Semua jenis keluarga burung paruh bengkok termasuk Lovebird, mempunyai paruh atas yang terdiri dari beberapa tulang yang melekat pada "engsel" yang terhubung ke tengkorak. Oleh lantaran itu, kepingan atas burung beo itu fleksibel atau bergerak. Ini berbeda dengan insan dan mamalia, dimana hanya rahang bawah yang sanggup dipindahkan. Paras lovebird ditutupi oleh selubung zat tanduk. Seperti halnya dengan kuku, paruhnya terdiri dari jaringan hidup dan terus tumbuh membentang keluar. Dalam proses perpanjangan paruh, terkadang ada beberapa celah kecil di lapisan luar paruhnya. Ini normal dan tidak perlu panik.
Tapi ada beberapa kondisi yang menciptakan paruh burung pecah atau pecah, terutama karena:
1. Penyakit PBFD (Psittacine Beak and Feather Disease)
2. Paruh Kering / mengelupas
3. Memar akhir luka
4. Memar akhir abses jamur
5. Paruh cacat, baik semenjak lahir maupun malnutrisi
1. Penyakit PBFD
Lovebird terjangkit penyakit PBFD akut.
PBFD (Psittacine Beak and Feather Disease) disebabkan oleh circoviruses yang menginfeksi dan membunuh sel bulu dan paruh burung. Virus ini juga merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, burung gampang terjangkit penyakit akhir abses kuman dan kuman lainnya. Penyakit ini pertama kali ditemui pada kakatua, namun hasilnya ditemukan pula pada seluruh keluarga burung beo. Burung penderita PBFD biasanya mengalami kematian.
PBFD sanggup ditularkan dari unggas yang sakit ke unggas yang sehat. Oleh lantaran itu, mengarantina burung yang sakit ialah tindakan pencegahan terbaik. Sejauh ini belum ada obat yang sanggup menyembuhkannya. Vaksin PBFD ketika ini gres dalam tahap pengembangan. Sayangnya, burung secara tidak eksklusif menunjukkan tanda-tanda klinis, namun sudah sanggup menularkan penyakit tersebut ke burung lain.
Gejala klinis lebih gampang ditemukan pada burung muda, meski sanggup juga ditemukan pada unggas dewasa, antara lain:
Terjadi kelainan bulu
Terjadi kelainan paruh
Beberapa bulu rontok
Beberapa burung mati sebelum menunjukkan tanda-tanda di atas. Biasanya dimulai dengan beberapa tanda sebagai berikut:
Burung kehilangan nafsu makan
Burung mengalami diare dan regurgitasi (muntah)
Karena tanda-tanda klinis PBFD yang agak unik, segera lepaskan burung yang muntah dan nafsu makannya turun drastis ke sangkar karantina, sebelum penyakit tersebut menyebar ke unggas sehat lainnya.
Identifikasi penyakit PBFD
Banyak peternak lovebird masih berjuang membedakan antara PBFD dan penyakit terkait bulu lainnya. Seperti dijelaskan di atas, penyakit ini biasa terjadi pada anakan lovebird dan burung muda. Padahal, kebiasaan mencabut bulu hanya ditemukan pada lovebird dewasa. Nah, jikalau Anda memiki bibit anakan lovebird atau lovebird muda sering memetik bulunya, kemungkinan besar burung terjangkit PBFD. Segera lepaskan dari sangkar, sambil mengamati tanda-tanda klinis lainnya menyerupai yang dijelaskan di atas.
Bagaimana jikalau lovebird remaja terlihat botak? Apakah ini lantaran pencabutan bulu sendiri, atau diserang oleh PBFD? Hal termudah untuk diperhatikan ialah dengan melihat kepingan atas kepalanya. Jika botak, maka terperinci hasil PBFD. Sebab, burung itu mustahil mencabut bulu di kepingan atas kepalanya.
