Latest News

Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Sebab Gangguan Parasit

 Parasit selalu mempunyai karakteristik ketika menyerang burung Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Karena Gangguan Parasit

Parasit selalu mempunyai karakteristik ketika menyerang burung. Dia tidak hanya numpang tinggal, tapi juga hidup dengan mengisap sari sari makanan dari tuan rumahnya (dalam hal ini burung), serta menggerogoti beberapa belahan tubuh burung. Setidaknya ada lima jenis benalu yang paling sering menyerang para lovebird dan spesies burung lainnya, yang mengakibatkan burung menjadi kurus, yaitu giardia, cacing gelang, tungau kulit, lalat dan kutu.

1. GIARDIA
Giardia yaitu sejenis benalu protozoa, bersel satu, dan sanggup menyerang burung, anjing, kucing, bahkan manusia. Parasit ini muncul dalam dua bentuk, yaitu trofozoit dan kista trafozoit, yang secara aktif bergerak melalui signaling rambut kecil yang disebut flagella. Trofozoit ini akan terus mengisap permukaan usus kecil burung tersebut. Beberapa akan keluar melalui kotoran burung (feses). Jika kotoran pada pakan, dan dimakan oleh burung sehat, maka Giardia akan menemukan tuan rumah gres dan berkembang biak di tubuh pembawa baru.

Karena benalu ini dilindungi oleh epidermis, ia sanggup bertahan di luar tubuh atau lingkungan sekitar sangkar untuk jangka waktu yang lama. Infeksi Giardia menjadi salah satu momok peternak burung di Amerika Serikat.

Penyakit yang disebabkan oleh protozoa Giardia disebut giardiosis. Berikut beberapa tanda-tanda giardiosis:

 - Burung sering mematuk atau mengeluarkan bulu mereka sendiri, terutama bulu sayap dalam, belahan dalam dada, pundak dan kadang di punggung belahan bawah. Akibatnya, belahan ini sering botak. Kulit burung mulai kering dan sering gatal, sehingga burung sering menggaruk dengan paruhnya atau salah satu kakinya.
 - Burung mengalami diare dan sering terjadi setiap buang kotoran. Tinja itu cair, licin, dan bau.
 - Burung terlihat lesu dan depresi
 - Burung sering muntah, sehingga nafsu makan menurun drastis
 - Karena malas makan, berat tubuh burung juga menurun drastis sehingga tulang dada akan terlihat menonjol.

Meski tidak mengakibatkan janjkematian secara langsung, namun kondisi burung yang jarang makan, atau bahkan tidak lagi mau makan, perlahan akan menciptakan burung menjadi lemah dan mati. Semua burung rentan terhadap infeksi giardia, namun yang paling berisiko yaitu keluarga burung beo, termasuk lovebird.

Pencegahan dan Pengobatan
Menjaga kebersihan sangkar merupakan kewajiban utama yang harus dilakukan oleh peternak, sehingga burung terhindar dari risiko penyakit giardiosis dan penyakit lainnya. Kotoran burung secara ideal dibersihkan dua kali sehari, pagi dan sore hari. Selain bersih, sangkar selalu dikeringkan. Jika ingin menurunkan suhu sangkar biar burung tidak terlalu panas, penyemprotan air dilakukan pada siang hari (pukul 11.00-15.30). Setelah itu jangan disemprotkan, lantaran ada kemungkinan lantai sangkar tidak sanggup eksklusif kering.

Coba juga populasi burung di koloni sangkar jangan hingga terlalu padat atau palu. Sama pentingnya, bila Anda menjumpai burung dengan tanda-tanda menyerupai di atas, segeralah isolasi ke sangkar biar sanggup disembuhkan karantina, sekaligus mencegah unggas sehat terinfeksi. Untuk pengobatan, usahakan berada dalam sangkar terpisah dan agak jauh dari sangkar burung lainnya. Anda sanggup memakai dua cara berikut ini:

 - Gunakan antibiotik ipronidazole atau metronidozole. Tapi tidak diketahui apakah obat generik ini tersedia di Indonesia atau tidak.
 - Menggunakan BirdBlown, yang terbukti efektif mengusir banyak sekali jenis benalu dan kuman baik di akses pencernaan maupun akses pernafasan burung.

2. Cacing Gelang
Cacing gelang (Ascaris spp) sering masuk dan menetap di usus kecil di hampir semua jenis burung. Penularan terjadi melalui telur cacing gelondongan di tanah atau di sangkar kotor. Telur cacing ini sanggup bertahan cukup usang di sangkar yang lembab. Sebaliknya, bila sangkar kerap menerima sinar matahari langsung, telur cacing gelang akan mati dengan sendirinya. Bila burung menggerogoti tanah, atau kotoran di lantai sangkar, atau umpan yang tersebar di lantai, sangat mungkin telur cacing ditelan, masuk ke akses pencernaan, dan menetap di usus kecil.

