Setidaknya ada lima faktor yang mengakibatkan burung mencabut bulu mereka sendiri, yaitu iritasi pada kulit / bulu, lantaran penyakit dalam, kekurangan gizi, dilema hormonal, dan penurunan mental. Faktor terakhir ini yaitu yang paling umum. Pada beberapa jenis burung petarung menyerupai Kacer dan Murai Batu, over birahi (OB) juga menjadi salah satu penyebab utama burung sering mencabut bulu mereka sendiri. Apa solusinya? Mari kita lihat bagaimana solusi murai kerikil yang cabut bulu. Mengapa murai kerikil mencabut bulunya sendiri, faktor fundamental yang dibahas yaitu dilema kelembaban kandang, penerangan, dan kebersihan bulu / kulit.
Awalnya, Murai Batu yang over birahi hanya akan menggigit / mencabut bulu di tempat ekor saja. Pada ketika ini, kita harus segera mencegahnya, atau menawarkan perawatan tertentu, sehingga kondisi OB tidak memburuk.Sebab, bila OB memburuk, burung tidak hanya mencabut bulu ekor, tapi juga meruak bulu halus di dada, di sekitar paha, bahkan bulu sayap. Penanganannya lebih rumit, dan juga memakan waktu lebih lama.
Apa tengara yang dapat menciptakan kita menyimpulkan sebuah murai kerikil yang mencabut bulunya lantaran over birahi? Jika Anda belum pernah melombakan seekor burung (hanya untuk hiburan di rumah), dan MB biasa mengkonsumsi jangkrik atau makanan tambahan lainnya (EF) dalam porsi cukup banyak kemudian terlihat mencabut bulunya, itulah salah satu ciri murai kerikil mengalami over birahi.
Tapi kalau burungnya sering di lombakan dengan memberi EF cukup banyak dan perkara pencabutan bulu berlangsung di arena lomba, maka penyebabnya bukan OB tapi drop mentalnya lantaran mendengar bunyi kicau lawan lawan, atau Saat melihat mata lawan di dekatnya yang sangat karismatik.
Banyak perkara MB yang tiba-tiba macet bunyi di lapangan, dan bahkan bahagia mencabut bulu sendiri, lantaran mental drop. Penanganan tidak hanya mengurangi porsi EF, tapi juga membutuhkan terapi khusus untuk mental drop, termasuk suplementasi menyerupai BirdShout (BST).Sebaliknya, bila burung sering dilombakan, dengan ketentuan EF cukup banyak, namun perkara pencabutan terjadi di rumah, kemungkinan besar hal ini disebabkan lantaran over birahi.
Over birahi terjadi bukan terjadi lantaran semata-mata porsi EF yang berlebihan, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain menyerupai murai kerikil yang melihat murai kerikil betina, melihat / mendengar bunyi burung sejenis atau jenis burung tempur lainnya, serta kondisi hormonal burung. pada ketika itu.
Sering terjadi pada murai kerikil muda
Dalam lomba burung, perkara ini kerap dialami burung muda. Karena masih belum stabil, burung kerap meledak di lapangan. Emosinya terus-menerus terganggu, jadi beliau melampiaskan kemarahan atau rasa kesalnya dengan menyakiti tubuhnya sendiri, yaitu mematuk atau mencabut bulunya. Sehingga burung mengalami tekanan / stress yang terlalu berat, apalagi bila lawannya sudah berpengalaman.
"Meski begitu, ada kemungkinan kerikil batu asing yang sudah sampaumur juga dapat mengalami perkara serupa, tergantung dari faktor penyebabnya"
Kasus murai kerikil yang mencabuti bulu juga dapat terjadi di rumah, terutama bila ada banyak MB di tempat, termasuk murai kerikil betina yang suda gacor. Meski ditempatkan berjauhan dan tidak dapat saling melihat, namun bila bunyi didengar akan memancing emosi dan nafsu murai batu.Murai kerikil terasa ingin tau untuk tidak melihat betina dalam jangka panjang. Karena itu, pemain murai kerikil sejati tidak akan menyimpan murai betina di rumahnya, apapun alasannya, lantaran dapat berdampak kurang baik pada burung yang disiapkan untuk balapan, lantaran sulit dikendalikan.
Turunkan belahan kriket, hentikan EF yang lain
Apabila kita melihat murai mulai sering mencabut bulu ekor, maka kita harus segera mengambil tindakan, sebelum burung mencabut bulu sayap, bulu dada, atau bulu di paha. Berikut yaitu tips yang dapat Anda terapkan di rumah:
- Pengaturan harian harus segera diturunkan. Misalnya, memberi cukup jangkrik pagi 3 pagi, dan 3 ekor siang. Pemberian EF lainnya harus dihentikan. Makara hanya jangkrik dan voer saja.
- Jika perlu, dukungan jangkrik dapat diturunkan lagi hingga 2/2, atau 2 / 1. Jangan takut burung itu akan mati. Selama burung masih makan voer, penyediaan jangkrik dalam porsi minimal tidak apa-apa.
- Burung harus diisolasi (terisolasi) tanpa burung murai, bahkan tanpa burung master.
- Burung di rawat tanpa di kerodong sama sekali. Pastikan burung itu ditempatkan pada tempat yang kondusif untuk tidak di buru dari gangguan serangga beracun, menyerupai kupu kupu putih, lebah, ngengat, dan sejenisnya).
- Selama terapi, burung tidak perlu dimandikan atau dikeringkan. Cukup di anginkan saja. Karena pengeringan yang berlebihan justru akan meningkatkan nafsu.
- Tak kalah pentingnya, diperlukan banyak kesabaran untuk mengurus MB hingga benar-benar sembuh dari kebiasaan mencabut bulunya.
Untuk mengembalikan kondisi bulu muria kerikil hingga normal kembali, pastinya butuh waktu mabung lagi sekali. Jangan pernah mengeluh, lantaran itulah proses burung yang harus lewati sesuai kodratnya.
0 Response to "Cara Mengatasi Burung Murai Watu Mencabut Bulu Sendiri"