Cara penularan PBFD
Sebagian besar PBFD disebabkan oleh burung yang menelan atau menghirup partikel debu yang mengandung circovirus. Partikel debu sangat halus sangat gampang melekat pada bulu, sekresi tembolok, dan kotoran burung. Karena burung sering preen / dress up, dengan memangkas bulu dengan paruhnya, ada kemungkinan virus yang terkandung di partikel debu melekat pada bulu tertelan. Masa inkubasi virus dalam badan burung bervariasi, tergantung dari jenis dan umur burung. Namun, PBFD lebih sering terjadi pada burung muda berusia kurang dari 2 tahun. Sementara burung remaja atau berusia lebih dari dua tahun mempunyai risiko lebih kecil terserang.
2. Paruh Kering / mengelupas
Paruh burung kering dan sebagian mengelupas menunjukkan bahwa unggas kekurangan nutrisi, terutama asam amino metionin. Hal ini biasanya disertai dengan dampak follow-up, antara lain pertumbuhan bulu sangat lambat dan periode mabung sangat lama. Gangguan kesehatan ini tidak terlalu berbahaya, namun jikalau dibiarkan menciptakan nafsu makan burung menurun. Ini niscaya menciptakan burung terlihat kurus. Menurut beberapa andal kesehatan unggas, peningkatan nutrisi juga memakan waktu usang (9-12 bulan) sehingga kondisi bulu dan paruh sanggup normal.
Metionin kebanyakan terkandung dalam biji wijen, ikan, dan daging. Buah dan sayuran mengandung sedikit metionin, kecuali bayam, kangkung, kentang dan jagung rebus. Sebagian besar kacang-kacangan, meski kadar proteinnya tinggi, juga rendah metioninnya. Bagi peternak biasa memakai bayam jagung dan air putih muda sanggup sedikit lebih tenang, lantaran potensi burung mengalami gangguan paruh kering atau mengelupas setidaknya sanggup diminimalisir.
3. Paruh memar / kehitaman akhir cedera
Seperti halnya dengan kuku, paruh sanggup mengalami memar ketika terluka sehingga terlihat hitam. Cedera ini sanggup jadi lantaran paruh yang digigit atau ditusuk oleh burung lain. Bisa juga paruh terluka lantaran menabrak jeruji kandang. Jika terjadi pada unggas yang paruhnya berwarna hitam, tanda-tanda ini agak sulit diamati. Tapi masih sanggup dilihat, lantaran perubahan struktural pada jaringan setengah lebih dalam.
Untuk kasus menyerupai itu, Anda sanggup mengamati apakah burung masih akan makan. Jika nafsu makannya masih bagus, biarkan saja memar ini sembuh dengan sendirinya. Tapi kalau burung sudah malas makan, lantaran sakit di paruh yang memar, sementara pakannya sanggup diberikan dengan cara di atas. Begitu pula dengan air minum. Dalam kondisi menyerupai ini, pertolongan BirdMineral sangat membantu proses penyembuhan, terutama dampak kalsium dan kandungan fosfor dalam produk ini.
4. Paruh memar / kehitaman akhir abses jamur
Hal ini biasanya disebabkan oleh abses jamur yang menyerang kepingan dalam paruh. Akibatnya, burung mengalami rasa sakit di paruhnya, dan mulai malas makan. Untuk sementara, Anda harus memberi makan dan minum air semoga burung tidak kekurangan energi dan nutrisi lainnya. Mengobatannya sanggup memakai BirdCream, yang dioleskan tipis pada paruhnya, dua kali sehari, selama beberapa hari hingga burung menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Obat ini hanya dianjurkan jikalau burung tersebut tidak lagi ingin mengambil masakan dari wadah pakan.
Jika burung masih sanggup mengambil masakan sendiri, maka selama 3 jam sehabis diolesi BirdCream, wadah pakan harus dilepas terlebih dahulu. Hal ini juga memungkinkan untuk diberi makan dengan cara di atas. Ini untuk menjaga semoga masakan tidak terkotori obat luar. Suplemen bergizi tinggi juga sanggup membantu mempercepat proses penyembuhan. Karena itu, disarankan untuk memakai BirdVit, dan Bird Mineral selama 7 hari berturut-turut, kemudian di ahad kedua dikurangi menjadi 3x dalam seminggu.
0 Response to "Cara Mengatasi Lovebird Dada Nyilet Alasannya Ialah Permasalahan Dengan Paruh"