burung-burung yang terkena aspergillosis akan mengalami perubahan suara, bunyi malas, bahkan bunyi jam, bunyi bernafas, atau sulit bernapas," kata Margaret Wissman, pakar kesehatan burung.

Penyebab lain dari pemborosan otot mencakup otot dada, yang mengakibatkan tulang dada menonjol (nyilet chest / menonjol keel), sering buang kotoran dan encer (diare), hingga depresi. Meski tidak menular, sanggup mengakibatkan selesai hidup mulai dari 4,5% hingga 90%. Sedangkan unggas sakit panjang sekitar 3 hari hingga 20 minggu.

Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan, selalu menjaga kebersihan kandang, jangan menyimpan materi pakan terlalu usang (idealnya 1-7 hari), dan bersihkan sangkar yang berdebu. Selain itu, sangkar harus mempunyai ventilasi udara yang baik.

Untuk memastikan sangkar bebas dari bakteri, parasit, dan jamur, sangat disarankan untuk memakai FreshAves. Larutkan 5 gram debu FreshAves ke dalam 1 liter air, kemudian masukkan ke dalam botol semprotan, dan semprotkan seluruh potongan dalam selungkup. Usahakan rutinitas ini dilakukan seminggu sekali. Anda tidak sanggup hanya menghindari kemungkinan burung menyerang aspergillosis, tapi juga banyak sekali penyakit yang berasal dari bakteri, parasit, dan jamur lainnya.

Jika burung tersebut sudah terserang, terlihat dari sesak napas, terengah-engah, dan bunyi bernafas (terutama di malam hari), segera lakukan perawatan dengan BirdFresh selama 7 hari berturut-turut, atau hingga ketiga tanda-tanda awal ini hilang.

0 Response to "Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Alasannya Ialah Abses Bakteri, Virus Dan Jamur Part 1"

Total Pageviews