Di usus kecil, telur akan bermetamorfosis cacing dengan panjang tubuh sekitar 3,5 cm, untuk berkembang biak lebih lanjut dengan menghasilkan ratusan telur di usus kecil. Beberapa telur akan diekskresikan melalui kotoran, dan juga akan mencemari unggas sehat yang kebetulan makan di lantai kandang. Begitulah siklus hidup cacing gelang, yang bila dibiarkan menjadi momok yang mengerikan pula.

Gejala klinis:
 - Tubuh terlihat sangat kurus, dan sebagian besar hingga ke dada nyilet.
 - Pada kondisi parah, ada pembengkakan yang terlihat di bawah kulit di perut.
 - Jika dibiarkan hidup, akan mensugesti sistem saraf pusat burung. Hal ini disebabkan akumulasi racun. Misalnya kelumpuhan, atau kepala yang sering berputar.

Dari klarifikasi di atas, ada beberapa tanda-tanda yang menyerupai dengan jenis penyakit lainnya, terutama gondok unggas (TB bird) dan tetelo. Burung dengan cacing usus dan flu burung akan menawarkan tanda-tanda diare, tubuh sangat kurus, tapi terkadang nafsu makannya masih bagus. Yang membedakan, burung yang menderita flu burung mengalami kesulitan bernafas dan sering merasa haus.

Kerusakan saraf pada burung dimana cacing hanya terjadi bila jumlah cacing di usus kecil burung sudah membeludak. Gejalanya menyerupai dengan beberapa tanda-tanda tetelo, yang kepalanya sering berputar. Bedanya, di tetelo tidak selalu disertai kondisi kurus atau dada nyilet, lantaran serangan virus tetelo lebih mematikan dan sanggup terjadi sangat cepat.

Pencegahan dan Pengobatan
Untuk mencegah cacingan, sangkar selalu terpapar sinar matahari, baik pagi, siang atau sore hari, sehingga kondisinya tidak terlalu lembab dan apek, yang menciptakan telur cacing gelang sanggup bertahan usang di lantai sangkar. Kandang selalu bersih. Dalam sehari, idealnya sangkar dibersihkan dua kali, pagi dan sore. Selain itu, sekali seminggu sangkar disenyalkan dengan FreshAves. Semprotkan larutan yang terdiri dari 5 gram bubuk FreshAves ke dalam 1 liter air. Selain cacing, banyak sekali jenis benalu lainnya, serta kuman dan jamur sanggup diberantas dengan larutan ini. Solusi ini dijamin kondusif untuk kesehatan burung.

Untuk pengobatan, Anda sanggup memakai AscariStop selama 3 hari berturut-turut, kemudian ulangi sekali setiap ahad hingga burung tersebut benar-benar sembuh. Cacing mati secara sedikit demi sedikit akan diekskresikan melalui kotoran burung. AscariStop juga sanggup dipakai untuk pencegahan, yang diberikan kepada setiap burung sebulan sekali.

3. Tungau Kulit
Tungau kulit sering melekat pada permukaan kulit dan antara bulu burung, burung yang diserang akan mengalami gatal yang luar biasa, sehingga sering mencabut bulu. Dalam beberapa kasus, tungau kulit juga merusak bulu sehingga bulu akan rontok sendiri, bila batang bulu yang melekat di pori-pori kulit juga menggerogoti tungau.

Kulit yang terkena tampak merah, bersisik, dan menebal. Perasaan gatal terang akan mengurangi konsentrasi burung pada acara sehari-hari, menyerupai jarang memulai / berhenti kicau, mulai malas atau tidak mau makan lagi, tubuhnya sangat lemah, kurus, dan sangat menonjol.

Untuk perawatan yang efektif, pindahkan burung yang sakit terlebih dahulu ke daerah yang sepi, jauh dari burung sehat lainnya, untuk mencegah penularan parasit. Kemudian larutkan 5 gram bubuk FreshAves dalam 1 liter air, kemudian masukkan ke dalam botol sprayer. Semprotkan larutan ini ke seluruh tubuh burung yang sakit. Produk ini kondusif untuk semua belahan tubuh burung, serta tidak berbahaya bagi kesehatan insan yang menyemprotnya.

Untuk memastikan tungau kulit tidak akan tiba lagi, semprot juga larutan BirdAves ke seluruh belahan kandang, mulai dari dinding kandang, dasar sangkar, sambungan, dan sebagainya. Khusus untuk induk lovebird yang sedang mengerami telurnya, taburi bubuk FreshAves secukupnya di belahan bawah materi sarang. Karena tungau juga sering memasukkan materi sarang yang menjadi salah satu alasan mengapa induk semang tidak mau bertelur.

4. Lalat Dan Kutu
Gejala burung terjangkit hampir sama dengan tungau kulit, meski morbiditas burungnya tidak sekuat tungau kulit. Tapi burung masih mengalami gatal, makan malas, kelesuan tubuh, ramping dan sebagainya. Cara pengobatannya juga sama dengan perawatan tungau kulit.

0 Response to "Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Sebab Gangguan Parasit"

Total Pageviews